Dibandingkan China hingga Jerman, Menko Airlangga Sebut Probabilitas Resesi RI Terendah

Selasa, 14 Mei 2024 - 13:49 WIB
loading...
Dibandingkan China hingga...
Dibandingkan dengan Jerman, China hingga Korsel, Menko Airlangga mengatakan probabilitas resesi Indonesia yang hanya 1,5%, lebih rendah dibanding hampir semua negara. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global, tren suku bunga tinggi dan risiko tensi geopolitik. Hal itu terbukti dari ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,11% pada kuartal I 2024.

Menurut Airlangga, dengan adanya pertumbuhan ekonomi, probabilitas resesi Indonesia yang hanya 1,5%, lebih rendah dibanding hampir semua negara.

"Dari berbagai survei, probabilitas resesi kita salah satu yang terendah di dunia dibandingkan negara lain, Jerman 60%, Thailand 30%, Korea Selatan 15%, China 12,5%, tapi Indonesia 1,5%," ujar Menko Airlangga dalam Rakernas Percepatan dan Pra-Evaluasi PSN di Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2024).



Dari segi inflasi, Indonesia disebut salah satu yang terendah di level 3% pada April 2024. Indonesia hanya kalah dari Korea Selatan dan Jerman yang inflasinya masing-masing 2,9% dan 2,2%.

“Dari segi inflasi negara seperti Afrika Selatan, India, Meksiko dan Vietnam jauh diatas kita. Artinya dengan pertumbuhan ekonomi 5,11% salah satu tertinggi di ASEAN dan inflasi kita salah satu terendah," jelas Airlangga.

Secara spasial, ekonomi Indonesia di wilayah Timur mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi. Tiga kelompok provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Maluku & Papua (12,15%), Sulawesi (6,35%), dan Kalimantan (6,17%).

"Pertumbuhan ekonomi di ketiga wilayah tersebut utamanya didorong oleh kegiatan pertambangan, industri logam dan pembangunan IKN," pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2409 seconds (0.1#10.140)