IHSG Berakhir Menguat Tembus 6.000, Pasar Asia Ditutup Melemah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (30/7/2018) ditutup menguat melanjutkan reli sejak akhir pekan lalu. Indeks berakhir naik 38,80 poin atau 0,65% ke level 6.027,94.
Awal perdagangan, IHSG dibuka naik 0,15% atau 8,96 poin ke level 5.998,10. Sepanjang hari ini, indeks diperdagangkan di kisaran 5.994,08-6.027,94.
Mayoritas sektor saham berada di wilayah positif, dengan 3 sektor saham naik lebih dari 1%, dimana pertambangan +2,72%, aneka industri +1,50% dan perkebunan +1,01%. Sementara infrastruktur melemah -0,20% dan perdagangan -0,10%.
Dari 540 saham yang diperdagangkan, 227 menguat, 133 stagnan dan 180 tertekan. Nilai transaksi saham mencapai Rp7,91 triliun dari 11,31 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp234,74 miliar, dengan aksi beli asing Rp2,06 triliun melawan aksi jual asing Rp1,83 triliun.
Analis dari Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan kenaikan IHSG berkat hasil kinerja emiten yang stabil di semester pertama tahun 2018. Selain itu, penantian terhadap rilis data perekonomian awal bulan juga dapat menjadi salah satu faktor yang diperhatikan investor saat ini.
Sementara, saham Asia ditutup lebih rendah pada Senin ini, dimana investor menunggu pertemuan Bank of Japan dan bank sentral lainnya pada pekan ini. Mengutip CNBC, Senin (30/7), indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,74% atau 167,91 poin menjadi 22.544,84, akibat penurunan saham utilitas, energi dan farmasi. Topix ditutup lebih rendah 0,43%, dengan 21 dari 33 subindeksnya berakhir di wilayah negatif.
Kospi Korea Selatan ditutup lebih rendah 0,06% pada level 2.293,51 karena investor mencerna rilis pendapatan yang merugi. Saham teknologi, dimana Samsung Electronics turun 0,85% membebani indeks meski terjadi kenaikan di sektor saham otomotif dan manufaktur.
Pasar saham China juga berakhir lebih rendah, dengan Shanghai turun 0,12% pada posisi 2.870,06. Shenzhen mundur sebesar 1,39% dan Hang Seng Hong Kong berada di bawah tekanan, menyerah 0,55%. Hal ini disebabkan turunnya saham teknologi informasi 2,23% dan saham konsumer kehilangan 1,8%.
Awal perdagangan, IHSG dibuka naik 0,15% atau 8,96 poin ke level 5.998,10. Sepanjang hari ini, indeks diperdagangkan di kisaran 5.994,08-6.027,94.
Mayoritas sektor saham berada di wilayah positif, dengan 3 sektor saham naik lebih dari 1%, dimana pertambangan +2,72%, aneka industri +1,50% dan perkebunan +1,01%. Sementara infrastruktur melemah -0,20% dan perdagangan -0,10%.
Dari 540 saham yang diperdagangkan, 227 menguat, 133 stagnan dan 180 tertekan. Nilai transaksi saham mencapai Rp7,91 triliun dari 11,31 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp234,74 miliar, dengan aksi beli asing Rp2,06 triliun melawan aksi jual asing Rp1,83 triliun.
Analis dari Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan kenaikan IHSG berkat hasil kinerja emiten yang stabil di semester pertama tahun 2018. Selain itu, penantian terhadap rilis data perekonomian awal bulan juga dapat menjadi salah satu faktor yang diperhatikan investor saat ini.
Sementara, saham Asia ditutup lebih rendah pada Senin ini, dimana investor menunggu pertemuan Bank of Japan dan bank sentral lainnya pada pekan ini. Mengutip CNBC, Senin (30/7), indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,74% atau 167,91 poin menjadi 22.544,84, akibat penurunan saham utilitas, energi dan farmasi. Topix ditutup lebih rendah 0,43%, dengan 21 dari 33 subindeksnya berakhir di wilayah negatif.
Kospi Korea Selatan ditutup lebih rendah 0,06% pada level 2.293,51 karena investor mencerna rilis pendapatan yang merugi. Saham teknologi, dimana Samsung Electronics turun 0,85% membebani indeks meski terjadi kenaikan di sektor saham otomotif dan manufaktur.
Pasar saham China juga berakhir lebih rendah, dengan Shanghai turun 0,12% pada posisi 2.870,06. Shenzhen mundur sebesar 1,39% dan Hang Seng Hong Kong berada di bawah tekanan, menyerah 0,55%. Hal ini disebabkan turunnya saham teknologi informasi 2,23% dan saham konsumer kehilangan 1,8%.
(ven)