Sri Mulyani Beberkan Pencapaian 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pencapaian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama satu dekade terakhir. Adapun pencapaian 10 tahun terakhir ini di bidang infrastruktur , SDM (Sumber Daya Manusia) dan kesejahteraan masyarakat yang dibacakan pada Rapat Paripurna ke-17 Masa Sidang V tahun 2024, Senin (20/5/2024).
"Selain kinerja pertumbuhan yang kuat, dalam 10 tahun terakhir, upaya peningkatan infrastruktur, kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat menunjukkan kemajuan yang signifikan," kata Sri Mulyani.
Penguatan tiga aspek ini, lanjut Menkeu, merupakan langkah strategis membangun fondasi perekonomian yang kuat untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ke depan.
Dari sisi infrastruktur, berbagai infrastruktur vital meningkat signifikan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Dalam periode 2015 sampai dengan 2023, Jalan tol yang beroperasi meningkat sebesar 1.938 Km, sementara panjang jalan non-tol nasional meningkat 4.547 km.
Pada periode yang sama, Pemerintah juga telah membangun 37 bendungan baru, sehingga kapasitas irigasi meningkat signifikan. Selain itu untuk mendukung ketahanan energi, Pemerintah juga meningkatkan kapasitas 9 pembangkit listrik nasional meningkat 36 gigawatt dalam periode 2015 sd 2023.
Dari sisi penguatan kualitas SDM, dalam 10 tahun terakhir, jumlah sekolah baru meningkat masing-masing sekitar 1,500 SD, 4,600 SMP, dan 3,600 SMA/SMK, sehingga mampu meningkatkan angka partisipasi kasar di seluruh jenjang pendidikan.
Selain itu, beasiswa LPDP juga diberikan kepada putra-putri terbaik Indonesia untuk menempuh pendidikan di berbagai universitas terbaik, baik di luar negeri maupun dalam negeri. Sampai dengan akhir tahun 2023, jumlah penerima beasiswa LPDP telah mencapai 45.496 orang.
Selanjutnya pada sektor kesehatan, Pemerintah telah mampu penurunan prevalensi stunting dari 37.2% pada tahun 2013 menjadi 21,5% pada tahun 2023 dan akan diakselerasi untuk mencapai target 14% pada tahun 2024.
Dari sisi kesejahteraan, tingkat kemiskinan turun signifikan dari 11,25% pada tahun 2014 menjadi single digit 9,36% di tahun 2023. Sementara itu, kemiskinan ekstrem juga turun tajam dari 6,18% di tahun 2014 menjadi 1,12% di tahun 2023. Tingkat pengangguran nasional juga terus menurun.
Per Februari 2024, tingkat pengangguran tercatat di level 4,82%, turun signifikan dari 5,7% (Februari 2014), dan sudah di bawah level pra-pandemi.
- Jalan Tol Beroperasi : 1.938 Km
- Jalan Nasional Non Tol : 4.547 Km
- Bendungan Terbangun : 37 Bendungan
- Pembangkit Listrik : 36,3 GW
10 tahun terakhir
- Jumlah Sekolah : SD 1,5 ribu sekolah; SMP 4,9 ribu sekolah; dan SMA/SMK 3,8 ribu sekolah
- Akumulasi Penerima Beasiswa LPDP : 45.500 orang (s.d. Desember 2023)
- Stunting:
2013: 37,2%
2023: 21,5%
2024 diperkirakan 14%
- Kemiskinan turun:
2014: 11,25%
2023: 9,36%
- Kemiskinan ekstrem :
2014: 6,18%
2023: 1,12%
- Tingkat pengangguran turun :
Februari 2014: 5,70%
Februari 2024: 4,82%
"Selain kinerja pertumbuhan yang kuat, dalam 10 tahun terakhir, upaya peningkatan infrastruktur, kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat menunjukkan kemajuan yang signifikan," kata Sri Mulyani.
Penguatan tiga aspek ini, lanjut Menkeu, merupakan langkah strategis membangun fondasi perekonomian yang kuat untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ke depan.
Dari sisi infrastruktur, berbagai infrastruktur vital meningkat signifikan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Dalam periode 2015 sampai dengan 2023, Jalan tol yang beroperasi meningkat sebesar 1.938 Km, sementara panjang jalan non-tol nasional meningkat 4.547 km.
Pada periode yang sama, Pemerintah juga telah membangun 37 bendungan baru, sehingga kapasitas irigasi meningkat signifikan. Selain itu untuk mendukung ketahanan energi, Pemerintah juga meningkatkan kapasitas 9 pembangkit listrik nasional meningkat 36 gigawatt dalam periode 2015 sd 2023.
Dari sisi penguatan kualitas SDM, dalam 10 tahun terakhir, jumlah sekolah baru meningkat masing-masing sekitar 1,500 SD, 4,600 SMP, dan 3,600 SMA/SMK, sehingga mampu meningkatkan angka partisipasi kasar di seluruh jenjang pendidikan.
Selain itu, beasiswa LPDP juga diberikan kepada putra-putri terbaik Indonesia untuk menempuh pendidikan di berbagai universitas terbaik, baik di luar negeri maupun dalam negeri. Sampai dengan akhir tahun 2023, jumlah penerima beasiswa LPDP telah mencapai 45.496 orang.
Selanjutnya pada sektor kesehatan, Pemerintah telah mampu penurunan prevalensi stunting dari 37.2% pada tahun 2013 menjadi 21,5% pada tahun 2023 dan akan diakselerasi untuk mencapai target 14% pada tahun 2024.
Dari sisi kesejahteraan, tingkat kemiskinan turun signifikan dari 11,25% pada tahun 2014 menjadi single digit 9,36% di tahun 2023. Sementara itu, kemiskinan ekstrem juga turun tajam dari 6,18% di tahun 2014 menjadi 1,12% di tahun 2023. Tingkat pengangguran nasional juga terus menurun.
Per Februari 2024, tingkat pengangguran tercatat di level 4,82%, turun signifikan dari 5,7% (Februari 2014), dan sudah di bawah level pra-pandemi.
Daftar pencapaian pemerintahan Presiden Jokowi selama 10 tahun terakhir
2015-2023- Jalan Tol Beroperasi : 1.938 Km
- Jalan Nasional Non Tol : 4.547 Km
- Bendungan Terbangun : 37 Bendungan
- Pembangkit Listrik : 36,3 GW
10 tahun terakhir
- Jumlah Sekolah : SD 1,5 ribu sekolah; SMP 4,9 ribu sekolah; dan SMA/SMK 3,8 ribu sekolah
- Akumulasi Penerima Beasiswa LPDP : 45.500 orang (s.d. Desember 2023)
- Stunting:
2013: 37,2%
2023: 21,5%
2024 diperkirakan 14%
- Kemiskinan turun:
2014: 11,25%
2023: 9,36%
- Kemiskinan ekstrem :
2014: 6,18%
2023: 1,12%
- Tingkat pengangguran turun :
Februari 2014: 5,70%
Februari 2024: 4,82%
(akr)