ADB Beri Dukungan Investasi Hijau Pabrik Daur Ulang rPET di Kendal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) melakukan kunjungan ke fasilitas baru pabrik daur ulang rPET milik PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) di Kendal, Jawa Tengah. Kunjungan ke fasilitas yang dibangun di lahan seluas 2,6 hektar ini menunjukkan dukungan dalam mewujudkan target menurunkan polusi plastik dan memajukan ekonomi sirkuler serta mendukung komitmen Indonesia mencapai net zero carbon pada tahun 2060.
Deputy Country Director ADB untuk Indonesia Renadi Budiman mengatakan, ADB menekankan bahwa kemajuan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim memerlukan tindakan nyata selain diskusi-diskusi kebijakan dengan berbagai pemangku kepentingan.
Baca Juga: Dua Raksasa Eropa Batalkan Investasi Smelter Nikel RI Senilai Rp42 Triliun
Menurutnya, investasi ini dapat menjadi langkah konkret dan pada Juni 2023 ADB dan Leading Asia’s Private Infrastructure Fund (LEAP) memberikan certified blue loan kepada ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia. Di mana, pinjaman ini telah mematuhi ADB’s Ocean Finance Framework dan kriteria investasi yang ditetapkan berdasarkan Action Plan for Healthy Oceans and Sustainable Blue Economies.
"Upaya perusahaan mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Investasi ini menghadirkan tolak ukur yang dapat ditiru oleh dunia usaha lain dan memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kelestarian lingkungan," kata dia dalam keterangannya, Selasa (9/7/2024).
Baca Juga:
Direktur ALBA Group Asia menungkapkan, pihaknya merasa bangga bisa menghadirkan keahlian dan komitmen kami untuk membantu negara ini dalam mengurangi dampak sampah plastik. Ia optimis, dampak sosial ekonomi akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Dengan pengetahuan teknologi, keunggulan operasional, penjualan global dan kemampuan pemasaran ALBA Group Asia, kami yakin bahwa fasilitas rPET baru yang mendukung ekonomi sirkuler ini akan memberikan manfaat jangka panjang dan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia termasuk terciptanya lapangan pekerjaan hijau baru, ” jelasnya.
Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia Dian Kurniawati menambahkan, pihaknya perlu bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik terhadap masalah polusi plastik di Indonesia.
“Investasi pada fasilitas baru ini adalah cara kami membuka jalan terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, dengan memperbaiki lingkungan dan masyarakat setempat. Kami harap hal ini dapat memberikan dampak yang besar dalam skala nasional,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, investasi ekonomi sirkular terkait pabrik daur ulang ini selaras dengan agenda pemerintah di bidang pemerataan investasi sekaligus bukti nyata dukungan terhadap visi Indonesia Emas 2045.
Pemerintah Indonesia memasukkan investasi hijau sebagai bagian dari pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Beberapa tahun belakangan investasi hijau di Indonesia terlihat meningkat. Laporan Bain and Company menunjukkan, aliran investasi hijau ke Indonesia pada 2023 mencapai USD1,6 miliar, naik 28% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam hal daur ulang plastik, Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan, namun peningkatan investasi dan kebijakan yang mendukung masih dibutuhkan. Kerja sama lebih lanjut dapat mendorong berkembangnya ekonomi sirkular di Indonesia dengan adanya dukungan komprehensif pemerintah terhadap pelaku industri menuju penyederhanaan proses perizinan, kepastian hukum, serta insentif finansial dan fiskal yang menarik.
Investasi andalan PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia senilai USD60 juta ini menegaskan komitmen perusahaan dalam memajukan ekonomi sirkular Indonesia dan berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim, sejalan dengan visi ALBA Group Asia mencapai dunia tanpa limbah, atau world without waste.
Dengan mengadopsi model kemitraan yang berfokus pada usaha mikro, kecil dan menengah, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan sampah di Indonesia, menumbuhkan kesadaran lingkungan, dan mendorong keterlibatan masyarakat yang akan memiliki dampak jangka panjang.
Deputy Country Director ADB untuk Indonesia Renadi Budiman mengatakan, ADB menekankan bahwa kemajuan nyata dalam perjuangan melawan perubahan iklim memerlukan tindakan nyata selain diskusi-diskusi kebijakan dengan berbagai pemangku kepentingan.
Baca Juga: Dua Raksasa Eropa Batalkan Investasi Smelter Nikel RI Senilai Rp42 Triliun
Menurutnya, investasi ini dapat menjadi langkah konkret dan pada Juni 2023 ADB dan Leading Asia’s Private Infrastructure Fund (LEAP) memberikan certified blue loan kepada ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia. Di mana, pinjaman ini telah mematuhi ADB’s Ocean Finance Framework dan kriteria investasi yang ditetapkan berdasarkan Action Plan for Healthy Oceans and Sustainable Blue Economies.
"Upaya perusahaan mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Investasi ini menghadirkan tolak ukur yang dapat ditiru oleh dunia usaha lain dan memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kelestarian lingkungan," kata dia dalam keterangannya, Selasa (9/7/2024).
Baca Juga:
Direktur ALBA Group Asia menungkapkan, pihaknya merasa bangga bisa menghadirkan keahlian dan komitmen kami untuk membantu negara ini dalam mengurangi dampak sampah plastik. Ia optimis, dampak sosial ekonomi akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Dengan pengetahuan teknologi, keunggulan operasional, penjualan global dan kemampuan pemasaran ALBA Group Asia, kami yakin bahwa fasilitas rPET baru yang mendukung ekonomi sirkuler ini akan memberikan manfaat jangka panjang dan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia termasuk terciptanya lapangan pekerjaan hijau baru, ” jelasnya.
Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia Dian Kurniawati menambahkan, pihaknya perlu bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik terhadap masalah polusi plastik di Indonesia.
“Investasi pada fasilitas baru ini adalah cara kami membuka jalan terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, dengan memperbaiki lingkungan dan masyarakat setempat. Kami harap hal ini dapat memberikan dampak yang besar dalam skala nasional,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, investasi ekonomi sirkular terkait pabrik daur ulang ini selaras dengan agenda pemerintah di bidang pemerataan investasi sekaligus bukti nyata dukungan terhadap visi Indonesia Emas 2045.
Pemerintah Indonesia memasukkan investasi hijau sebagai bagian dari pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Beberapa tahun belakangan investasi hijau di Indonesia terlihat meningkat. Laporan Bain and Company menunjukkan, aliran investasi hijau ke Indonesia pada 2023 mencapai USD1,6 miliar, naik 28% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam hal daur ulang plastik, Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan, namun peningkatan investasi dan kebijakan yang mendukung masih dibutuhkan. Kerja sama lebih lanjut dapat mendorong berkembangnya ekonomi sirkular di Indonesia dengan adanya dukungan komprehensif pemerintah terhadap pelaku industri menuju penyederhanaan proses perizinan, kepastian hukum, serta insentif finansial dan fiskal yang menarik.
Investasi andalan PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia senilai USD60 juta ini menegaskan komitmen perusahaan dalam memajukan ekonomi sirkular Indonesia dan berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim, sejalan dengan visi ALBA Group Asia mencapai dunia tanpa limbah, atau world without waste.
Dengan mengadopsi model kemitraan yang berfokus pada usaha mikro, kecil dan menengah, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan sampah di Indonesia, menumbuhkan kesadaran lingkungan, dan mendorong keterlibatan masyarakat yang akan memiliki dampak jangka panjang.
(nng)