AS Gelontorkan Bantuan Perang ke Taiwan, China Sebut Situasi Berbahaya

Kamis, 25 April 2024 - 15:10 WIB
loading...
AS Gelontorkan Bantuan Perang ke Taiwan, China Sebut Situasi Berbahaya
Bendera nasional Taiwan dikibarkan dalam latihan Angkatan Laut menjelang Tahun Baru Imlek di Kaohsiung, Taiwan, 27 Januari 2021. Foto/Reuters/Ann Wang
A A A
JAKARTA - China mengecam keras paket terbaru bantuan militer Amerika Serikat (AS) untuk Taiwan dengan mengatakan pendanaan tersebut mendorong republik pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu ke dalam situasi berbahaya.

Senat AS telah meloloskan paket bantuan perang senilai USD95 miliar atau sekitar Rp1.538 triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan setelah berbulan-bulan penundaan dan perdebatan sengit mengenai seberapa jauh keterlibatan AS dalam perang luar negeri. Mengutip AP News, AS mengucurkan USD8 miliar atau setara Rp129 miliar untuk digunakan melawan China di Indo-Pasifik, termasuk bantuan untuk Taiwan.



China mengklaim seluruh pulau Taiwan sebagai wilayahnya dan telah mengancam untuk mengambil alih dengan paksa jika diperlukan. Kantor Urusan Taiwan di daratan mengatakan bahwa bantuan tersebut secara serius melanggar komitmen AS terhadap China dan mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan.

Juru bicara kantor tersebut, Zhu Fenglian, menambahkan bahwa Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan pro-kemerdekaan, yang memenangkan masa jabatan presiden empat tahun ketiga pada bulan Januari, bersedia untuk menjadi pion bagi kekuatan-kekuatan eksternal yang menggunakan Taiwan untuk melawan China yang membawa Taiwan ke dalam situasi berbahaya.

Sementara, Presiden terpilih Taiwan Lai Ching-te mengatakan kepada delegasi Kongres AS yang sedang berkunjung, bahwa paket bantuan tersebut akan memperkuat pencegahan terhadap otoritarianisme di rantai sekutu Pasifik Barat dan membantu memastikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta meningkatkan kepercayaan di wilayah tersebut.

Dana tersebut telah mendapat dukungan luas anggota Kongres dari sejak Presidan Joe Biden pertama kali meminta dana tersebut pada musim panas lalu. Namun, para pemimpin kongres harus menghadapi tentangan keras dari semakin banyak kaum konservatif yang mempertanyakan keterlibatan AS dalam perang luar negeri dan berpendapat bahwa Kongres seharusnya lebih fokus pada lonjakan migrasi di perbatasan AS-Meksiko.

Paket tersebut mencakup berbagai macam suku cadang dan layanan yang ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan perangkat keras militer Taiwan. Secara terpisah, Taiwan telah menandatangani kontrak senilai miliaran dolar dengan AS untuk jet tempur F-16V generasi terbaru, tank tempur utama M1 Abrams, dan sistem roket Himars, yang juga dipasok oleh AS ke Ukraina.



Taiwan juga telah mengembangkan industri pertahanannya sendiri, membangun kapal selam dan jet latih. Bulan depan, Taiwan berencana untuk mengirimkan kapal korvet siluman ketiga dan keempat yang dirancang dan dibuat di dalam negeri untuk melawan angkatan laut China sebagai seni tensi strategi perang asimetris, di mana kekuatan yang lebih kecil melawan lawan yang lebih besar dengan menggunakan taktik dan persenjataan yang mutakhir atau nonkonvensional.

China melancarkan serangan setiap hari ke perairan dan wilayah udara di sekitar Taiwan dengan menggunakan kapal-kapal angkatan laut dan pesawat tempur. China juga berusaha untuk menyingkirkan beberapa mitra diplomatik formal Taiwan yang tersisa.

Pada saat ketegangan meningkat, China telah meluncurkan puluhan misi 24 jam di antaranya melintasi garis tengah di Selat Taiwan yang memisahkan kedua sisi atau memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1456 seconds (0.1#10.140)