Jerman Menyalahkan Rusia atas Memburuknya Hubungan China dan Uni Eropa

Senin, 24 Juni 2024 - 07:31 WIB
loading...
Jerman Menyalahkan Rusia...
Hubungan antara Rusia dan China yang makin mesra, disebut menjadi penyebab memburuknya hubungan perdagangan Beijing dengan negara-negara Uni Eropa (UE). Foto/Dok
A A A
BEIJING - Hubungan antara Rusia dan China yang makin mesra, disebut menjadi penyebab memburuknya hubungan perdagangan Beijing dengan negara-negara Uni Eropa (UE) yang berpotensi memicu perang dagang baru. Hal itu diutarakan oleh Wakil Kanselir Jerman Robert Habeck mengatakan kepada wartawan pada akhir pekan kemarin, selama kunjungan tiga hari ke negara Asia tersebut.



Uni Eropa dan sekutu Baratnya telah menegur pemerintah China karena mempertahankan hubungan diplomatik dan ekonomi yang semakin erat dengan Moskow di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina. Ditambah serta keputusan Beijing yang menolak untuk bergabung dalam kritik internasional terhadap Kremlin.

"Dukungan Beijing untuk Moskow merusak hubungan perdagangan dan ekonomi antara China dan blok (UE) itu," kata Habeck, yang juga menjabat sebagai menteri ekonomi dan iklim Jerman.



Dia menambahkan, bahwa Beijing "tidak bisa hanya beralih ke posisi netral, dan kemudian memihak terhadap kepentingan keamanan negara lain."

Selama pertemuan dengan mitranya dari China, Zheng Shanjie, pada hari Sabtu, wakil kanselir menyatakan, bahwa kepentingan keamanan Jerman dan Uni Eropa secara langsung dipengaruhi oleh konflik. Ia juga memperingatkan, Beijing tentang konsekuensi ekonomi potensial karena kerja samanya dengan Moskow.

"Hubungan kami, hubungan langsung kami, telah terpengaruh secara negatif," kata kantor berita Jerman dpa mengutip Habeck.

Sebagai informasi kunjungan Habeck ke China terjadi seminggu setelah Uni Eropa memperkenalkan tarif baru pada produsen EV China, yang ditanggapi Beijing dengan meluncurkan penyelidikan anti-dumping yang ditujukan untuk produk daging babi tertentu dari blok tersebut.

Beijing sebelumnya memperingatkan bahwa mereka akan menargetkan sektor penerbangan dan pertanian Uni Eropa sebagai respons terhadap tarif EV atau mobil listrik China.

Pada hari Jumat, Kementerian Perdagangan China memperingatkan, bahwa Brussels dapat memicu "perang dagang" jika terus meningkatkan ketegangan dengan melakukan praktik tidak adil selama penyelidikan anti-subsidi delapan bulan ke EV China.

Die Welt melaporkan, bahwa Habeck gagal mengamankan pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Qiang selama perjalanannya. Sebaliknya, ia bertemu dengan perwakilan pemerintah China untuk membahas tentang masalah iklim.

Kerja sama China-Rusia telah berkembang meskipun ketegangan meningkat antara Moskow dan Barat atas konflik Ukraina dan beberapa putaran sanksi ekonomi terhadap Rusia. Beijing telah menentang tuntutan dari AS dan negara-negara NATO lainnya untuk bergabung dalam upaya mengisolasi Rusia.

China mengatakan bahwa, tidak seperti Washington, Beijing tidak terlibat dalam konflik Ukraina. China telah mengajukan rencana perdamaian untuk mengakhiri pertempuran dan bersikeras bahwa masalah keamanan Rusia tidak dapat diabaikan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0998 seconds (0.1#10.140)