Dolar AS Pukul Telak Negara-negara BRICS, India Babak Belur

Senin, 29 Juli 2024 - 09:03 WIB
loading...
Dolar AS Pukul Telak...
Dolar AS memberikan tekanan besar pada pasar mata uang negara-negara BRICS. FOTO/iStock Photo
A A A
JAKARTA - Dolar Amerika Serikat (AS) bulan ini memberikan tekanan besar pada pasar mata uang negara-negara BRICS. Hal itu terjadi di tengah aliansi BRICS memulai kampanye dedolarisasi untuk mencampakkan dolar AS dari mata uang cadangan dunia.

Mata uang lokal India, rupee jatuh tersungkur ke level terendah sepanjang masa di 83,74 pada penutupan perdagangan, Jumat (26/7) lalu. Bahkan yuan China, baru-baru ini merosot ke level terendah dalam tujuh bulan, sementara yen Jepang berada di level terendah sejak 1990-an.



Nilai Dolar AS melonjak dan mengalahkan mata uang lokal meskipun BRICS telah memulai agenda dedolarisasi dalam skala global. Rupee, India adalah korban dari dolar AS yang lebih kuat karena nilainya yang turun signifikan di pasar valas. Permintaan akan dolar AS meningkat sehingga tidak ada ruang bagi mata uang lokal untuk berkembang.

Para analis memprediksi dolar AS dapat membuat rupee jatuh ke level terendah 83,84 dalam beberapa minggu ke depan. Mata uang negara-negara BRICS saat ini masih berada di bawah tekanan sementara permintaan untuk dolar AS meningkat.

"Pembelian dolar akan terus berlanjut. Rupee akan terdepresiasi ke level 83,84 per dolar AS dalam dua hari ke depan,” ujar direktur eksekutif Finrex Treasury Advisors Anil Bhansali, kepada NDTV Profit dilansir dari Watcher Guru, Senin (29/7/2024).



Di sisi lain, penurunan nilai mata uang anggota negara BRICS ini juga dipengaruhi nilai pajak keuntungan modal jangka panjang dari 10% menjadi 12,5% selama anggaran nasional baru-baru ini, yang kemudian disusul kenaikan pajak keuntungan modal jangka pendek dari 15% menjadi 20%. Sehingga, pasar saham dan mata uangnya turun.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1620 seconds (0.1#10.140)