Bantu Penuhi Kewajiban Seleksi Risiko, Seleris Percepat Underwriting Asuransi
loading...
A
A
A
Selama ini, tutur pria yang berpengalaman puluhan tahun di dunia asuransi ini, peningkatan rasio klaim ini khususnya pada produk Asuransi Jiwa Kredit (AJK), disebabkan oleh tidak adanya proses seleksi risiko pada saat penutupan asuransi untuk ketentuan CAC (Conditional Automatic Cover) atau FCL (Free Cover Limit).
“Ini menunjukkan urgensi dalam memperkuat proses underwriting untuk meminimalisir risiko dan menjaga stabilitas industri asuransi. Proses underwriting yang efektif dan efisien menjadi kunci dalam memitigasi risiko asuransi jiwa kredit,” jelasnya.
Tak hanya itu, Seleris juga sudah diterima sebagai persyaratan dalam ketentuan underwriting oleh perusahaan reasuransi dengan minimum Rating A Minus di luar negeri untuk mendapatkan dukungan reasuransi terhadap produk asuransi jiwa kredit dan kesehatan.
Terobosan yang Jadi Solusi
Rinaldi berharap, dengan adanya Aplikasi Seleris ini, perusahaan asuransi ke depannya tidak ada lagi kesulitan mendapatkan backup reasuransi baik di dalam dan luar negeri. Karena kepercayaan perusahaan reasuransi yang memberikan dukungan ini kembali diperoleh dengan adanya proses seleksi risiko dilakukan secara hati-hati menggunakan Seleris.
Ia juga menyampaikan, di era digital ini terobosan teknologi seperti AI dan biometrik dapat membantu mempercepat proses underwriting dan meningkatkan akurasi penilaian risiko. Ia menjelaskan, Seleris dapat digunakan oleh berbagai lembaga keuangan.
Di antaranya, jelas Rinaldi, dunia perbankan, perusahaan pembiayaan, perusahaan fintech, dan Lembaga keuangan yang menyalurkan kredit atau pembiayaan, untuk proses seleksi risiko asuransi jiwa kredit pada produk-produk seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Multiguna, Kredit Pegawai, Kredit Pensiunan dan lainnya.
“Seleris merupakan solusi inovatif yang membantu lembaga keuangan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses seleksi risiko asuransi kredit. Alat ini juga dapat membantu meningkatkan penetrasi asuransi kredit di Indonesia dan memberikan akses lebih mudah bagi masyarakat mendapatkan produk asuransi kredit,” jelasnya.
“Ini menunjukkan urgensi dalam memperkuat proses underwriting untuk meminimalisir risiko dan menjaga stabilitas industri asuransi. Proses underwriting yang efektif dan efisien menjadi kunci dalam memitigasi risiko asuransi jiwa kredit,” jelasnya.
Tak hanya itu, Seleris juga sudah diterima sebagai persyaratan dalam ketentuan underwriting oleh perusahaan reasuransi dengan minimum Rating A Minus di luar negeri untuk mendapatkan dukungan reasuransi terhadap produk asuransi jiwa kredit dan kesehatan.
Terobosan yang Jadi Solusi
Rinaldi berharap, dengan adanya Aplikasi Seleris ini, perusahaan asuransi ke depannya tidak ada lagi kesulitan mendapatkan backup reasuransi baik di dalam dan luar negeri. Karena kepercayaan perusahaan reasuransi yang memberikan dukungan ini kembali diperoleh dengan adanya proses seleksi risiko dilakukan secara hati-hati menggunakan Seleris.
Ia juga menyampaikan, di era digital ini terobosan teknologi seperti AI dan biometrik dapat membantu mempercepat proses underwriting dan meningkatkan akurasi penilaian risiko. Ia menjelaskan, Seleris dapat digunakan oleh berbagai lembaga keuangan.
Di antaranya, jelas Rinaldi, dunia perbankan, perusahaan pembiayaan, perusahaan fintech, dan Lembaga keuangan yang menyalurkan kredit atau pembiayaan, untuk proses seleksi risiko asuransi jiwa kredit pada produk-produk seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), Kredit Multiguna, Kredit Pegawai, Kredit Pensiunan dan lainnya.
“Seleris merupakan solusi inovatif yang membantu lembaga keuangan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses seleksi risiko asuransi kredit. Alat ini juga dapat membantu meningkatkan penetrasi asuransi kredit di Indonesia dan memberikan akses lebih mudah bagi masyarakat mendapatkan produk asuransi kredit,” jelasnya.
(akr)