PLN EPI Dukung Pemerintah dan KKKS Manfaatkan Gas Bumi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menegaskan dukungan terhadap produksi gas alam dalam negeri, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik nasional.Total kebutuhan gas sebagai energi transisi yang lebih rendah emisi untuk pembangkit listrik hingga 2040 diyakini akan terus tumbuh.
Karena itu, kata Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto, PLN EPI mendukung penuh langkah pemerintah serta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam meningkatkan produksi gas di dalam negeri. Dia menyebutkan, pada tahun ini saja kebutuhan gas pembangkit mencapai 1.213 MMBTU. Sedangkan tahun depan, lanjut dia, kebutuhan gas untuk pembangkit bisa mencapai 1.706 MMBTU jika ada pertumbuhan konsumsi listrik yang signifikan.
"PLN saat ini mempunyai skema Accelerated Renewable Development dimana kebutuhan gas untuk pembangkit menjadi salah satu backbone kelistrikan di masa transisi ini. Karena itu, PLN EPI sangat mendukung dan siap menjadi offtaker untuk pengembangan lapangan migas Indonesia," ujar Rakhmad Dewanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5/2024).
Dalam acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition (IPA Convex 2024), Takhmad mengatakan bahwa tahun ini PLN EPI setidaknya telah memetakan potensi sumber gas seperti 532 MMSCFD dari gas pipa terkontrak, 488 MMSCFD gas pipa yang potensial untuk diserap. Sedangkan untuk LNG, diproyeksikan sebanyak 115 BBTUD yang berasal dari Bontang.
Menurut dia, meningkatnya kebutuhan gas hampir dipastikan akan terjadi. Selain karena ada penurunan dari sisi hulu, ke depan pembangkit listrik yang membutuhkan gas juga bertambah dengan adanya program gasifikasi pembangkit listrik. Karena itu,agresifitas PLN mencari alokasi gas menurutnya wajar lantaran diproyeksikan ada peningkatan tinggi kebutuhan LNG di tahun-tahun mendatang.
"Tahun ini saja porsi penggunaan LNG dari keseluruhan penyerapan gas PLN mencapai 53% dan akan terus meningkat hingga 68% pada tahun 2030," jelasnya.
Karena itu, kata Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto, PLN EPI mendukung penuh langkah pemerintah serta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam meningkatkan produksi gas di dalam negeri. Dia menyebutkan, pada tahun ini saja kebutuhan gas pembangkit mencapai 1.213 MMBTU. Sedangkan tahun depan, lanjut dia, kebutuhan gas untuk pembangkit bisa mencapai 1.706 MMBTU jika ada pertumbuhan konsumsi listrik yang signifikan.
"PLN saat ini mempunyai skema Accelerated Renewable Development dimana kebutuhan gas untuk pembangkit menjadi salah satu backbone kelistrikan di masa transisi ini. Karena itu, PLN EPI sangat mendukung dan siap menjadi offtaker untuk pengembangan lapangan migas Indonesia," ujar Rakhmad Dewanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5/2024).
Dalam acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition (IPA Convex 2024), Takhmad mengatakan bahwa tahun ini PLN EPI setidaknya telah memetakan potensi sumber gas seperti 532 MMSCFD dari gas pipa terkontrak, 488 MMSCFD gas pipa yang potensial untuk diserap. Sedangkan untuk LNG, diproyeksikan sebanyak 115 BBTUD yang berasal dari Bontang.
Menurut dia, meningkatnya kebutuhan gas hampir dipastikan akan terjadi. Selain karena ada penurunan dari sisi hulu, ke depan pembangkit listrik yang membutuhkan gas juga bertambah dengan adanya program gasifikasi pembangkit listrik. Karena itu,agresifitas PLN mencari alokasi gas menurutnya wajar lantaran diproyeksikan ada peningkatan tinggi kebutuhan LNG di tahun-tahun mendatang.
"Tahun ini saja porsi penggunaan LNG dari keseluruhan penyerapan gas PLN mencapai 53% dan akan terus meningkat hingga 68% pada tahun 2030," jelasnya.
(fjo)