Inovatif, Astra Agro Terus Kembangkan Program Digitalisasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perjalanan tahun 2020 yang ditandai dengan pandemi covid-19 tercatat sebagai periode yang penuh tantangan. Industri kelapa sawit harus menyikapinya dengan langkah-langkah inovatif. “Pandemi Covid-19 ini harus kita sikapi dengan sangat serius,” ujar CEO PT Astra Agro Lestari , Santosa saat acara Talk to the CEO yang dilangsungkan secara virtual, Rabu (10/2/2021).
Perusahaan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, baik di kebun maupun kantor pusat. Karyawan di kebun dibatasi akses keluar kebun, akses pihak luar masuk ke kebun juga dibatasi, karyawan dihimbau beraktivitas hanya di dalam kebun, tidak mudik Lebaran, Natal, dan Tahun Baru serta melakukan tes covid secara rutin. Di kantor pusat, sebagian karyawan melakukan WFH (work from home).
(Baca juga:Mantabbb.... Potensi Bibit Sawit Milik Astra Agro Lestari Bisa Capai 30 Ton TBS)
Selain tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, menurutnya, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi 4.0 sangat membantu dan bisa menjadi jawaban. “Kami bersyukur, jauh sebelum pandemi ini muncul, Astra Agro sudah menerapkan digitalisasi dalam menjalankan operasional perusahaan,” lanjutnya.
Seperti diketahui, sejak 2017 Astra Agro meluncurkan aplikasi-aplikasi berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk mencapai produktivitas yang excellent. Ketiga aplikasi yang diberi nama Melli (mills excellent indicator), Dinda (daily indicator of Astra Agro) dan Amanda (aplikasi mandor Astra Agro) itu sangat bermanfaat dalam mendukung operasional perusahaan.
(Baca juga:Kuartal I/2020, Astra Agro Cetak Laba Bersih Rp371 Miliar)
Pengawasan, koordinasi maupun pengambilan keputusan cepat dan tepat bisa terus berjalan. “Ini yang membuat operasional perusahaan tidak terlalu terganggu dan relatif berjalan seperti biasa,” kata Santosa.
Karena itu, menurut Santosa, di tahun-tahun mendatang Astra Agro akan terus melanjutkan dan mengembangkan program digitalisasi. Kebutuhan untuk terwujudnya inovasi-inovasi baru di bidang teknologi disiapkan melalui satu tim khusus di Astra Agro yang disebut dengan Center of Innovation in Agritech (CIA).
(Baca juga:Airlangga Hartarto: Industri Kelapa Sawit Bantu Empaskan Kemiskinan)
Satu inovasi baru yang sudah dioperasikan selain Melli, Dinda dan Amanda adalah GPS tracker. Dengan teknologi ini, lokasi, jalur, luasan kerja karyawan di bagian rawat dapat diketahui secara jelas dan detil. Dengan demikian, proses-proses kerja bagian perawatan tanaman dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
Perusahaan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, baik di kebun maupun kantor pusat. Karyawan di kebun dibatasi akses keluar kebun, akses pihak luar masuk ke kebun juga dibatasi, karyawan dihimbau beraktivitas hanya di dalam kebun, tidak mudik Lebaran, Natal, dan Tahun Baru serta melakukan tes covid secara rutin. Di kantor pusat, sebagian karyawan melakukan WFH (work from home).
(Baca juga:Mantabbb.... Potensi Bibit Sawit Milik Astra Agro Lestari Bisa Capai 30 Ton TBS)
Selain tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, menurutnya, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi 4.0 sangat membantu dan bisa menjadi jawaban. “Kami bersyukur, jauh sebelum pandemi ini muncul, Astra Agro sudah menerapkan digitalisasi dalam menjalankan operasional perusahaan,” lanjutnya.
Seperti diketahui, sejak 2017 Astra Agro meluncurkan aplikasi-aplikasi berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk mencapai produktivitas yang excellent. Ketiga aplikasi yang diberi nama Melli (mills excellent indicator), Dinda (daily indicator of Astra Agro) dan Amanda (aplikasi mandor Astra Agro) itu sangat bermanfaat dalam mendukung operasional perusahaan.
(Baca juga:Kuartal I/2020, Astra Agro Cetak Laba Bersih Rp371 Miliar)
Pengawasan, koordinasi maupun pengambilan keputusan cepat dan tepat bisa terus berjalan. “Ini yang membuat operasional perusahaan tidak terlalu terganggu dan relatif berjalan seperti biasa,” kata Santosa.
Karena itu, menurut Santosa, di tahun-tahun mendatang Astra Agro akan terus melanjutkan dan mengembangkan program digitalisasi. Kebutuhan untuk terwujudnya inovasi-inovasi baru di bidang teknologi disiapkan melalui satu tim khusus di Astra Agro yang disebut dengan Center of Innovation in Agritech (CIA).
(Baca juga:Airlangga Hartarto: Industri Kelapa Sawit Bantu Empaskan Kemiskinan)
Satu inovasi baru yang sudah dioperasikan selain Melli, Dinda dan Amanda adalah GPS tracker. Dengan teknologi ini, lokasi, jalur, luasan kerja karyawan di bagian rawat dapat diketahui secara jelas dan detil. Dengan demikian, proses-proses kerja bagian perawatan tanaman dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
(dar)