Harga CPO Naik, Laba Bersih Astra Agro Ikutan Terkerek Jadi Rp833,1 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun 2020, PT Astra Agro Lestari Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp833,1 miliar. Kenaikan tersebut ditopang pendapatan perseroan yang meningkat dari Rp17,45 triliun pada 2019 menjadi Rp18,8 triliun pada 2020 atau naik 7,8%.
“Harga CPO pada semester kedua 2020 membaik. Ini salah satu faktor yang mendukung kenaikan laba perseroan,” ujar Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa, dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual, Rabu (14/4/ 2021).
(Baca juga:Astra Agro Lestari Raup Laba Bersih Rp833 Miliar)
Dibandingkan periode sebelumnya, harga jual rata-rata CPO (crude palm oil) perseroan pada 2020 mengalami kenaikan. Bila pada 2019 harga jual rata-rata CPO perseroan Rp6.689 per kilogram (kg), tahun 2020 naik menjadi Rp8.545 per kg. Sementara itu, penjualan minyak kelapa sawit dan turunannya mengalami penurunan sebesar 13,6%, dari 2,3 juta ton pada 2019 menjadi 2 juta ton pada 2020.
(Baca juga:Inovatif, Astra Agro Terus Kembangkan Program Digitalisasi)
Dari sisi produksi, produksi tandan buah segar (TBS) turun 7,7%, dari 5 juta ton pada 2019 menjadi 4,6 juta ton pada 2020. Produksi CPO juga mengalami penurunan dari 1,6 juta ton pada 2019 menjadi 1,4 juta ton di 2020, atau turun 13,6%. Hal yang sama juga terjadi pada produksi olein yang turun 6,9% dan kernel turun 12,6%.
Selain faktor harga CPO, perseroan juga melakukan berbagai upaya efisiensi biaya operasional sehingga laba perseroan mengalami kenaikan signifikan.
Melanjutkan Digitalisasi
Pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat di kebun dan head office serta program digitalisasi yang telah dilaksanakan sejak empat tahun lalu, menjamin operasional perseroan berjalan efektif. Hal ini menjadi bukti bahwa strategi perseroan dalam mengembangkan teknologi digital beberapa tahun terakhir telah memberikan hasil yang baik.
(Baca juga:Mantab! Potensi Bibit Sawit Milik Astra Agro Lestari Bisa Capai 30 Ton TBS)
“Harga CPO pada semester kedua 2020 membaik. Ini salah satu faktor yang mendukung kenaikan laba perseroan,” ujar Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa, dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual, Rabu (14/4/ 2021).
(Baca juga:Astra Agro Lestari Raup Laba Bersih Rp833 Miliar)
Dibandingkan periode sebelumnya, harga jual rata-rata CPO (crude palm oil) perseroan pada 2020 mengalami kenaikan. Bila pada 2019 harga jual rata-rata CPO perseroan Rp6.689 per kilogram (kg), tahun 2020 naik menjadi Rp8.545 per kg. Sementara itu, penjualan minyak kelapa sawit dan turunannya mengalami penurunan sebesar 13,6%, dari 2,3 juta ton pada 2019 menjadi 2 juta ton pada 2020.
(Baca juga:Inovatif, Astra Agro Terus Kembangkan Program Digitalisasi)
Dari sisi produksi, produksi tandan buah segar (TBS) turun 7,7%, dari 5 juta ton pada 2019 menjadi 4,6 juta ton pada 2020. Produksi CPO juga mengalami penurunan dari 1,6 juta ton pada 2019 menjadi 1,4 juta ton di 2020, atau turun 13,6%. Hal yang sama juga terjadi pada produksi olein yang turun 6,9% dan kernel turun 12,6%.
Selain faktor harga CPO, perseroan juga melakukan berbagai upaya efisiensi biaya operasional sehingga laba perseroan mengalami kenaikan signifikan.
Melanjutkan Digitalisasi
Pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat di kebun dan head office serta program digitalisasi yang telah dilaksanakan sejak empat tahun lalu, menjamin operasional perseroan berjalan efektif. Hal ini menjadi bukti bahwa strategi perseroan dalam mengembangkan teknologi digital beberapa tahun terakhir telah memberikan hasil yang baik.
(Baca juga:Mantab! Potensi Bibit Sawit Milik Astra Agro Lestari Bisa Capai 30 Ton TBS)