Saat Sanksi Barat Percepat Dedolarisasi, Bank-bank Sentral Menumpuk Emas
loading...
A
A
A
"Bagian emas sebagai cadangan devisa "blok China" telah meningkat sejak 2015," kata Gopinath dari IMF.
Selain Rusia, Ia tidak menyebut nama-nama negara lain yang termasuk dalam "blok China". Sebaliknya, pangsa emas dalam cadangan devisa negara-negara di "blok AS" secara luas stabil.
"Ini menunjukkan bahwa pembelian emas oleh beberapa bank sentral mungkin didorong oleh kekhawatiran tentang risiko sanksi, kata Gopinath.
Dalam kasus China, pangsa emas dalam cadangan devisanya meningkat dari di bawah 2% pada 2015 menjadi 4,3% pada 2023. Sementara itu, proporsi kepemilikan obligasi Treasury dan Agency AS turun dari 44% menjadi sekitar 30%, menurut Gopinath dari IMF.
Analis JPMorgan menulis dalam laporan bahwa mereka memperkirakan bank sentral akan melanjutkan laju pembelian mereka tahun ini ketika mereka "kurang sensitif terhadap harga." Ini berarti harga emas kemungkinan akan tetap tinggi tahun ini.
Yang pasti, demam emas yang sedang berlangsung tidak hanya didasarkan pada geopolitik.
Lonjakan harga emas saat ini juga dibantu oleh penguatan dolar AS, yang memacu beberapa negara berkembang untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko mata uang mereka. Di China, orang-orang juga mengumpulkan emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi domestik.
Harga emas spot saat ini sekitar USD2.340 per ounce, turun dari rekor tertinggi di atas USD2.400 per ounce pada bulan April.
Selain Rusia, Ia tidak menyebut nama-nama negara lain yang termasuk dalam "blok China". Sebaliknya, pangsa emas dalam cadangan devisa negara-negara di "blok AS" secara luas stabil.
"Ini menunjukkan bahwa pembelian emas oleh beberapa bank sentral mungkin didorong oleh kekhawatiran tentang risiko sanksi, kata Gopinath.
Dalam kasus China, pangsa emas dalam cadangan devisanya meningkat dari di bawah 2% pada 2015 menjadi 4,3% pada 2023. Sementara itu, proporsi kepemilikan obligasi Treasury dan Agency AS turun dari 44% menjadi sekitar 30%, menurut Gopinath dari IMF.
Bank sentral terus membeli emas, meskipun harga tinggi
Sementara pembelian emas bank sentral China telah memonopoli berita utama, bank sentral lainnya juga ikut menimbun emas. Selain China, World Gold Council menulis dalam laporannya baru-baru ini bahwa pembeli emas besar lainnya termasuk di antaranya yakni Turki dan India.Analis JPMorgan menulis dalam laporan bahwa mereka memperkirakan bank sentral akan melanjutkan laju pembelian mereka tahun ini ketika mereka "kurang sensitif terhadap harga." Ini berarti harga emas kemungkinan akan tetap tinggi tahun ini.
Yang pasti, demam emas yang sedang berlangsung tidak hanya didasarkan pada geopolitik.
Lonjakan harga emas saat ini juga dibantu oleh penguatan dolar AS, yang memacu beberapa negara berkembang untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko mata uang mereka. Di China, orang-orang juga mengumpulkan emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi domestik.
Harga emas spot saat ini sekitar USD2.340 per ounce, turun dari rekor tertinggi di atas USD2.400 per ounce pada bulan April.
(akr)