Tak Main-main, Aset Raksasa di Balik KB Bank Ini Setara Empat Bank KBMI 4
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) atau KB Bank semakin menekankan bahwa posisinya merupakan bagian dari entitas keuangan terbesar asal Korea Selatan, yaitu KB Financial Group (KBFG). KBFG melalui KB Kookmin Bank merupakan pemegang saham pengendali KB Bank sejak 2020 dengan porsi kepemilikan saham mencapai 67 persen.
Keberadaan raksasa di balik KB Bank ini tentu tak bisa dianggap sebelah mata. Bukan tanpa alasan, aset KB Financial Group digadang-gadang memiliki nilai yang setara dengan empat bank kenamaan di Tanah Air yang masuk dalam kategori KBMI 4.
Sebagai informasi, terdapat beberapa bank di Indonesia yang masuk dalam kasta tertinggi industri perbankan di Tanah Air. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melabeli bank dalam kategori ini sebagai Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV, dengan minimal modal inti Rp70 triliun.
Keempat bank tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Bila dijumlahkan, total aset secara konsolidasi keempat bank tersebut mencapai Rp6.247 triliun per September 2023.
Jumlah tersebut tentu bukanlah angka yang kecil. Keempat bank ini juga mampu mencatatkan pertumbuhan aset di atas 5 persen. BMRI mampu meningkatkan aset konsolidasian 9,11 persen dalam setahunan. BBRI tumbuh 9,9 persen, sedangkan BBCA naik 7,2 persen. Sementara BBNI, total asetnya pun mampu tumbuh 7 persen per akhir September 2023.
Tak heran, industri perbankan di Indonesia terlihat bak oase segar di pandangan para investor luar negeri. Tak terkecuali KB Financial Group (KBFG) yang mulai melantai di pasar Indonesia pada 2018 lalu. Melalui KB Kookmin Bank, KBFG mengakuisisi Bank Bukopin yang kini mengibarkan merek dan logo baru sebagai KB Bank.
“Kami yakin dengan penggantian nama ini akan semakin meningkatkan kepercayaan nasabah sekaligus memperkuat brand 'KB' sebagai bank yang terdepan, terpercaya dan dicintai masyarakat Indonesia," tutur Presiden Direktur KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee, belum lama ini.
Meski kini KB Bank masih berada dalam level KBMI 2 dengan modal inti berkisar antara Rp6 triliun hingga Rp14 triliun. Namun, raksasa di balik bank ini ‘bukan kaleng-kaleng’. Aset KB Kookmin Bank hingga akhir September 2023 tercatat senilai 519,05 triliun Won (atau sekira Rp6.124 triliun). Angka ini bahkan setara dengan jumlah aset keempat bank terbesar di Indonesia yang masuk kategori KBMI 4.
KB Bank sejatinya memang telah memulai era transformasi sejak 2021 dengan mengintegrasikan praktik perbankan terbaik dari Korea Selatan dan Indonesia, termasuk adopsi teknologi Next Generation Banking System (NGBS) dari KBFG, sebagai bagian dari kolaborasi grup untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Sebagai bocoran, Tom (Woo Yeul) Lee mengatakan bahwa selain melakukan rebranding, pihaknya kini tengah memperkenalkan layanan baru untuk mendukung industri yang sedang berkembang di Indonesia. KB Bank akan membidik setidaknya lima sektor utama yang meliputi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), infrastruktur, agrikultur, kesehatan hingga UMKM.
“Saya melihat bahwa Indonesia akan menjadi negara pemimpin dalam produksi electric vehicle. Bukan hanya penyediaan mobil atau kendaraan roda empat, tetapi juga untuk digunakan sebagai kendaraan umum atau kendaraan lainnya. Dibantu dengan subsidi pemerintah, maka pertumbuhannya akan semakin cepat,” katanya.
Tidak berhenti disitu, KB Bank juga memiliki komitmen untuk memimpin dalam produk kredit berbasis digital yang inovatif. Hal ini tentunya sesuai dengan dedikasi KB Bank untuk terus memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang.
Lihat Juga: Pengendali Saham KB Bank Sponsori Operasi Jantung Gratis 10 Anak Indonesia di Korea Selatan
Keberadaan raksasa di balik KB Bank ini tentu tak bisa dianggap sebelah mata. Bukan tanpa alasan, aset KB Financial Group digadang-gadang memiliki nilai yang setara dengan empat bank kenamaan di Tanah Air yang masuk dalam kategori KBMI 4.
Sebagai informasi, terdapat beberapa bank di Indonesia yang masuk dalam kasta tertinggi industri perbankan di Tanah Air. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melabeli bank dalam kategori ini sebagai Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV, dengan minimal modal inti Rp70 triliun.
Keempat bank tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Bila dijumlahkan, total aset secara konsolidasi keempat bank tersebut mencapai Rp6.247 triliun per September 2023.
Jumlah tersebut tentu bukanlah angka yang kecil. Keempat bank ini juga mampu mencatatkan pertumbuhan aset di atas 5 persen. BMRI mampu meningkatkan aset konsolidasian 9,11 persen dalam setahunan. BBRI tumbuh 9,9 persen, sedangkan BBCA naik 7,2 persen. Sementara BBNI, total asetnya pun mampu tumbuh 7 persen per akhir September 2023.
Tak heran, industri perbankan di Indonesia terlihat bak oase segar di pandangan para investor luar negeri. Tak terkecuali KB Financial Group (KBFG) yang mulai melantai di pasar Indonesia pada 2018 lalu. Melalui KB Kookmin Bank, KBFG mengakuisisi Bank Bukopin yang kini mengibarkan merek dan logo baru sebagai KB Bank.
“Kami yakin dengan penggantian nama ini akan semakin meningkatkan kepercayaan nasabah sekaligus memperkuat brand 'KB' sebagai bank yang terdepan, terpercaya dan dicintai masyarakat Indonesia," tutur Presiden Direktur KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee, belum lama ini.
Meski kini KB Bank masih berada dalam level KBMI 2 dengan modal inti berkisar antara Rp6 triliun hingga Rp14 triliun. Namun, raksasa di balik bank ini ‘bukan kaleng-kaleng’. Aset KB Kookmin Bank hingga akhir September 2023 tercatat senilai 519,05 triliun Won (atau sekira Rp6.124 triliun). Angka ini bahkan setara dengan jumlah aset keempat bank terbesar di Indonesia yang masuk kategori KBMI 4.
KB Bank sejatinya memang telah memulai era transformasi sejak 2021 dengan mengintegrasikan praktik perbankan terbaik dari Korea Selatan dan Indonesia, termasuk adopsi teknologi Next Generation Banking System (NGBS) dari KBFG, sebagai bagian dari kolaborasi grup untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Sebagai bocoran, Tom (Woo Yeul) Lee mengatakan bahwa selain melakukan rebranding, pihaknya kini tengah memperkenalkan layanan baru untuk mendukung industri yang sedang berkembang di Indonesia. KB Bank akan membidik setidaknya lima sektor utama yang meliputi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), infrastruktur, agrikultur, kesehatan hingga UMKM.
“Saya melihat bahwa Indonesia akan menjadi negara pemimpin dalam produksi electric vehicle. Bukan hanya penyediaan mobil atau kendaraan roda empat, tetapi juga untuk digunakan sebagai kendaraan umum atau kendaraan lainnya. Dibantu dengan subsidi pemerintah, maka pertumbuhannya akan semakin cepat,” katanya.
Tidak berhenti disitu, KB Bank juga memiliki komitmen untuk memimpin dalam produk kredit berbasis digital yang inovatif. Hal ini tentunya sesuai dengan dedikasi KB Bank untuk terus memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang.
Lihat Juga: Pengendali Saham KB Bank Sponsori Operasi Jantung Gratis 10 Anak Indonesia di Korea Selatan
(skr)