Perusahaan China Beri Kebebasan Staf 'Cuti Tidak Bahagia' selama 10 Hari

Kamis, 25 April 2024 - 17:23 WIB
loading...
Perusahaan China Beri...
Perusahaan di China memberlakukan inisiatif yang tidak biasa yang disebut Cuti Tidak Bahagia. Kebijakan tesebut viral di media sosial. FOTO/iStock
A A A
JAKARTA - Dalam upaya memprioritaskan kesejahteraan karyawan dan mendorong keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang lebih sehat, sebuah perusahaan ritel di China telah memperkenalkan inisiatif yang tidak biasa yang disebut 'Cuti Tidak Bahagia'.

Yu Donglai, visioner di balik Pang Dong Lai, sebuah jaringan ritel terkemuka yang berlokasi di provinsi Henan, China, telah meluncurkan kebijakan yang memberikan kebebasan kepada para pekerjanya untuk mengambil cuti hingga 10 hari kerja sesuai dengan kebutuhan, demikian menurut sebuah laporan dari South China Morning Post dikutip Kamis (25/4/2024).



Yu Donglai mengungkapkan komitmennya untuk memberikan otonomi kepada setiap staf untuk mengatur waktu mereka sendiri.

"Saya ingin setiap anggota staf memiliki kebebasan," tegasnya, sambil menekankan pentingnya mengakui dan mengatasi masa-masa ketidakbahagiaan. "Setiap orang pasti pernah merasa tidak bahagia, jadi jika Anda tidak bahagia, jangan datang ke tempat kerja," kata Yu dengan jujur.

Inti dari etos Yu adalah keyakinan bahwa karyawan harus diberdayakan untuk memprioritaskan kesehatan mental dan emosional mereka. Dengan memungkinkan karyawan untuk menentukan waktu istirahat mereka sendiri bertujuan untuk mengembangkan lingkungan tempat kerja yang kondusif bagi produktivitas dan kepuasan pribadi.

Di bawah skema inovatif ini, manajemen dilarang menolak permintaan cuti dengan alasan tersebut. Pendekatan progresif ini mencerminkan komitmen Yu untuk mengembangkan budaya kerja yang mendukung dan penuh kasih sayang.

Tepuk Tangan di Media Sosial

Pengumuman 'Cuti Tidak Bahagia" ini telah memicu pujian yang luas di platform media sosial, dengan banyak yang memuji Yu sebagai pemberi kerja yang berkomitmen terhadap kesejahteraan karyawan. Beberapa pendukung bahkan telah menyatakan niat mereka untuk mencari pekerjaan di perusahaan Yu demi mendapatkan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih sehat.



Langkah tersebut diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kecemasan di tempat kerja di China, dengan survei terbaru yang mengindikasikan bahwa lebih dari 65% tenaga kerja mengalami kelelahan atau ketidakpuasan dalam bekerja. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini termasuk upah yang rendah, dinamika interpersonal yang kompleks, dan normalisasi jam kerja yang panjang.

Advokasi Yu untuk pendekatan yang lebih manusiawi terhadap pekerjaan melampaui inisiatif 'Cuti Tidak Bahagia'. Kebijakan ketenagakerjaannya memprioritaskan kesejahteraan karyawan, termasuk standar tujuh jam kerja per hari, hari libur di akhir pekan, dan jatah cuti tahunan yang besar.

Karena kebijakan ketenagakerjaan Yu yang progresif terus mendapatkan daya tarik, kebijakan ini menjadi mercusuar harapan bagi mereka yang mencari pengalaman kerja yang lebih seimbang dan memuaskan. Dengan menantang norma-norma konvensional dan memprioritaskan kebahagiaan karyawan, Yu Donglai mengubah lanskap budaya tempat kerja modern.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1641 seconds (0.1#10.140)