Anak Kami Bisa Sekolah Tinggi Berkat Sawit

Minggu, 18 November 2018 - 00:08 WIB
Anak Kami Bisa Sekolah...
Anak Kami Bisa Sekolah Tinggi Berkat Sawit
A A A
PELALAWAN - Praktik perkebunan dan industri kelapa sawit yang memperhatikan pelestarian lingkungan berdampak positif pada masyarakat. "Kesejahteraan masyarakat meningkat pesat," kata Rahmat, eks transmigran di Pelalawan, Riau, yang menjadi petani sawit dan dipercaya sebagai Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Amanah beranggotakan para petani sawit. Menurutnya, berkat usaha komoditas ini pula anak -anak mereka bisa mengenyam pendidikan tinggi.

Pernyataan itu disampaikan Rahmat kepada Tenaga Ahli Menko Maritim, Ezki Tri Rezeki; dalam kunjungan kerja Kementrian Koordinator bidang Kemaritiman (Kemenko Kemaritiman). Kemenko Kemaritiman adalah salah satu Delegasi Indonesia untuk COP 24--United Nations Framework Convention on Climate Change yang akan berlangsung di Katowice, Polandia 13-24 Desember mendatang. COP 24 adalah konferensi global di mana tindakan untuk kebijakan iklim dan masalah lingkungan hidup dibahas.

Tim Kemenko Kemaritiman mendampingi tamu dari Polandia untuk berkunjung dan meliput praktik sawit berkelanjutan ke PT Sari Lembah Subur (SLS), anak usaha Grup Astra Agro Lestari dan perkebunan sawit rakyat baik yang mandiri maupun binaan PT SLS di Riau, 17 November 2018.

Menurut Ezki, kegiatan tersebut merupakan program lanjutan setelah kunjungan kerja yang dilakukan Kementrian Koordinator bidang Kemaritiman, yang dipimpin oleh Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan ke Eropa beberapa waktu lalu. Mereka ingin melihat langsung industri ini karena mendengar kampanye negatif tentang kelapa sawit Indonesia.

"Informasi seputar kelapa sawit menjadi isu yang sangat penting khususnya di Polandia, mengingat Desember tahun ini akan diadakan COP (Conference of the Parties) ke-24 di Polandia," tuturnya di Pelalawan, Riau, Minggu (18/11/2018).

Menurut M. Marwan, Direktur Area Andalas 2, PT Astra Agro Agro Lestari Tbk, sesuai visi dan misi perusahaan, Grup Astra Agro beserta anak usahanya berupaya menjalankan bisnis yang dapat memberi manfaat positif bagi lingkungan dan masyarakat. Tujuan itu dicapai dengan menjalankan empat pilar program Corporate Social Responsibility (CSR).

Selain menyaksikan bagaimana kebun sawit dikelola dengan menerapkan prinsip-prinsip sustainability yang ketat, rombongan juga mengunjungi KUD Amanah untuk melihat langsung bagaimana kelapa sawit bermanfaat bagi kesejahteraan petani. Rombongan berdiskusi dengan dengan Rahmat dan Supriyanto, sesama eks transmigran yang merupakan petani sawit sukses binaan PT SLS.

Kehadiran tamu dari luar negeri ini bukan yang pertama. Sebelumnya koperasi KUD Amanah juga dikunjungi tamu-tamu dari negara lain, termasuk LSM yang sering berpandangan negatif terhadap sawit.

"Sebaiknya memang begitu, mereka bisa datang langsung kesini, melihat langsung bagaimana sawit ini bisa menyejahterakan kami, anak kami yang sekarang bisa sekolah tinggi. Soal lingkungan pasti kami jaga, demi anak-anak dan keturunan kami pak, kami kan yang sehari-hari hidup disini," imbuh Rahmat.

Ia bersama petani sawit lainnya mengaku siap menjelaskan kepada siapapun yang belum menyadari bahwa perkebunan kelapa sawit juga dikelola dengan prinsip-prinsip yang berkelanjutan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1577 seconds (0.1#10.140)