Atasi Tingginya Harga Tiket Pesawat, Jokowi Minta Hitung Kembali Avtur

Rabu, 13 Februari 2019 - 22:22 WIB
Atasi Tingginya Harga Tiket Pesawat, Jokowi Minta Hitung Kembali Avtur
Atasi Tingginya Harga Tiket Pesawat, Jokowi Minta Hitung Kembali Avtur
A A A
JAKARTA - Untuk mengatasi tingginya harga tiket pesawat penerbangan di dalam negeri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan menteri terkait untuk menghitung kembali harga avtur--bahan bakar pesawat--yang memberikan kontribusi besar dalam penetapan harga tiket pesawat.

"Tadi baru kita rapatkan. Saya sudah perintahkan untuk dihitung, mana yang belum efisien, mana yang bisa diefisienkan. Nanti akan segera diambil keputusan," ujar Jokowi seperti dikutip laman Setkab, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Jokowi memastikan akan segera mengambil keputusan terkait harga avtur setelah ada kalkulasinya dari kementerian atau lembaga terkait.

Mengenai opsi-opsi dalam perhitungan kembali harga avtur tersebut, Jokowi mengatakan, dirinya baru memerintahkan tadi untuk melihat membuat perhitungan, membuat kalkulasi.

Sebelumnya, saat memberikan sambutan pada acara Gala Dinner Peringatan HUT ke-50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Ballroom Puri Agung Hotel Grand Sahid Jaya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/2) malam, Jokowi mengaku telah menerima banyak keluhan terkait tingginya harga tiket pesawat untuk penerbangan di dalam negeri.

Menurut Presiden, tingginya harga tiket pesawat ini karena harga bahan bakar pesawat yaitu avtur di Indonesia ternyata sangat mahal.

"Saya terus terang juga kaget. Dan malam hari ini juga saya baru tahu tadi dari Pak Chairul Tanjung mengenai avtur. Ternyata avtur yang dijual di Soekarno-Hatta itu dimonopoli oleh Pertamina sendiri," kata Presiden Jokowi saat itu.

Menurut Presiden, pilihannya hanya satu, harganya bisa sama dengan harga internasional. Kalau tidak bisa, lanjut Jokowi, berarti pemerintah akan memasukan kompetitor yang lain sehingga terjadi kompetisi.

"Ya pilihan-pilihannya kan hanya itu, sudah enggak ada yang lain. Karena memang, ini sangat-sangat mengganggu sekali," tegasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9272 seconds (0.1#10.140)