JK Minta Perbankan Tidak Perlu Banyak Kantor
A
A
A
JAKARTA - Kemajuan teknologi digital turut mengubah wajah perbankan. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun meminta perbankan untuk lebih mengikuti kemajuan teknologi, ketimbang membangun banyak kantor cabang dan kantor pembantu.
Menurut JK, dahulu bank yang bagus adalah yang memiliki kantor bagus dan mewah. Namun, saat ini sudah berubah. Bank yang bagus adalah yang memiliki teknologi yang canggih.
Dengan perkembangan teknologi yang ada, menurut JK, dengan mobile banking bisa mempermudah transaksi keuangan.
"Perbankan tidak perlu perbanyak kantor. Dulu, kalau mau mengambil uang atau transfer harus nunggu antrean. Sekarang semua serba cepat, enggak perlu antre lagi, bisa lewat ATM atau mobile banking," ujarnya dalam Dies Natalis ke-50 Perbanas di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Untuk itu, perbankan harus mengubah model bisnisnya bila tidak ingin ditinggalkan nasabah. Termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi untuk melakukan inovasi baru dalam memajukan perbankan.
"Jadi kecepatan teknologi penting agar perbankan tidak ditinggalkan nasabah. Jika tidak mau demikian, solusinya adalah merger. Masa depan perbankan akan berubah dari institusi mennjadi bisnis kepercayaan dan teknologi," pungkasnya.
Menurut JK, dahulu bank yang bagus adalah yang memiliki kantor bagus dan mewah. Namun, saat ini sudah berubah. Bank yang bagus adalah yang memiliki teknologi yang canggih.
Dengan perkembangan teknologi yang ada, menurut JK, dengan mobile banking bisa mempermudah transaksi keuangan.
"Perbankan tidak perlu perbanyak kantor. Dulu, kalau mau mengambil uang atau transfer harus nunggu antrean. Sekarang semua serba cepat, enggak perlu antre lagi, bisa lewat ATM atau mobile banking," ujarnya dalam Dies Natalis ke-50 Perbanas di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Untuk itu, perbankan harus mengubah model bisnisnya bila tidak ingin ditinggalkan nasabah. Termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi untuk melakukan inovasi baru dalam memajukan perbankan.
"Jadi kecepatan teknologi penting agar perbankan tidak ditinggalkan nasabah. Jika tidak mau demikian, solusinya adalah merger. Masa depan perbankan akan berubah dari institusi mennjadi bisnis kepercayaan dan teknologi," pungkasnya.
(ven)