Sri Mulyani Ungkap Empat Kunci RI Hindari Jebakan Middle Income
A
A
A
NUSA DUA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan, empat langkah untuk membuat Indonesia terhindar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap) pada 2045. Menurutnya strategi untuk keluar dari middle income trap tersebut sudah tercermin ke dalam design kebijakan pemerintah saat ini.
(Baca Juga: Jebakan Negara Pendapatan Menengah
Mantan Direktur Bank Dunia itu menyebutkan, empat langkah tersebut yakni memiliki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Infrastruktur, kompetitif dan bebas korupsi. Alasannya beberapa negara telah mempunyai institusi publik dan swasta yang bagus yakni antara lain Singapura, Jepang, Korea Selatan, Israel hingga Hong Kong.
"Kuncinya ada empat. Pertama, manusia yang produktif karena itu Presiden (Joko Widodo) fokus ke SDM, pendidikan, kesehatan dan skill. Tidak hanya soal anggaran, tapi permasalahan programnya juga. Bagaimana kembangkan program pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan sehingga bisa cetak masyarakat sehat dan produktif," ujar Sri Mulyani di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2018).
Sambung dia, poin kedua yaitu infrastruktur untuk dapat meningkatkan competitiveness atau daya saing serta produktifitas. Pemenuhan hal ini diyakini bisa membuat Indonesia keluar dari jebakan middle income dengan menyediakan infrastruktur untuk jangka panjang.
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan faktor kunci lainnya yakni mempunyai kebijakan yang baik untuk mendorong daya saing dalam era globalisasi. "Tidak ada negara tertutup yang lolos dari middle income trap, negara harus selalu terbuka dan kompetitif dengan menciptakan kebijakan dan disiplin untuk mendorong daya saing," paparnya.
Oleh karena itu, Menkeu berharap melalui forum AIFED yang mengambil tema “Building for the Future: Strengthening Economic Transformation in Facing Forward Global Evolution”, dapat dirumuskan strategi kebijakan guna menghadapi berbagai tantangan dalam rangka mencapai target keluar dari middle income trap pada 2045.
(Baca Juga: Jebakan Negara Pendapatan Menengah
Mantan Direktur Bank Dunia itu menyebutkan, empat langkah tersebut yakni memiliki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Infrastruktur, kompetitif dan bebas korupsi. Alasannya beberapa negara telah mempunyai institusi publik dan swasta yang bagus yakni antara lain Singapura, Jepang, Korea Selatan, Israel hingga Hong Kong.
"Kuncinya ada empat. Pertama, manusia yang produktif karena itu Presiden (Joko Widodo) fokus ke SDM, pendidikan, kesehatan dan skill. Tidak hanya soal anggaran, tapi permasalahan programnya juga. Bagaimana kembangkan program pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan sehingga bisa cetak masyarakat sehat dan produktif," ujar Sri Mulyani di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2018).
Sambung dia, poin kedua yaitu infrastruktur untuk dapat meningkatkan competitiveness atau daya saing serta produktifitas. Pemenuhan hal ini diyakini bisa membuat Indonesia keluar dari jebakan middle income dengan menyediakan infrastruktur untuk jangka panjang.
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan faktor kunci lainnya yakni mempunyai kebijakan yang baik untuk mendorong daya saing dalam era globalisasi. "Tidak ada negara tertutup yang lolos dari middle income trap, negara harus selalu terbuka dan kompetitif dengan menciptakan kebijakan dan disiplin untuk mendorong daya saing," paparnya.
Oleh karena itu, Menkeu berharap melalui forum AIFED yang mengambil tema “Building for the Future: Strengthening Economic Transformation in Facing Forward Global Evolution”, dapat dirumuskan strategi kebijakan guna menghadapi berbagai tantangan dalam rangka mencapai target keluar dari middle income trap pada 2045.
(akr)