Basuki Gandeng Korea Selatan untuk Pengembangan Infrastruktur

Sabtu, 29 Juni 2019 - 04:36 WIB
Basuki Gandeng Korea Selatan untuk Pengembangan Infrastruktur
Basuki Gandeng Korea Selatan untuk Pengembangan Infrastruktur
A A A
JAKARTA - Kerjasama Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) dalam bidang infrastruktur terus diperluas dan diperkuat. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam pertemuannya dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transport (MoLIT) Korsel Kim Hyun Mee, mengusulkan perluasan lingkup kerjasama yakni perencanaan dan pengelolaan keselamatan publik, pengembangan infrastruktur cerdas untuk kotabaru, serta pengembangan intelligent transport system (ITS).

"Kami menyambut baik penawaran dari MoLIT untuk pembaharuan MoU mengenai kerjasama pengelolaan keselamatan publik yang berakhir pada 13 April lalu, khususnya di bidang keselamatan jembatan. Kami mengusulkan perluasan kerjasama mencakup perencanaan dan implementasi pengembangan infrastruktur kota baru berbasis konsep kota cerdas berkelanjutan dan pengembangan Intelligent Transport System," ujar Menteri Basuki, Jumat (28/6/2019).

Pertemuan dengan Kim Hyun Mee menjadi agenda hari kedua kunjungan Menteri Basuki di Kota Seoul, Korea Selatan, setelah kemarin menghadiri Special Bureau Meeting Asia Water Council, penandatanganan MoU antara Perum Jasa Tirta (PJT) 2 dan K-Water, dan pertemuan dengan Presiden Korea International Cooperation Agency (KOICA) Lee Mi Kyung.

Topik bahasan lainnya adalah mengenai perpanjangan nota kesepahaman kerjasama di bidang Sumber Daya Air (SDA), jalan dan kota cerdas yang akan berakhir pada Oktober 2019. Melalui kerjasama ini, Indonesia mendapatkan kesempatan saling bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan Korsel dalam pengembangan kota cerdas.

Dalam bidang Sumber Daya Air, kedua negara juga terlibat dalam kerjasama sejumlah proyek infrastruktur. Diantaranya pembangunan Bendungan Karian di Banten, serta dukungan 2 ahli bendungan Korea Selatan untuk mensupervisi dan memberikan masukan dalam proses pembangunan 49 bendungan baru di Indonesia.

"Kami berharap kerjasama ini bisa terus dilanjutkan dan diperluas. Hal lainnya yang dapat kita pelajari yakni langkah-langkah Pemerintah Korsel dalam perencanaan, desain dan implementasi untuk pengembangan infrastruktur kota baru Sejong yang akan menjadi pusat pemerintahan baru dengan melibatkan BUMN Korea Land & Housing. Tentunya bisa menjadi referensi bagi Indonesia yang juga sedang merencanakan pemindahan ibu kota," jelas Menteri Basuki.

Pemerintah Korsel mempersiapkan Sejong sebagai kota cerdas dengan teknologi tinggi. Disamping itu tempat tinggal warga kota juga didesain tidak jauh dari tempat kerja sehingga mobilitas orang dapat dikurangi. Kantor-kantor pemerintahan seperti Kantor Perdana Menteri dan Kementerian telah pindah ke Sejong.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6862 seconds (0.1#10.140)