BSD dan PIK 2 Masuk 14 PSN Baru, Begini Penjelasan Kemenko Perekonomian
loading...
A
A
A
JAKARTA - KementerianKoordinator (Kemenko)Bidang Perekonomian akhirnya buka suara terkait dengan masuknya Bumi Serpong Damai (BSD) dengan pengembang Sinar Mas Group dan Pantai Indah Kapuk atau PIK 2 dengan Agung Sedayu Group dalam14 proyek strategis nasional (PSN) baru pada tahun ini.
Dari 14 proyek tersebut, dua di antaranya terletak di Kabupaten Tangerang.Mengenai hal ini, Staf Khusus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, penunjukan PSN ini berkaitan dengan program pengembangan dan pembangunan khusus di BSD dan PIK 2. Dua kawasan tersebut juga akan diberikan dukungan dari pemerintah.
Dukungan yang dimaksud terkait dengan percepatan proses untuk mendapatkan rekomendasi teknis dari kementerian terkait untuk pembangunan kawasan. Sehingga mulai dari perencanaan sampai dengan pengembangan pun akan mendapat kemudahan.
Dalam hal ini, Bang Zaki yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Tangerang periode 2013-2023 menyampaikan, banyak perizinan di BSD dan PIK 2 yang masih belum rampung. Hal inilah yang menghambat investor terhambat dalam menjalankan aktivitas usahanya.
"Kekhususan ini yang kemudian negara harus hadir dalam rangka membantu proses pembangunan dan percepatan. Bayangkan saja rekomendasi teknis dari 1 kementerian saja membutuhkan waktu 1-2 tahun," terang Bang Zaki, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis.
Dua kawasan tersebut, kata dia, ke depannya akan menjalankan 2 pembangunan di bidang berbeda. Bang Zaki menyampaikan, kawasan BSD akan fokus pada pembangunan di bidang pendidikan, biomedical, dan digital.
Lahan yang akan digunakan 59 hektar (ha), dengan 49 ha disediakan untuk pembangunan kampus universitas tingkat nasional dan internasional. Pendidikan berfokus pada fakultas medis, kedokteran, farmasi, dan teknologi beserta perangkatnya.
"Lalu 10 hektar untuk bio medical center, dimana disana untuk rumah sakit dan klinik kesehatan, sarpras kesehatan lainnya dengan tujuan pengembangan dunia kedokteran dan kesehatan indonesia," jelasnya.
Secara keseluruhan, proyek ini diproyeksikan akan menyerap 10.065 tenaga kerja secara langsung ataupun tidak langsung. Dengan estimasi penghematan devisa Rp10,1 triliun, dan perolehan devisa Rp 5,6 triliun dari pengembangan layanan kesehatan dan biomedical.
Sementara PIK 2 akan mengembangkan kawasan green area dan eco-city yang disebut Tropical Coastland dengan dilengkapi kawasan wisata mangrove. Harapannya kawasan ini dapat menjadi destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna menarik para wisatawan.
"Di mana di kawasan PIK 2 sudah ada hampir 200 ha lebih hutan mangrove, ke depan akan ditambah 200 ha lagi di pesisir pantai PIK 2," seru Bang Zaki.
Untuk nilai investasi PSN di PIK 2 diperkirakan mencapai Rp 65 triliun dengan harapan menyerap 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.
Melalui penetapan sebagai PSN, Ia meyakini pembangunan ini akan sangat membantu perekonomian masyarakat. Dengan begitu, ini akan memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Justru dengan adanya pembangunan kota satelit ini sangat membantu pemda dengan infrastruktur yang dibangun, bayangkan jaringan jalan yang ada di BSD dan itu memudahkan akses kepada wilayah lain," ujarnya.
Dalam kawasan ini, Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak akan menggunakan dana APBN maupun APBD, melainkan berasal dari swasta. Jadi status PSN ini tidak memberikan bantuan pembiayaan seperti pada umumnya, hanya membantu percepatan proses penerimaan rekomendasi pembangunan dari kementerian terkait.
"Terlepas dari penunjukan PSN dan kemudahan proses administrasi, seluruh pembangunan infrastruktur dibangun oleh swasta, tidak menggunakan APBN dan APBD," tutup dia.
Dari 14 proyek tersebut, dua di antaranya terletak di Kabupaten Tangerang.Mengenai hal ini, Staf Khusus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, penunjukan PSN ini berkaitan dengan program pengembangan dan pembangunan khusus di BSD dan PIK 2. Dua kawasan tersebut juga akan diberikan dukungan dari pemerintah.
Dukungan yang dimaksud terkait dengan percepatan proses untuk mendapatkan rekomendasi teknis dari kementerian terkait untuk pembangunan kawasan. Sehingga mulai dari perencanaan sampai dengan pengembangan pun akan mendapat kemudahan.
Dalam hal ini, Bang Zaki yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Tangerang periode 2013-2023 menyampaikan, banyak perizinan di BSD dan PIK 2 yang masih belum rampung. Hal inilah yang menghambat investor terhambat dalam menjalankan aktivitas usahanya.
"Kekhususan ini yang kemudian negara harus hadir dalam rangka membantu proses pembangunan dan percepatan. Bayangkan saja rekomendasi teknis dari 1 kementerian saja membutuhkan waktu 1-2 tahun," terang Bang Zaki, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis.
Dua kawasan tersebut, kata dia, ke depannya akan menjalankan 2 pembangunan di bidang berbeda. Bang Zaki menyampaikan, kawasan BSD akan fokus pada pembangunan di bidang pendidikan, biomedical, dan digital.
Lahan yang akan digunakan 59 hektar (ha), dengan 49 ha disediakan untuk pembangunan kampus universitas tingkat nasional dan internasional. Pendidikan berfokus pada fakultas medis, kedokteran, farmasi, dan teknologi beserta perangkatnya.
"Lalu 10 hektar untuk bio medical center, dimana disana untuk rumah sakit dan klinik kesehatan, sarpras kesehatan lainnya dengan tujuan pengembangan dunia kedokteran dan kesehatan indonesia," jelasnya.
Secara keseluruhan, proyek ini diproyeksikan akan menyerap 10.065 tenaga kerja secara langsung ataupun tidak langsung. Dengan estimasi penghematan devisa Rp10,1 triliun, dan perolehan devisa Rp 5,6 triliun dari pengembangan layanan kesehatan dan biomedical.
Sementara PIK 2 akan mengembangkan kawasan green area dan eco-city yang disebut Tropical Coastland dengan dilengkapi kawasan wisata mangrove. Harapannya kawasan ini dapat menjadi destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna menarik para wisatawan.
"Di mana di kawasan PIK 2 sudah ada hampir 200 ha lebih hutan mangrove, ke depan akan ditambah 200 ha lagi di pesisir pantai PIK 2," seru Bang Zaki.
Untuk nilai investasi PSN di PIK 2 diperkirakan mencapai Rp 65 triliun dengan harapan menyerap 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda.
Melalui penetapan sebagai PSN, Ia meyakini pembangunan ini akan sangat membantu perekonomian masyarakat. Dengan begitu, ini akan memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Justru dengan adanya pembangunan kota satelit ini sangat membantu pemda dengan infrastruktur yang dibangun, bayangkan jaringan jalan yang ada di BSD dan itu memudahkan akses kepada wilayah lain," ujarnya.
Dalam kawasan ini, Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak akan menggunakan dana APBN maupun APBD, melainkan berasal dari swasta. Jadi status PSN ini tidak memberikan bantuan pembiayaan seperti pada umumnya, hanya membantu percepatan proses penerimaan rekomendasi pembangunan dari kementerian terkait.
"Terlepas dari penunjukan PSN dan kemudahan proses administrasi, seluruh pembangunan infrastruktur dibangun oleh swasta, tidak menggunakan APBN dan APBD," tutup dia.
(akr)