Rupiah Ditutup Melemah Lagi, Dolar AS Tembus Rp16.090

Selasa, 28 Mei 2024 - 16:53 WIB
loading...
Rupiah Ditutup Melemah...
Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (28/5/2024). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 18 poin atau 0,12% ke level Rp16.090 setelah sebelumnya menguat di level Rp16.071 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.070 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat karena fokus minggu ini adalah pada data indeks harga PCE, yang akan dirilis pada hari Jumat.

"Angka tersebut (indeks harga PCE) merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, dan kemungkinan akan menjadi faktor dalam pandangan bank sentral mengenai penurunan suku bunga," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (28/5/2024).



Data indeks manajer pembelian utama dari China, yang akan dirilis pada hari Jumat ini, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai aktivitas bisnis di negara importir tembaga terbesar di dunia tersebut.

Pembacaan PCE juga muncul karena para pedagang terus memperkirakan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed tahun ini. Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang sekarang mengharapkan peluang lebih besar untuk mempertahankan suku bunga pada bulan September, dibandingkan dengan sebelumnya, yang memperkirakan penurunan suku bunga secara luas.

Tren ini terjadi ketika serangkaian pejabat The Fed memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi akan menghalangi bank sentral untuk melakukan pelonggaran kebijakan lebih awal. Meskipun pembacaan PCE pada hari Jumat diperkirakan akan menunjukkan sedikit penurunan tekanan harga, inflasi diperkirakan masih akan tetap jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2%.

Hal ini membuat para pedagang mulai memperkirakan peluang yang lebih besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada bulan September, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yang memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Dari sentimen domestik, meski dunia sedang diwarnai oleh ketegangan yang terus meningkat di Timur Tengah akibat serangan Israel ke Rafah, Palestina. Namun dari segi ekonomi global ada kabar baik, terutama terkait dengan Baltic Index. Dari sisi good news-nya Baltic Index yang menggambarkan volume traffic dari freight yaitu angkutan barang antar negara naik 112% dibanding periode Desember 2023.

Lonjakan ini menandakan adanya peningkatan dalam perdagangan internasional, yang didorong oleh perbaikan ekonomi di berbagai negara, termasuk China. Hal ini memberikan harapan bahwa kondisi global dapat menjadi lebih baik dari prediksi yang diberikan oleh IMF dan Bank Dunia pada tahun 2024.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)