Israel Bakal Dihantam Sanksi Energi, Kolombia Bersiap Setop Ekspor Batu Bara

Sabtu, 08 Juni 2024 - 13:00 WIB
loading...
Israel Bakal Dihantam Sanksi Energi, Kolombia Bersiap Setop Ekspor Batu Bara
Negara Amerika Selatan ini bersiap menjatuhkan sanksi energi terhadap Israel dengan menghentikan kiriman batu bara, sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Negara Amerika Selatan ini bersiap menjatuhkan sanksi energi terhadap Israel, sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina . Kolombia dilaporkan menyerukan pembatasan ekspor batu bara setelah sebelumnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.



Seperti dilansir Bloomberg, Kementerian Perdagangan Kolombia bersiap menghentikan ekspor batu bara ke Israel dalam upaya memberikan sanksi kepada negara Yahudi tersebut sebagai respons atas perang yang terjadi Gaza.

Diketahui, Kolombia merupakan pemasok batu bara terbesar Israel, dimana pada tahun lalu ekspor komoditas negara Amerika Selatan itu bernilai sekitar USD450 juta. Batu bara Kolombia menyumbang lebih dari 60% dari semua batu bara yang dipasok ke Israel pada tahun 2023, 90% di antaranya diekspor oleh perusahaan raksasa global Glencore dan Drummond, menurut data dari perusahaan analisis energi Kpler.

Mengutip dokumen internal dan nara sumber yang mengetahui masalah tersebut, Kementerian Perdagangan Kolombia disebutkan memberikan rekomendasi agar komite yang bertanggung jawab atas tarif dan perdagangan luar negeri "membatasi" pengiriman energi (ke Israel).



Tujuan dari sanksi batu bara terhadap Israel bertujuan untuk "membantu mengakhiri konflik bersenjata," dan harus tetap dilakukan sampai akhir permusuhan, menurut dokumen kementerian. Keputusan tentang pembatasan ekspor batu bara ke Israel berpeluang diputuskan setelah pekan ini.

Ekspor batu bara Kolombia ke Israel hanya menyumbang 1% dari total ekspor negara Andes itu dalam hal nilai ekonomi. Sedangkan bagi Israel, bagaimanapun kiriman energi dari Kolombia menjadi krusial bagi jaringan listriknya, yang bergantung pada batu bara untuk 22% dari outputnya.

Secara historis, Kolombia telah menjadi salah satu mitra terdekat Israel di Amerika Latin. Namun, hubungan antara kedua negara terus memburuk tajam sejak awal serangan militer Israel di Gaza.

Pada bulan Mei, Bogota memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel meskipun banyak perjanjian bilateral dan kontrak militer, ketika Presiden Kolombia, Gustavo Petro menggambarkan, perang di Gaza sebagai "genosida." Hal itu ditanggapi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut Petro sebagai "pendukung Hamas yang anti-Semit."

Sebagai informasi kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangkaian serangan ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang dijuluki sebagai operasi 'Badai Al-Aqsa.' Diperkirakan 1.200 warga Israel tewas dalam serangan itu, sementara 250 lainnya ditawan.

Israel menanggapi hal itu dengan serangan militer yang telah merenggut nyawa lebih dari 36.000 warga Gaza dan menghancurkan banyak infrastruktur menurut otoritas kesehatan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2753 seconds (0.1#10.140)