OJK Perkuat Kerja Sama Sektor Jasa Keuangan dengan Thailand

Senin, 22 Juli 2019 - 07:28 WIB
OJK Perkuat Kerja Sama Sektor Jasa Keuangan dengan Thailand
OJK Perkuat Kerja Sama Sektor Jasa Keuangan dengan Thailand
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan pertemuan bilateral dengan Bank of Thailand (BoT) di Bangkok, dalam rangka penguatan kerja sama peran sektor jasa keuangan di kedua negara.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, OJK mendorong perbankan Indonesia untuk mengaktifkan peran dan kehadiran di Thailand melalui akusisi ataupun langkah strategis lainnya.

"Tentunya komitmen ini diselaraskan dengan semangat konsolidasi perbankan dan juga memperhatikan skema ASEAN Banking Integration Framework," ujar Wimboh Santoso di Jakarta, Senin (23/7/2019).

Dia pun mengapresiasi kehadiran pebisnis dan perbankan Thailand di Indonesia, dan menyampaikan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap kehadiran kalangan perbankan ASEAN untuk berbisnis di Indonesia.

"Indonesia sangat terbuka terhadap kehadiran kalangan perbankan ASEAN untuk berbisnis di Indonesia," katanya.

Gubernur BoT Veerathai Santiprabhob berkomitmen untuk meningkatkan peran dan kontribusi perbankan Thailand yang telah memiliki operasional di Indonesia dalam mendukung pembiayaan pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Veerathai, BoT juga bermaksud untuk terus bekerjasama dengan OJK dalam kaitannya dengan pengaturan dan pengawasan fintech.

"Hal ini seiring dengan keberadaan perusahaan Indonesia yang sudah membuka peer-to-peer lending platform di Thailand," katanya.

Pembahasan dalam pertemuan OJK dan BoT juga mencakup perkembangan teknologi informasi di sektor jasa keuangan, terutama terkait mekanisme dan ekosistem yang termasuk pola pengaturan dan pengawasan di kedua negara.

OJK menyampaikan pengalamannya dalam mengatur dan mengawasi perusahaan fintech peer-to-peer lending yang mengedepankan pendekatan market conduct di Indonesia, sedangkan Thailand cenderung menerapkan prinsip prudential supervision.

Topik terakhir yang dibahas mencakup isu sustainable finance, dimana OJK menyampaikan perkembangan dan tantangan serta peluang dalam pengembangan sustainable finance di Indonesia.

Berbagai regulasi yang telah diterbitkan juga disampaikan, termasuk perkembangan blended finance dan proyek-proyek berbasis lingkungan.

BoT menyampaikan bahwa saat ini sedang disusun Sustainable Banking Guidelines yang mencakup aspek-aspek berbasis Environment, Social, and Governance (ESG).

Pertemuan bilateral ditutup dengan pernyataan perlunya meningkatkan kerjasama antara OJK dan BoT serta negara ASEAN lainnya, mengingat ASEAN adalah mesin pertumbuhan ekonomi yang stabil bagi dunia.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5162 seconds (0.1#10.140)