Transisi Digital Tak Terelakkan, Zurich Bahas Mitigasi Risiko
A
A
A
JAKARTA - Era digital tak terelakkan dan sudah tidak bisa dihindari, karena menyadari hal itu digelar Zurich Global Risk Forum: Global Fragilities, Risk Mitigation and Impact to Today's Interconnected World. Ajang ini menjadi diskusi bersama untuk menghadapi kerentanan global, mitigasi risiko dan dampaknya terhadap dunia yang terkoneksi saat ini
Direktorat Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiyawan menyampaikan, terkait isu keamanan cyber serta penanganan apa yang harus dilakukan di era transisi dari manual ke digital saat ini. "Transisi digital adalah hal yang harus kita hadapi dan tak terelakkan. Butuh ekosistem ketahanan cyber nasional kuat di Indonesia demi keamanan cyber," ujarnya saat menjadi salah satu sumber dalam Zurich Global Risk Forum di Hotel Westin, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
Menurutnya, dengan situasi seperti ini sudah seharusnya melibatkan semua stakeholder, bahkan asuransi akan ikut andil dalam menjamin keamanan kita. Terang Anton bahwa sekarang Interkonektivitas makin menghiasi kehidupan sehari-hari, penggunaan internet di Indonesia sebanyak 150 juta orang, dan akses media sosial sebanyak 80 juta orang.
"Kita semua adalah entitas yang tidak berdiri sendiri, kita saling bergantung satu sama lain dalam sistem. Risiko selalu ada, tetapi penting untuk tahu bagaimana kita menghadapi itu," paparnya.
BSSN yang berdiri sejak tahun 2017 ditekankan bakal menjaga keamanan cyber untuk menyokong pertumbuhan ekonomi nasional sebagai tujuan terbarunya, sehingga ekonomi terjamin dan transaksi aman. BSSN mengusung adalah kedaulatan, keamanan, kolaboratif, dan adaptif.
Direktorat Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiyawan menyampaikan, terkait isu keamanan cyber serta penanganan apa yang harus dilakukan di era transisi dari manual ke digital saat ini. "Transisi digital adalah hal yang harus kita hadapi dan tak terelakkan. Butuh ekosistem ketahanan cyber nasional kuat di Indonesia demi keamanan cyber," ujarnya saat menjadi salah satu sumber dalam Zurich Global Risk Forum di Hotel Westin, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
Menurutnya, dengan situasi seperti ini sudah seharusnya melibatkan semua stakeholder, bahkan asuransi akan ikut andil dalam menjamin keamanan kita. Terang Anton bahwa sekarang Interkonektivitas makin menghiasi kehidupan sehari-hari, penggunaan internet di Indonesia sebanyak 150 juta orang, dan akses media sosial sebanyak 80 juta orang.
"Kita semua adalah entitas yang tidak berdiri sendiri, kita saling bergantung satu sama lain dalam sistem. Risiko selalu ada, tetapi penting untuk tahu bagaimana kita menghadapi itu," paparnya.
BSSN yang berdiri sejak tahun 2017 ditekankan bakal menjaga keamanan cyber untuk menyokong pertumbuhan ekonomi nasional sebagai tujuan terbarunya, sehingga ekonomi terjamin dan transaksi aman. BSSN mengusung adalah kedaulatan, keamanan, kolaboratif, dan adaptif.
(akr)