Daftar Negara Eropa yang Berutang ke China, Awas Jebakan!

Senin, 05 Agustus 2024 - 20:18 WIB
loading...
Daftar Negara Eropa...
Tercatat ada belasan negara Uni Eropa bergabung dengan Belt and Road Initiative (BRI). China juga telah mendanai banyak proyek di Balkan Barat dan Eropa Timur. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Investasi China mengalir ke beberapa negara Eropa di bawah gagasan Belt and Road Initiative (BRI). Saat banyak pemerintah khawatir atas invasi Rusia ke Ukraina pasca-pandemi, Beijing justru terus memperluas portofolionya di seluruh daratan Eropa.



Menjalankan sejumlah pelabuhan dan tambang di Eropa hingga membangun jalan hingga jembatan, China berinvestasi di tempat yang tidak dipikirkan pihak-pihak lain. Akan tetapi selanjutnya banyak negara Eropa waspada atas narasi jebakan utang China .

Ada risiko atas pendanaan dan investasi China, ketika pemberi pinjaman dapat mengambil konsesi ekonomi atau politik jika negara yang menerima investasi tidak dapat membayarnya kembali.



Tercatat ada belasan negara Uni Eropa bergabung dengan BRI. Beijing juga telah mendanai banyak proyek di Balkan Barat dan Eropa Timur – termasuk jalur kereta api yang menghubungkan China ke Uni Eropa.

Berikut 6negara eropa yang berutang ke China

1. Rusia

Rusia menjadi salah satu dari tiga negara penerima teratas untuk pendanaan pembangunan dari China dalam dua dekade terakhir. Penelitian menunjukkan bahwa China memberikan hibah dan pinjaman senilai USD1,34 triliun ke dalam 20.000 proyek di 165 negara berpenghasilan rendah dan menengah antara tahun 2000 hingga 2021.

Sementara itu tiga negara penerima teratas menerima dana karena alasan yang berbeda. Dengan pinjaman pembangunan hampir USD170 miliar, Rusia menerima sebagian besar pendanaan China selama dua dekade.

Rusia menduduki posisi puncak dalam daftar negara yang berutang kepada China. Diungkap oleh VOAnews, China berinvestasi paling banyak di sektor industri, pertambangan dan konstruksi Rusia diikuti oleh perbankan dan jasa keuangan, serta komunikasi.

Tidak seperti banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah yang mengandalkan investasi dan bantuan utang China untuk kebutuhan domestik mereka, sebagian besar pendanaan ke Rusia mendukung industri yang justru mengekspor kembali ke China.

Meski begitu tren pendanaan pembangunan China ke Rusia mengalami penurunan selama bertahun-tahun. Akan tetapi menurut analis senior Eurasia Global Group, Ali Wyne menyakini Moskow akan terus merayu Beijing.

"Rusia percaya bahwa mereka dapat memperkuat kekuatan dengan memperdalam hubungannya bersama China, yang merupakan satu-satunya negara yang pada akhirnya mungkin dapat bersaing dengan Amerika Serikat secara global," kata Wyne seperti dilansir VOA.

Utang Rusia kepada China berjumlah hampir USD130 miliar, atau setara 7,3% dari PDB-nya. Namun kurangnya hibah ke Rusia, menurut AidData menunjukkan bahwa China mengharapkan keuntungan ekonomi dengan berinvestasi di Moskow.

"Tetapi hubungan ekonomi dan strategis Beijing yang semakin dalam dengan Rusia datang dengan biaya," kata Wyne.

"Agresi Rusia yang sedang berlangsung terhadap Ukraina telah secara signifikan merusak hubungan China dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa," katanya.

2. Serbia

China menanamkan uangnya ke tambang tembaga di kota Bor, Serbia. Bukan pemandangan asing melihat bendera berwarna merah dan para pekerja memberikan instruksi dalam bahasa mandarin. Pemerintah Serbia berpendapat investasi dari China telah meningkatkan pertumbuhan ekonominya.

Tak hanya itu perusahaan teknologi China juga mengucurkan investasi di Serbia. Ada 8.000 kamera keamanan yang telah dipasang di jalanan oleh Huawei, dimana pemerintah Serbia mengatakan, hal itu untuk memperkuat kemampuan pengenalan wajah.

3. Yunani

Hubungan ekonomi antara Yunani dan China semakin dalam, setelah krisis keuangan melanda negara Mediterania itu. Hingga akhirnya Yunani menerima tiga program bailout, dimana salah satunya gagal diselesaikan.

Selanjutnya investasi dari China menjadi sumber pendapatan penting bagi negara yang berhutang tersebut. Hal ini terjadi pada Pelabuhan Piraeus, di mana perusahaan pelayaran China, Cosco mengambil saham mayoritas pada tahun 2016.

Pelabuhan ini berada pada lokasi strategis antara benua Asia dan Eropa. Tidak dapat dipungkiri bahwa investasi dari Beijing telah mendorong kebangkitan di Pelabuhan Piraeus sejak pemerintah Yunani terpaksa menjualnya, beserta dengan aset-aset publik lainnya usai negara para dewa itu dihantam krisis ekonomi pada 2008.

Tak hanya itu, China juga menanamkan sejumlah investasi besar yang berbeda di Yunani, termasuk pada sektor energi dan real estate. Namun seperti semua tetangganya di Eropa, ekonomi Yunani juga berjuang mengatasi berbagai dampak dari perang Ukraina.

Banyak negara sedang mengkaji kembali apa dampaknya berbisnis dengan China. Di Piraeus, dugaan kerusakan lingkungan akibat perluasan pelabuhan telah mendorong masyarakat setempat menggugat Cosco. Mereka khawatir atas pengerukan dasar laut yang tidak terkendali dan polusi yang ditimbulkan.

Selain itu ada kecemasan soal potensi 'jebakan utang' yang mungkin datang dengan investasi China di Yunani. Sementara itu Yunani bukan satu-satunya bagian di Eropa di mana miliaran dolar dari Beijing telah diinvestasikan.

4. Hongaria

Negara ini merupakan negara penerima investasi Belt and Road Initiative (BRI) terbesar di dunia pada tahun 2022. China telah mendanai pembangunan jalan raya baru dan membangun jalur kereta api di Hongaria, dari Budapest ke ibu kota Serbia, Beograd.

5. Montenegro

Montenegro mengambil pinjaman sebesar satu miliar dolar dari China pada tahun 2014 untuk membangun jalan raya baru, yang masih belum selesai. Utang yang jumlahnya lebih dari sepertiga anggaran tahunan Montenegro, terancam akan membuat negara itu bangkrut.

Munculnya kecemasan terhadap jebakan utang China, merujuk proyek besar lainnya di Eropa. Seperti halnya Serbia, begitu pula di Montenegro - yang sama-sama di luar orbit peraturan UE.

Jalan tol yang sudah lama digagas itu bertujuan meningkatkan perdagangan di negara Balkan tersebut - dengan menghubungkan pelabuhan Bar, di Laut Adriatik di selatan, ke perbatasan Serbia di utara. Tapi studi kelayakan Eropa berturut-turut menyimpulkan proyek itu akan terlalu rumit dan terlalu mahal.

Lalu datanglah China dengan investasi USD1 miliar. Itu bukan hadiah untuk Montenegro, tapi pinjaman yang harus dibayar kembali. Namun, enam tahun setelah pekerjaan konstruksi dimulai, baru sekitar 41km yang telah dibangun - menjadikannya salah satu jalan tol termahal di dunia.

6. Kroasia

Ketika investasi China mendapatkan banyak kritikan, ada salah satu proyek yang dianggap sebagai bentuk ideal dari kerja sama antara Timur dan Barat. Proyek tersebut adalah jembatan Pelješac yang menjadi proyek infrastruktur terbesar Kroasia.

Sebagian besar tagihan untuk proyek jembatan baru itu telah dibayar oleh UE (Uni Eropa) - karena Kroasia adalah anggotanya - tetapi jembatan itu dibangun oleh China. Mulai dari pekerja yang mengecat, menyapu, dan memasang aspal semuanya merupakan pekerja China.

Tapi sepertinya kontroversi tidak bisa lepas total dari proyek-proyek China, tak terkecuali yang satu ini. Tender dari The China Road and Bridge Corporation yang adalah BUMN China, 20% lebih murah dari pesaing terdekatnya. Para pesaingnya asal Eropa memprotes - tapi tidak bisa menghentikan kesepakatan itu.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1203 seconds (0.1#10.140)