Hadapi Era Industri 4.0 Apindo Jabar Persiapkan Diri

BANDUNG - Ketua Badan Pengurus Provinsi (BPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat (Apindo Jabar) Dedy Widjaja mengatakan, revolusi industri 4.0 menuntut operasional industri berbasis pada teknologi. Karena itu, industri di Jabar mau tidak mau harus siap dan ikut menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut.

Dedy berpendapat, revolusi industri 4.0 dapat menjadi pendorong bagi perkembangan industri di Jabar. Penerapan teknologi terkini oleh industri di Jabar diyakini akan membuat produk-produknya lebih berdaya saing.

"Pemanfaatan teknologi secara maksimal oleh industri di Jabar dapat berefek positif. Nilai tambah dan daya saing industri serta produknya bakal meningkat. Bahkan kita akan mampu bersaing dengan produk impor karena harganya juga akan bersaing," ujar Deddy di Bandung, Selasa (13/11/2018).

Karena itu, kata dia, Apindo Jabar siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menyiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0. Upaya yang bisa dilakukan bersama, kata dia, misalnya melakukan pelatihan sumber daya manusia. Melalui pelatihan, tenaga kerja Indonesia diharapkan semakin handal dan berdaya saing.

Deddy mengatakan, perseiapan menuju revolusi industri 4.0 sudah dilakukan oleh sejumlah industri berskala besar dan penunjangnya, misalnya pada industri automotif dan elektronik. Saat ini, kata dia, tantangannya adalah pada industri dan usaha berskala mikro, kecil, menengah (UMKM).

"Masih banyak UMKM di Jabar yang menjalankan proses usahanya secara konvensional," ujarnya.