Optimistis Properti Meningkat, MAS Group-Fujiken Sinergi Kembangkan Proyek Baru
loading...
A
A
A
TANGERANG - Mega Agung Sembada (MAS) Group menandatangani kerja sama dengan Fujiken Co Ltd di Tangerang, Banten, Senin (26/2/2024). Kerja sama dengan Fujiken ini untuk yang kedua kalinya dilakukan. Sebelumnya MAS Group telah berkolaborasi di Serang mengembangkan perumahan Seion@Serang, Banten.
“Properti sektor perumahan akan tetap menjadi primadona di 2024 karena kebutuhan perumahan masih besar sekali dengan kekurangan (backlog) rumah mencapai 12,7 juta unit, serta adanya tambahan kebutuhan dari end-user sebanyak 800.000 unit setiap tahunnya,” kata Direktur Mega Agung Sembada (MAS Group) Suwandi Tio.
Kerja sama ini melahirkan produk baru di dalam kawasan Kota Sutera, Pasar Kemis Tangerang yang memiliki luas 250 hektare. Lokasi Kota Sutera hanya 1 kilometer dari pintu tol Rajeg yang merupakan bagian dari ruas tol PIK 2 yang terkoneksi dengan Bandara Soekarno Hatta yang akan beroperasi dalam waktu dekat. “Produk kerja sama ini berkonsep cluster di dalam Kota Sutera. Luasnya 5,5 hektare dengan jumlah rumah sebanyak 400-an unit dengan harga mulai dari Rp700 jutaan,” jelasnya.
MAS Group optimistis dengan produk baru ini karena mereka sudah mengembangkan Kota Sutera sejak beberapa tahun lalu. “Dan rencananya MAS Group di tahun ini juga akan mengembangkan beberapa proyek baru lainnya seperti di Cilegon yaitu Perumahan Britania dan Aerum Parc di Bogor. Keduanya merupakan rumah dengan harga di bawah Rp1 miliar,” tuturnya.
Suwandi mengatakan, sejauh ini kondisi politik dan makro ekonomi nasional cukup baik. Secara umum sektor properti di 2024 berjalan stabil dan diprediksi tumbuh di kisaran 7-10%. Suwandi menambahkan, industri properti tahun lalu juga bergerak positif walau kondisinya pascapandemi dan ada ketidakpastian ekonomi global.
Menurut data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) sektor properti yang mencakup perumahan, kawasan industri dan perkantoran sepanjang 2023 berada di peringkat keempat sektor dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia. Artinya, investor atau pun pengembang, baik di dalam negeri maupun asing masih melihat industri properti di Tanah Air cukup prospektif.
President Director Fujiken Co Ltd Hisashi Maki mengatakan, Indonesia sebagai negara berkembang berbeda dengan yang lainnya karena memiliki potensi geografis cukup luas. “Selain itu ada kesamaan visi dan konsep produk dengan MAS Group yang menjadi keyakinan kami bekerja sama,” jelasnya.
Sebelumnya Fujiken sudah ada proyek di Vietnam namun opportunity-nya tak sebesar di Indonesia. Untuk itu mereka kembali lagi ke Indonesia dan bekerja sama lagi dengan MAS Group. “Dan ini karena kami puas dengan kerja sama sebelumnya di proyek Seion@Serang,” ujarnya.
“Properti sektor perumahan akan tetap menjadi primadona di 2024 karena kebutuhan perumahan masih besar sekali dengan kekurangan (backlog) rumah mencapai 12,7 juta unit, serta adanya tambahan kebutuhan dari end-user sebanyak 800.000 unit setiap tahunnya,” kata Direktur Mega Agung Sembada (MAS Group) Suwandi Tio.
Kerja sama ini melahirkan produk baru di dalam kawasan Kota Sutera, Pasar Kemis Tangerang yang memiliki luas 250 hektare. Lokasi Kota Sutera hanya 1 kilometer dari pintu tol Rajeg yang merupakan bagian dari ruas tol PIK 2 yang terkoneksi dengan Bandara Soekarno Hatta yang akan beroperasi dalam waktu dekat. “Produk kerja sama ini berkonsep cluster di dalam Kota Sutera. Luasnya 5,5 hektare dengan jumlah rumah sebanyak 400-an unit dengan harga mulai dari Rp700 jutaan,” jelasnya.
MAS Group optimistis dengan produk baru ini karena mereka sudah mengembangkan Kota Sutera sejak beberapa tahun lalu. “Dan rencananya MAS Group di tahun ini juga akan mengembangkan beberapa proyek baru lainnya seperti di Cilegon yaitu Perumahan Britania dan Aerum Parc di Bogor. Keduanya merupakan rumah dengan harga di bawah Rp1 miliar,” tuturnya.
Suwandi mengatakan, sejauh ini kondisi politik dan makro ekonomi nasional cukup baik. Secara umum sektor properti di 2024 berjalan stabil dan diprediksi tumbuh di kisaran 7-10%. Suwandi menambahkan, industri properti tahun lalu juga bergerak positif walau kondisinya pascapandemi dan ada ketidakpastian ekonomi global.
Menurut data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) sektor properti yang mencakup perumahan, kawasan industri dan perkantoran sepanjang 2023 berada di peringkat keempat sektor dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia. Artinya, investor atau pun pengembang, baik di dalam negeri maupun asing masih melihat industri properti di Tanah Air cukup prospektif.
President Director Fujiken Co Ltd Hisashi Maki mengatakan, Indonesia sebagai negara berkembang berbeda dengan yang lainnya karena memiliki potensi geografis cukup luas. “Selain itu ada kesamaan visi dan konsep produk dengan MAS Group yang menjadi keyakinan kami bekerja sama,” jelasnya.
Sebelumnya Fujiken sudah ada proyek di Vietnam namun opportunity-nya tak sebesar di Indonesia. Untuk itu mereka kembali lagi ke Indonesia dan bekerja sama lagi dengan MAS Group. “Dan ini karena kami puas dengan kerja sama sebelumnya di proyek Seion@Serang,” ujarnya.
(poe)