Penggunaan B20 Sektor Maritim Didukung ITS

Rabu, 24 Oktober 2018 - 20:44 WIB
Penggunaan B20 Sektor...
Penggunaan B20 Sektor Maritim Didukung ITS
A A A
JAKARTA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyambut positif kebijakan penggunaan bahan bakar biosolar B20 pada industri maritim yang telah disahkan pemerintah. Kepala Departemen Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS, M Badrus Zaman mengungkapkan bahwa pihaknya telah penelitian untuk memanfaatkan minyak nabati sebagai bahan bakar biosolar sejak 2000.

Beberapa minyak nabati yang berpotensi dikembangkan sebagai bahan bakar biosolar, seperti crude palm oil (CPO/minyak sawit), minyak goreng, minyak kemiri, minyak jarak dan beberapa minyak nabati lain. Pengujian pada skala laboratorium telah dilakukan pada mesin land use 1.500-2.500 rpm, menggunakan berbagai variasi biosolar mulai B10, B20, B50, hingga B100 atau alias biosolar murni, serta variasi beban. Hasilnya, biosolar dapat digunakan secara baik pada kondisi-kondisi variasi tersebut.

"Bahkan sudah ada pengujian pada kendaraan bermotor bermesin diesel," kata Badrus dalam Focus Group Discussion bertajuk "Kesiapan Penggunaan Bahan Bakar B20 pada Industri Maritim" di Hotel Royal, Kuningan, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Dibanding solar, biosolar memang punya sejumlah keunggulan. Sebagai bahan bakar nonfosil, biosolar bisa diperbarui (renewable). B20 memiliki kandungan oksigen dan setana yang lebih tinggi ketimbang solar. Hal ini membuat proses pembakaran lebih sempurna sehingga lebih ramah lingkungan.

"Dari kajian kami terhadap proses pembakaran dan emisi yang diukur, biosolar memiliki sifat yang hampir sama dengan solar murni, tetapi emisi baik SOx, partikulat meter, HC, CO yang ditimbulkan lebih rendah," kata Badrus.

Meskipun begitu, untuk menuju penggunaan massal B20 pada industri maritime, diperlukan kesiapan dan antisipasi. Menurut hasil penelitian ITS, pembakaran biosolar menghasilkan NOx (salah satu hasil emisi) yang sedikit lebih tinggi dari solar. Titik panasnya yang rendah juga menyebabkan konsumsi B20 lebih besar dibandingkan solar untuk memperoleh daya atau tenaga yang sama.

"Jadi memang perlu ada pemantapan yang lebih mendalam, terutama berkenaan dengan dampak yang ditimbulkan, juga sisi keekonomian dari penggunaan B20 ini," katanya.

Dalam FGD tersebut juga terungkap bahwa karet dan filter pada mesin menjadi komponen paling membutuhkan perhatian dalam penggunaan B20. Konversi dari solar ke biosolar dapat menyebabkan terlepasnya endapan pada sistem bahan bakar sehingga menyumbat filter bahan bakar.

Karena itu, pada fase awal konversi, pergantian filter bahan bakar harus dilakukan lebih sering sampai sistem bahan bakar bener-benar bersih. "Setelah itu, jangka waktu penggantian filter bahan bakar bisa kembali normal," tutur Heru Hermawan, dari PT Caterpillar Indonesia.
(akr)
Berita Terkait
Begini Strategi PTPN...
Begini Strategi PTPN IV PalmCo Dukung Program B35
B20 TF ESC Hasilkan...
B20 TF ESC Hasilkan Potensi Nilai Proyek Lebih dari 11,5 Miliar Dolar AS
Aprobi Sosialisasikan...
Aprobi Sosialisasikan Manfaat Biodiesel kepada 3.112 Pramuka Raimuna Nasional XII
Kolaborasi Task Force...
Kolaborasi Task Force ESC B20 & Kemenlu Tawarkan Kemitraan Proyek Transisi
B20 Berlangsung Sangat...
B20 Berlangsung Sangat Sukses
Menko Airlangga Pastikan...
Menko Airlangga Pastikan RI Tidak Akan Kurangi Minyak Sawit untuk Biodiesel
Berita Terkini
Dorong Ekonomi Kerakyatan,...
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp42,23 Triliun hingga Maret 2025
53 menit yang lalu
Perkuat Ketahanan Pangan...
Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Perum BULOG Siap Dukung Koperasi Merah Putih
1 jam yang lalu
Bitcoin Lampaui Google...
Bitcoin Lampaui Google dan Amazon, Masuk 5 Besar Aset Global
2 jam yang lalu
IHSG Akhir Pekan Dibuka...
IHSG Akhir Pekan Dibuka Hijau ke 6.660, Unilever Pimpin Top Gainers
2 jam yang lalu
Negosiasi Gagal, Trump...
Negosiasi Gagal, Trump Siap Berlakukan Tarif Baru Dua Pekan ke Depan
2 jam yang lalu
Tarif Tol Semarang A,B,C...
Tarif Tol Semarang A,B,C Naik Mulai 26 April, Segini Besarannya
3 jam yang lalu
Infografis
Sektor Keuangan Akan...
Sektor Keuangan Akan jadi Sasaran Ancaman Siber di 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved