Mudahnya Jualan Online Tanpa Ribet

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 09:30 WIB
loading...
Mudahnya Jualan Online Tanpa Ribet
Foto/dok
A A A
JAKARTA - Melihat perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, meskipun masih tergolong kecil untuk skala internasional, sudah dapat memberikan kontribusi, setidaknya sekitar 60% lebih produk domestik bruto dan ikut menyumbangkan 97% untuk peluang kerja.

Karena itu, hal ini mampu memberikan kontribusi terbaiknya dalam perekonomian di Indonesia. Bahkan, agar bisa memberikan andil atas perekonomian bangsa ini, negara ikut memberikan fasilitas demi kemajuan usaha ini, seperti memberikan permodalan untuk pelakunya.

Sebagai informasi saja, saat ini sekitar 93% UMKM telah menjadi tiang untuk perekonomian di negara ASEAN. Dengan kata lain, ini tidak menutup kemungkinan untuk menguasai pasar UMKM dunia. Beberapa anak muda mulai memperkenalkan produk UMKM-nya dengan cara berbeda.

Hal tersebut, misalnya, dilakukan Kokumi sebagai brand minuman boba yang didirikan pada tahun 2018 oleh Jacqueline Karina bersama Ester Teja Sukmana. Label ini dikenal dengan ilustrasi unicorn yang khas. Tagline “Spread The Happiness” disampaikan melalui ilustrasi unicorn pada kemasan warna-warni untuk memberikan pengalaman konsumen yang menyenangkan. (Baca: Bantuan UMKM Sebesar Rp2,4 Juta Dibagikan Senin Depan, Jokowi: Nanti Ditransfer)

Lalu, ada juga Bro.do yang merupakan merek sepatu lokal yang didirikan oleh Yukka Harlanda dan Putera Dwi Karunia pada tahun 2010. Mereka mengawali perjalanan bisnisnya sebagai brand sepatu kulit lokal Bandung. Kini, 10 tahun kemudian, Bro.do menjadi brand lifestyle yang tidak hanya menawarkan berbagai jenis sepatu tapi juga aksesori dan produk-produk grooming untuk pria.

Kegigihan para brand lokal tersebut untuk tetap eksis pada saat pandemi Covid-19 ini membuat kerja sama dan kolaborasi dengan beberapa pihak. Hal tersebut membuat Unilever Indonesia mendukung UMKM.

Hari UKM Nasional yang dirayakan tiap tanggal 12 Agustus menjadi momentum untuk pelaku UMKM bangkit demi menggerakkan kembali roda ekonomi Indonesia yang melambat akibat pandemi corona. Tak bisa bergerak sendiri, para pelaku UMKM itupun perlu dibantu pemerintah ataupun swasta agar bisa lebih cepat bangkit.

Dari sektor swasta, PT Unilever Indonesia Tbk menjadi salah satu pihak yang memiliki inisiatif untuk mendorong kebangkitan UMKM ini dengan meluncurkan kampanye #UnileverUntukIndonesia pada Selasa (11/8/2020) lalu. Melalui kampanye tersebut, Unilever ingin mengedepankan pesan mengenai pentingnya gotong-royong dari berbagai pihak demi membantu penguatan UMKM di Indonesia, terutama pedagang warung.

Unilever Indonesia menganggap kontribusi pihak swasta sangat dibutuhkan untuk mendorong pelaku UMKM kembali bangkit, kuat, dan mandiri. Tak terkecuali para pedagang warung. Maka dari itu, dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional, Unilever Indonesia meluncurkan kampanye #UnileverUntukIndonesia, sebagai inisiatif perusahaan mendorong kebangkitan 147.000 pedagang warung di berbagai wilayah Indonesia di tengah pandemi Covid-19 dengan cara melindungi kesehatan dan mendampingi perkembangan usaha mereka demi masa depan yang lebih baik. (Baca juga: Perompak Somalia Bajak Kapal Berbendera Panama)

Langkah ini pun sejalan dangan inisiatif #MariBerbagiPeran. Disini Unilever Indonesia menjalankan peranannya dalam membangkitkan semangat bangsa menuju Indonesia Maju, khususnya di bidang ekonomi, dengan bersinergi bersama pemerintah dalam mendampingi bisnis-bisnis kecil menavigasi era adaptasi kehidupan baru.

Kampanye #UnileveruntukIndonesia diluncurkan dalam webinar yang bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), dan Katadata.id. Webinar ini menghadirkan 15 pembicara dari pihak pemerintah, swasta, dan BUMN, dan terbagi dalam lima sesi.

Para narasumber yang menjadi webinar adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin, Staf Khusus Menkop UKM RI Fiki Satari, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM RI Victoria br Simanungkalit, Deputi Bidang Kesetaraan Gender dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Agustina Erni, juga pimpinan dari sejumlah asosiasi dan perusahaan yang memiliki fokus sejalan untuk bergotong royong memperkuat sektor UMKM sebagai instrumen penting kebangkitan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.

Airlangga Hartarto menyampaikan dalam sambutannya, “Pemerintah terus berupaya mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk dengan mempercepat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi UMKM, melihat keberlangsungan operasional mereka yang menurun selama beberapa bulan terakhir. Untuk kembali membangkitkan UMKM, pemerintah secara khusus telah mengalokasikan stimulus sebesar Rp123,46 triliun.” (Baca juga: 9 Poin Pentingn RUU Ciptaker Masih Jadi Perdebatan Tim Buruh-DPR)

Lalu, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Hemant Bakshi dalam sambutannya terkait peluncuran kampanye #UnileverUntukIndonesia yang dikemas dalam kegiatan webinar bertajuk “Gotong Royong Jaga UMKM Indonesia” mengatakan, “Hampir semua sektor terkena dampak pandemi, terlebih parapelaku UMKM. Gotong royong dari berbagai pihak untuk membantu penguatan UMKM sangat penting bagi kebangkitan kita bersama. Buat Unilever Indonesia, kemitraan dengan para pelaku UMKM, khususnya mitra pedagang warung, adalah bagian penting dari ekosistem dan pertumbuhan sejak awal kami berdiri,” katanya.

UMKM Unilever Indonesia memiliki program “Selling with Purpose”, sebagai program berkelanjutan yang didasari kepercayaan bahwa kesuksesan perusahaan berjalan seiring dengan kesuksesan para mitra UMKM.

Melalui kampanye #UnileverUntukIndonesia, perusahaan multinasional ini ingin memberikan dukungan nyata kepada 147.000 pedagang warung yang berada dalam ekosistem mereka agar tetap sehat selamat dan dapat tetap berjualan. Untuk menjaga pelaku UMKM maupun pelanggan mereka tetap sehat selamat, Unilever memberi bantuan berupa alat perlindungan diri kepada para pemilik warung berupa pelindung wajah, masker, hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan karbol Wipol. (Baca juga: Gesek ATM Mulai Gak Laku, Nasabah Lebih Milih Digital Banking)

Bagi Unilever Indonesia, kemitraan dengan para pelaku UMKM —khususnya para mitra pedagang warung kami— adalah bagian penting dari ekosistem dan pertumbuhan sejak awal Unilever berdiri. Sementara, guna mendorong ke-147.000 pedagang warung memperbaiki cashflow dan menjaga kelancaran usaha, Unilever juga bakal menyumbangkan keuntungan dari transaksi mereka dengan perusahaan ini selama tiga bulan ke depan. Bantuan tersebut merupakan suntikan modal baru, yang jumlah totalnya mencapai Rp40 miliar.

Selain itu, Unileverakan mendukung perkembangan usaha pelaku UMKM tersebut lewat platform digital seperti melalui strategi Road-to-Market yang terintegrasi ke dalam aplikasi Sahabat Warung, serta pelatihan literasi digital untuk mendorong para pedagang ini bermigrasi ke platform e-commerce.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh Unilever. Apalagi sokongan terhadap 147.000 warung yang menjadi mitra Unilever itu sejalan dengan program yang dibuat oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemen Kop UKM) bernama “Belanja di Warung Tetangga”. “Salah satu fokus Kemen Kop UKM adalah memastikan para pelaku UMKM bertahan dari dampak pandemi serta mampu bersaing di pasar dengan masuk dan terintegrasi secara berkelanjutan ke dalam rantai pasok industri. Hal ini sejalan dengan dukungan Unilever Indonesia terhadap 147.000 warung yang menjadi mitra usaha melalui kampanye #UnileverUntukIndonesia sebagai langkah konkret membantu UMKM yang tengah menghadapi kesulitan karena pandemi Covid-19,” kata Teten. (Lihat videonya: Jejak Tradisi Malam 1 Suro dan Suronan di Pesantren)

Beberapa contoh pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan perusahaan tersebut, antara lain pendampingan dan sistem teknologi untuk pengembangan minimarket lokal, pelatihan literasi digital “Mudah Jualan Online”, beragam pemberdayaan UMKM perempuan melalui brand Sunlight, gelaran kuliner tahunan “Festival Jajanan Bango”, program bagi wirausaha mikro penjual es krim bernama “Juragan Seru”, serta pemberdayaan perempuan pengelola Bank Sampah, kelompok tani perempuan, dan koperasi tani yang digerakkan oleh Unilever Indonesia Foundation. (Sali Pawiatan)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)