Kuartal I 2019, Laba Bersih Astra Naik Menjadi Rp5,21 Triliun

Rabu, 24 April 2019 - 23:34 WIB
Kuartal I 2019, Laba Bersih Astra Naik Menjadi Rp5,21 Triliun
Kuartal I 2019, Laba Bersih Astra Naik Menjadi Rp5,21 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) pada kuartal I 2019, membukukan laba bersih sebesar Rp5,21 triliun. Jumlah ini naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp4,98%. Kenaikan laba bersih tersebut dikontribusi dari bisnis jasa keuangan.

Sementara itu, pendapatan bersih Astra pada kuartal I 2019 mencapai Rp59,60 triliun atau meningkat 7% dibandingkan kuartal I 2018 sebesar Rp55,82 triliun. Kenaikan pendapatan bersih ini didorong dari bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi serta jasa keuangan.

Di sisi lain, nilai aset bersih (NAB) per saham tercatat sebesar Rp3.503 pada 31 Maret 2019, meninhkat 4% dibandingkan posisi akhir tahun 2018.

Utang bersih, di luar grup anak perusahaan jasa keuangan mencapai Rp15,2 triliun per 31Maret 2019, dibandingkan dengan Rp13,0 triliun per 31 Desember 2018. Hal tersebut karena investasi perseroan di GoJek.

"Kinerja Grup cukup baik pada kuartal pertama 2019, didukung oleh peningkatan kontribusi dari bisnis jasa keuangan dan bisnis kontraktor penambangan, serta kontribusi dari bisnis tambang emas yang baru diakuisisi," ujar Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi kepada SINDOnews, Rabu (24/4/2019).

Prijono menjelaskan, untuk tahun buku di sepanjang 2019 ini, grup Astra diperkirakan masih akan menikmati kenaikan kontribusi dari bisnis-bisnis tersebut meskipun masih ada tantangan pada permintaan yang melemah dan persaingan yang ketat di pasar mobil serta penurunan harga komoditas.

Kinerja Anak Usaha
Bisnis otomotif Astra mengalami penurunan laba bersih sebesar 10% menjadi Rp1,9 triliun, terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan mobil dan kenaikan biaya material pada bisnis manufaktur.

Penjualan mobil Astra menurun 5% menjadi 134.000 unit sehingga pangsa pasar Astra meningkat dari 49% menjadi 53% pada kuartal I 2019. Sementara penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) meningkat 19% menjadi 1,3 juta unit.

Sebaliknya, bisnis jasa keuangan mencetak kenaikan laba bersih sebesar 32% menjadi Rp1,4 triliun, dengan peningkatan kontribusi dari sebagian besar segmen bisnis.

Laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi grup meningkat 20% menjadi Rp1,8 triliun. PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih 21% menjadi Rp3,1 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Segmen agribisnis mengalami penurunan laba bersih sebesar 89% menjadi Rp30 miliar. Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) turun 89% menjadi Rp37 miliar, disebabkan oleh penurunan harga minyak kelapa sawit sebesar 20% menjadi Rp6.252 per kg dibandingkan dengan rata-rata pada kuartal I 2018.

Divisi infrastruktur dan logistik grup melaporkan laba bersih sebesar Rp16 miliar, dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp23 miliar pada kuartal I 2018. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari operasional jalan tol.

Laba bersih dari segmen teknologi informasi Grup mencatat penurunan 26% menjadi Rp20 miliar. PT Astra Graphia Tbk (AG) melaporkan penurunan laba bersih sebesar 26% menjadi Rp26 miliar yang disebabkan peningkatan biaya operasi meskipun pendapatan segmen bisnis solusi dokumen dan solusi perkantoran mengalami peningkatan.

Divisi properti grup melaporkan laba bersih sebesar Rp15 miliar, dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp6 miliar pada kuartal pertama tahun lalu, terutama karena kenaikan laba bersih dari Menara Astra.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4478 seconds (0.1#10.140)