Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir Maret 2024, BRI Siapkan Pencadangan Memadai

Selasa, 20 Februari 2024 - 11:01 WIB
loading...
Restrukturisasi Kredit...
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menerapkan strategi dalam menghadapi kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana restrukturisasi kredit terkait COVID-19 akan diakhiri pada Maret 2024. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menerapkan strategi dalam menghadapi kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana restrukturisasi kredit terkait COVID-19 akan diakhiri pada Maret 2024. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, bahwa perseroan telah mencatatkan penyusutan nilai kredit terdampak COVID-19 yang direstrukturisasi.

Per Desember 2023, outstanding kredit restrukturisasi COVID-19 di BRI mencapai sebesar Rp54,5 triliun, menyusut dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp107,2 triliun.

“Apabila dihitung dari puncaknya, sebesar Rp210 triliun itu sudah keluar dari status restrukturisasi sehingga sekarang outstanding-nya tinggal Rp54 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (20/2/2024).

Adapun jelang berakhirnya kebijakan restrukturisasi tersebut, BRI telah menyiapkan pencadangan yang cukup dan memadai.

“Sekarang NPL coverage BRI per Desember 2023 itu 215,27%, lebih dari dua kali dari NPL sudah kita cadangkan. Saya kira itu lebih dari cukup ya. Dan kemudian kualitas kredit atau NPL BRI terkendali di level 2,95%,” tambahnya.



Di samping itu, strategi lain yang dilakukan yakni dengan selective growth dan tetap memperkuat risk management. BRI telah membentuk regional risk management di setiap wilayah untuk mengawal kualitas kredit serta secara aktif melakukan monitoring pada portofolio kredit.

Adapun pada tahun ini, BRI juga akan berfokusnya di penguatan kapabilitas retail banking serta memiliki aspirasi tambahan yaitu optimalisasi kontribusi perusahaan anak. Kemudian akan tetap fokus kepada pada UMKM khususnya di ultra mikro.

Oleh karena itu, melanjutkan kinerja dan strategi Holding UMi akan tetap menjadi prioritas utama sebagai sumber pertumbuhan baru.

“BRI akan tetap memastikan tersedianya sumber pertumbuhan baru, terutama datang dari segmen ultra mikro, yang kedua adalah memastikan kecukupan modal untuk meng-cover pertumbuhan bisnis secara sustain di tahun 2024 ini,” kata dia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1393 seconds (0.1#10.140)