Kemenperin Endus Kejanggalan, dalam 2 Malam Ada Lonjakan 22.000 Kontainer Tertahan

Rabu, 07 Agustus 2024 - 20:07 WIB
loading...
Kemenperin Endus Kejanggalan,...
Kementerian Perindustrian mengendus kejanggalan dari surat balasan Menteri Keuangan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengendus kejanggalan dari surat balasan Menteri Keuangan yang disampaikan dan ditandatangani oleh Dirjen Bea dan Cukai terkait isi 26.415 kontainer yang sempat tertahan di pelabuhan. Kemenperin menilai isi surat tersebut belum transparan karena tak menjelaskan secara rinci isi kontainer tersebut.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengungkapkan sebenarnya ada lonjakan jumlah kontainer yang tertahan di pelabuhan. Febri bercerita, kronologi kejadian ini berawalnya dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mendapat informasi dari Ditjen Bea dan Cukai soal kontainer yang tertahan di pelabuhan sebanyak 4.000.

"Melalui sambungan telepon pada 16 Mei 2024, Askolani menjawab bahwa ada sekitar 4.000 kontainer yang tertahan di pelabuhan tersebut," katanya dalam konferensi pers di Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2024).



Namun, anehnya dua setelah telpon tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan konferensi pers terkait kontainer yang tertahan sebanyak 26.415. Artinya, dalam dua malam jumlah kontainer yang tertahan bertambah menjadi 22.415.

"Pertanyaannya, kenapa dalam dua malam tiba-tiba kontainer yang tertahan itu melonjak? Apakah Bandung Bondowoso itu melamar Roro Jonggrang dalam dua malam? Sehingga tiba-tiba ada sekitar 22.000 kontainer di dua pelabuhan atau tiga pelabuhan itu," kata Febri

Tak sampai di situ, lanjut Febri, setelah rilis 26.415 kontainer yang tertahan, Ditjen Bea dan Cukai dinilainya tidak memberikan informasi secara detail. Sebab, dari surat balasan Menteri Keuangan yang diterima Menteri Perindustrian dan ditandatangani oleh Dirjen Bea dan Cukai, ada 12.994 kontainer yang informasinya tidak dijelaskan dengan detail.



"artinya ada 13,421 kontainer yang informasinya hilang dan tidak terjelaskan dengan baik dalam data lampiran yang memiliki format 10 besar," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian telah mengirimkan surat pada Menteri Keuangan tanggal 27 Juni 2024 terkait permohonan data isi 26.415 kontainer yang tertahan di Pelabuhan. Dalam surat balasan tersebut, Dirjen Bea dan Cukai menyampaikan data isi dari 26.415 kontainer yang dikelompokkan berdasarkan Board Economic Category (BEC) yaitu sebanyak 21.166 kontainer berupa bahan baku dan penolong (80,13%), barang-barang konsumsi sebanyak 3.356 kontainer (12.7%), dan barang-barang modal sejumlah 1.893 kontainer (7,17%)
(fch)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1643 seconds (0.1#10.140)