Genteng Lembaran Praktis dan Ekonomis

Rabu, 19 Agustus 2020 - 11:35 WIB
loading...
Genteng Lembaran Praktis dan Ekonomis
Foto/dok
A A A
JAKARTA - Sebanyak apa pun kelebihan yang dimiliki material genteng, pasti memiliki kekurangan. Salah satu yang paling mencolok dari genteng lembaran adalah pengaturan suhu ruang di bagian bawahnya.

Ruang di bagian bawah genteng lembaran cenderung lebih panas dibanding genteng kepingan. Ini bisa terjadi karena genteng lembaran memiliki ketebalan sangat tipis. Bahkan, ada yang tebalnya hanya 2,2 mm. Setelah itu, saat pemasangan harus hati-hati karena ada kemungkinan genteng “penyok” terinjak tulang.

“Bobot genteng lembaran lebih ringan dibandingkan genteng kepingan. Bobot yang ringan berarti tidak terlalu membebani rangka atap dan dinding bangunan,” ungkap arsitek Satrio Herlambang. (Baca: Swedia Tarik Diplomatnya dari Korea Utara)

Jadi, bisa dibilang penggunaan genteng lembaran bisa menghemat ongkos pasang rangka atap baja ringan. Ya, genteng lembaran untuk jenis metal bobotnya hanya 8 kg/meter per segi dan bitumen 10 kg/meter per segi. Kondisi itu berbeda jauh dibandingkan genteng beton yang mencapai 50 kg/meter per segi dan genteng keramik 45 kg/meter per segi. Tidak salah jika genteng ini cocok diaplikasikan di lokasi rawan gempa karena saat terjadi gempa tidak rawan roboh alias ambruk.

"Dibanding genteng kepingan, ukuran genteng lembaran jauh lebih lebar. Bahkan, untuk mereka onduline ukurannya bisa mencapai 200 cm x 95 cm. dengan ukuran sebesar ini, kita tidak perlu membuat rangka atap serapat genteng kepingan,” jelas Satrio.

Rangka yang renggang bisa membuat harga rangka jadi lebih murah. Selain itu, pemasangannya pun menjadi lebih cepat. Bahkan, walaupun harga per lembarnya terlihat mahal, bisa jadi jatuhnya lebih murah setelah dihitung dengan rangka. (Baca juga: Dipakai Jokowi, Sepeda Lipat Kreuz Banjir Orderan hingga 2023)

Selain itu, kelebihan dari genteng lembaran adalah bentuknya yang lebih variatif sehingga konsumen dapat memilih motif sesuai selera. Pilihan warnanya pun banyak seperti merah, hijau, biru, hitam, dan cokelat.

"Genteng lembaran pun bisa ditempatkan pada atap yang memiliki kemiringan ekstrem, yaitu sekitar 12 sampai 19 derajat. Hanya, jika terjadi masalah genteng ini akan susah diperbaiki. Bahkan ada kemungkinan untuk membongkar semua,” kata Satrio.

Bahan pembuat genteng lembaran ada yang terbuat dari metal dan juga bitumen. Genteng lembaran yang terbuat dari bahan metal dibuat dari campuran seng dan aluminium yang diproduksi secara fabrikasi sehingga kualitas antara lembaran satu dengan yang lainnya dapat terjamin keseragamannya.

Di pasaran ada banyak merek genteng lembaran berbahan metal seperti Multiroof, Suryaroof, Sakuraroof, Fancy, dan Soka Jempol yang membedakan dari kesemuanya adalah desain model atapnya.

"Kelebihan genteng lembaran berbahan metal ini adalah bobotnya yang ringan hanya 8 kg/meter persegi, genting ini juga masih bisa diinjak tapi dengan persyaratan khusus. Sedangkan kekurangan jika terjadi banyak potongan, pengerjaannya akan lebih lambat,” terang arsitek dari RKS Arsitek. (Lihat videonya: Waspada! Kini Beredar Emas Palsu yang Dicampur Perak)

Sedangkan untuk genteng lembaran yang terbuat dari bahan bitumen, bahan dasar yang digunakannya adalah aspal. Bitumen ini tidak berdiri sendiri tetapi juga digabung dengan material lain sehingga menghasilkan penutup atap yang mampu melindungi rumah.

"Kelebihan genteng ini memiliki bobot yang ringan, yaitu 10 kg/meter per segi. Sedangkan secara tampilan, genteng ini lebih artistik dan unik dibanding genteng lainnya. pemasangannya pun terbilang cepat karena ukuran perlembarnya besar. tapi kekurangannya cenderung panas,” ujar Satrio. (Aprilia S Andyna)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0855 seconds (0.1#10.140)