Serangan Rudal Iran ke Israel Membuat Maskapai Ramai-ramai Batalkan Penerbangan
loading...
A
A
A
Namun, dikatakan bahwa penerbangan ke Beirut dan Teheran akan tetap ditangguhkan hingga setidaknya 18 April.
Seorang juru bicara Lufthansa mengatakan: "Grup Lufthansa telah memutuskan pada hari Jumat, 12 April, untuk terbang di sekitar wilayah udara Iran hingga dan termasuk Kamis, 18 April, dan dengan demikian untuk sementara menangguhkan penerbangan ke Teheran."
Sementara itu, KLM membatalkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga Selasa.
Penerbangan Dialihkan
Di sisi lain, beberapa maskapai mengubah rute penerbangan mereka yang dapat menambah waktu perjalanan. Qantas Australia mengatakan, pesawatnya mengubah arah untuk menghindari wilayah udara Iran.
Virgin Atlantic mengatakan: "Kami saat ini tidak terbang di atas Irak, Iran, atau Israel, tetapi kami terus memantau situasi untuk setiap dampak potensial pada operasional perusahaan."
"Keselamatan dan keamanan pelanggan dan orang-orang kami adalah yang terpenting dan akan selalu demikian. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pelanggan dengan waktu penerbangan yang sedikit lebih lama."
Maskapai ini berhenti terbang ke Israel tahun lalu, tetapi seorang juru bicara mengatakan pihaknya berniat melanjutkan perjalanan pada bulan September.
Berbeda dengan British Airways yang mengatakan penerbangan ke Tel Aviv sudah tersedia pada hari Senin, tetapi mereka menambahkan pihaknya menjaga situasi dalam peninjauan.
Maskapai penerbangan Inggris, yang dimiliki oleh International Airlines Group (IAG), memulai kembali penerbangan ke Israel awal bulan ini setelah menangguhkan perjalanan sejak Oktober lalu.
Seorang juru bicara Lufthansa mengatakan: "Grup Lufthansa telah memutuskan pada hari Jumat, 12 April, untuk terbang di sekitar wilayah udara Iran hingga dan termasuk Kamis, 18 April, dan dengan demikian untuk sementara menangguhkan penerbangan ke Teheran."
Sementara itu, KLM membatalkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga Selasa.
Penerbangan Dialihkan
Di sisi lain, beberapa maskapai mengubah rute penerbangan mereka yang dapat menambah waktu perjalanan. Qantas Australia mengatakan, pesawatnya mengubah arah untuk menghindari wilayah udara Iran.
Virgin Atlantic mengatakan: "Kami saat ini tidak terbang di atas Irak, Iran, atau Israel, tetapi kami terus memantau situasi untuk setiap dampak potensial pada operasional perusahaan."
"Keselamatan dan keamanan pelanggan dan orang-orang kami adalah yang terpenting dan akan selalu demikian. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pelanggan dengan waktu penerbangan yang sedikit lebih lama."
Maskapai ini berhenti terbang ke Israel tahun lalu, tetapi seorang juru bicara mengatakan pihaknya berniat melanjutkan perjalanan pada bulan September.
Berbeda dengan British Airways yang mengatakan penerbangan ke Tel Aviv sudah tersedia pada hari Senin, tetapi mereka menambahkan pihaknya menjaga situasi dalam peninjauan.
Maskapai penerbangan Inggris, yang dimiliki oleh International Airlines Group (IAG), memulai kembali penerbangan ke Israel awal bulan ini setelah menangguhkan perjalanan sejak Oktober lalu.