Cerita Pekerja Migas Pertamina Rela Arungi Samudra Demi Nyoblos Pilpres 2024

Sabtu, 17 Februari 2024 - 21:26 WIB
loading...
Cerita Pekerja Migas Pertamina Rela Arungi Samudra Demi Nyoblos Pilpres 2024
Salah satu perwira yang bekerja di anjungan Uniform Flow Station yang dikelola PHE ONWJ Ario Guritno menggunakan hak suara pada Pemilu 2024. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pekerja di ladang migas lepas pantai Pertamina tetap menggunakan hak suara pada Pemilu 2024. Para perwira Pertamina ini rela menyeberangi lautan lepas ke tempat pemungutan suara alias TPS.

Salah satu perwira yang bekerja di anjungan Uniform Flow Station yang dikelola Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Ario Guritno. Di tengah kondisi cuaca dan gelombang laut, Ario bersama tim rela mengarungi samudra menuju TPS terdekat di Echo Flow Station, sekitar dua jam perjalanan laut.

"Kalau ditanya kenapa meluangkan waktu berjam-jam mengarungi lautan untuk menyampaikan hak suara, tentunya karena kesadaran akan hak pilih yang dimiliki oleh masing-masing personel di sini. Karena bagaimanapun hak suara ini akan menentukan nasib bangsa selama lima tahun ke depan," ungkap Ario dalam keterangannya, Sabtu (17/2/2024).



Sehari-hari, Ario bekerja sebagai Superintendent Uniform Production di Uniform Flow Station PHE ONWJ. Tugasnya adalah memastikan operasional dan produksi migas di area Uniform dapat terlaksana dan berjalan optimal.

KPU Kepulauan Seribu bekerja sama dengan PHE ONWJ menyiapkan empat TPS bagi ratusan Perwira pekerja Pertamina di anjungan lepas pantai yang masih bertugas menopang kebutuhan minyak dan gas negeri ini di tengah tanggal merah Pemilu.

Sebanyak empat TPS ini berada di anjungan Echo (melayani pemilih dari Echo, Foxtrot, dan Uniform), anjungan Bravo (melayani pemilih di Arco Ardjuna, Bravo, dan Central Plant), anjungan Mike-Mike (melayani pemilih di KLA, Lima, Mike-Mike, dan Papa), dan anjungan Zulu (melayani pemilih di Zulu). Semuanya berada di tengah laut.

"Jadi di ONWJ itu ada banyak anjungan, tapi hanya ada empat anjungan yang dijadikan pusat TPS khusus offshore. Jadi tidak seperti di darat di mana kita ke TPS tinggal jalan kaki, bedanya kalau di laut, kami itu datang menggunakan kapal menyeberangi lautan, menuju TPS terdekat," kata dia.



Sementara, Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, R. Ery Ridwan mengatakan PHE ONWJ berkomitmen mendukung berjalannya demokrasi dan hak pilih para pekerja.

"Fasilitas TPS di tengah laut merupakan bukti nyata komitmen kami. Kami ingin memastikan seluruh Perwira PHE ONWJ dapat menggunakan hak pilihnya dan berkontribusi dalam menentukan masa depan bangsa," tutur Ery.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1867 seconds (0.1#10.140)