Tingkat Pengangguran Wanita Inggris Terendah Sejak 1971

Rabu, 15 Mei 2019 - 11:42 WIB
Tingkat Pengangguran Wanita Inggris Terendah Sejak 1971
Tingkat Pengangguran Wanita Inggris Terendah Sejak 1971
A A A
LONDON - Tingkat pengangguran wanita Inggris dalam tiga bulan pertama tahun 2019 ini telah turun menjadi 3,7% atau mencapai posisi terendah sejak catatan yang setara dimulai pada tahun 1971. Kantor Statistik Nasional (ONS) memasukkan, angka dalam data yang menunjukkan tingkat pengangguran secara keseluruhan dalam periode tiga bulan pertama tahun ini berdiri di posisi 3,8% atau tingkat terendah sejak akhir 1974.

Seperti dilansir BBC, Rabu (15/5/2019) untuk pria, nilainya mencapai 3,9% atau menjadi yang terendah sejak pertengahan 1975. Sedangkan termasuk bonus, pendapatan mingguan rata-rata untuk karyawan mengalami kenaikan hingga 3,3%. ONS lebih lanjut menerangkan, bahwa tingkat pengangguran untuk pria dan wanita telah menurun sejak akhir 2013.

Ben Brettell, ekonom senior di Hargreaves Lansdown, mengutarakan angka pengangguran masih terjadi karena masalah yang dihadapi ekonomi. "Pasar tenaga kerja Inggris telah sangat tangguh dalam menghadapi ketidakpastian terkait Brexit," katanya.

Dimulai dari Januari hingga Maret 2019, ONS mengatakan 1,3 juta orang menganggur, atau 119.000 lebih sedikit dari tahun sebelumnya dan 914.000 lebih rendah dari lima tahun sebelumnya. Tingkat pengangguran secara keseluruhan sebesar 3,8% pada kuartal pertama terakhir dicocokkan dalam periode tiga bulan dari November 1974 hingga Januari 1975. Catatan terakhir kalinya lebih rendah pada level 3,7% terjadi di bulan Oktober hingga Desember 1974.

Berdasarkan data ONS, dalam lima tahun terakhir tingkat pengangguran untuk pria telah menyusut dari 7% menjadi 3,9% dan untuk wanita telah menunjukkan pelemahan lebih kecil selama priode ini yaitu 6,4% menjadi 3,7%. Akan tetapi mengawali tahun ini, merupakan level terendah sejak 1971 ketika catatan dimulai.

ONS mengatakan kenaikan tingkat pekerjaan bagi sebagian perempuan disebabkan oleh perubahan pada usia pensiun negara bagi perempuan, sehingga lebih sedikit perempuan yang pensiun antara usia 60 dan 65 tahun. ONS menambahkan bahwa total jam kerja wanita meningkat, sementara pria tetap stabil. Ini karena penurunan dalam tingkat pekerjaan untuk pria secara kasar diimbangi oleh peningkatan populasi.

Andrew Wishart, ekonom Inggris di Capital Economics, mengatakan peningkatan tingkat partisipasi perempuan adalah bagian dari "perubahan budaya yang terlihat di negara maju". Ini juga mungkin mencerminkan upah yang lebih tinggi yang menarik perempuan dan pekerja yang lebih tua ke tempat kerja, tambahnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8206 seconds (0.1#10.140)