OJK ke Industri Keuangan Inggris: Fundamental Ekonomi RI Kuat

Selasa, 24 Juli 2018 - 14:01 WIB
OJK ke Industri Keuangan Inggris: Fundamental Ekonomi RI Kuat
OJK ke Industri Keuangan Inggris: Fundamental Ekonomi RI Kuat
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat. karena itu, gejolak ekonomi temporer yang terjadi saat ini diyakini bisa diredam dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat jadi pembicara dalam "Investor Update 2018 Forum" yang diselenggarakan TheCityUK, lembaga yang merepresentasikan industri keuangan di Britania Raya dan Accenture, bertempat di London Inggris, Senin waktu setempat.

"Tekanan pada pasar keuangan yang terjadi akhir-akhir ini hanya merupakan fenomena temporer sebagai akibat dari rebalancing protofolio dari global investor," kata Wimboh dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Selasa (24/7/2018).

Menurutnya, OJK bersama dengan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah telah berkoordinasi untuk mengambil berbagai kebijakan dalam koridor kewenangan masing-masing untuk meredam gejolak ini.

Dalam forum itu, industri keuangan yang berbasis di Britania Raya juga memiliki keyakinan yang sama bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang baik dan akan mampu menghadapi gejolak di pasar keuangan yang bersifat jangka pendek ini.

Pada kesempatan itu, Wimboh Santoso juga menyampaikan agenda prioritas OJK dalam mendukung program strategis pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di berbagai daerah dengan berbagai inisiatif pengembangan di pasar modal.

"Pembangunan infrastruktur menjadi agenda prioritas utama bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, meningkatkan konektivitas, dan memicu kegiatan ekonomi di daerah sekitarnya," ungkap Wimboh.

Pemerintah Indonesia juga terus menerapkan reformasi struktural dengan mengalihkan subsidi bahan bakar ke pembangunan infrastruktur dan program jaminan sosial.

Untuk mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur ini, kata dia, pengembangan pasar modal menjadi penting sebagai penyedia alternatif pembiayaan jangka panjang.

Beberapa alternatif program pembiayaan yang didorong OJK di antaranya adalah mengembangkan variabilitas instrumen pembiayaan pasar modal seperti sekuritisasi, obligasi perpetual, greenbonds, obligasi daerah, dan blended finance.

OJK juga menyederhanakan proses penerbitan di pasar modal dan menerapkan beberapa kebijakan yang mendukung seperti pengembangan instrumen dan pasar hedging dan juga berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait insentif pajak bagi produk pasar modal.

Kemudian, memperluas basis investor domestik sera memperkuat peran lembaga keuangan nonbank dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur termasuk di dalamnya melalui pasar modal.

Wimboh juga mengundang Investor di Britania Raya untuk lebih dekat dengan Indonesia, karena Indonesia memiliki banyak outlet bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia dengan fundamental ekonomi yang solid, keuantungan yang lebih baik dan risiko yang terkendali.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5194 seconds (0.1#10.140)