Konsep 'City Within A City' di Gading Serpong Miliki Potensi Investasi Tinggi

Rabu, 07 Agustus 2024 - 20:28 WIB
loading...
Konsep City Within A...
Diskusi Tantangan dan Peluang Pengembangan Kawasan Terintegrasi City Within a City di Gading Serpong, Selasa (6/8/2024). FOTO/Dok.
A A A
JAKARTA - Pengembangan kawasan kota mandiri terintegrasi belakangan ini menjadi salah satu tren utama dalam industri properti. Hal ini tak lepas dari makin tingginya animo masyarakat akan hunian yang tidak hanya menjadi tempat tinggal, tapi juga didukung lingkungan yang menyediakan berbagai fasilitas dan kebutuhan sehari-hari.

Hal itu terungkap dalam diskusi bertajuk "Tantangan dan Peluang Pengembangan Kawasan Terintegrasi City Within a City" yang digelar Forum Wartawan Perumahan Rakyat, di Gading Serpong, Selasa (6/8). Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga dalam diskusi tersebut menjelaskan bahwa konsep pengembangan perkotaan terintegrasi idealnya mengandung unsur menarik, tangguh dan lestari. Pengembang kota mandiri, kata dia, juga harus memperhatikan beberapa aspek seperti harus memiliki daya tarik kekinian seperti modern, canggih, digital serta ramah lingkungan.

"Berikutnya, kawasan terintegrasi juga harus menyediakan fasilitas publik yang dibutuhkan penghuni, menawarkan visi masa depan yang menjanjikan, serta kawasan tersebut menjadi kota yang menawarkan destinasi edu-ekowisata baru yang edukatif, kreatif, inovatif, dan inspiratif," paparnya.



Di koridor barat Jakarta, kata dia, terdapat beberapa kawasan yang sudah mengembangkan properti terintegrasi, seperti kawasan Gading Serpong yang dikembangkan Paramount Land. Secara umum, Kawasan Gading Serpong menurutnya memiliki banyak keunggulan dan potensi yang besar antara lain, memiliki infrastruktur yang baik, dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta.

"Selain itu juga berada di titik sentral kawasan potensial yang menjadi magnet baru di barat Jakarta yakni 3T (Tangerang Kota, Tangerang Selatan, dan Tangerang Kabupaten) yang jumlah penduduknya akan terus bertambah," jelas Nirwono.

Terkait 3T, lanjut Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan itu, nantinya juga akan ditunjang oleh keberadaan jalan tol lingkar luar (JORR 3) yang akan menyambung koridor barat dan koridor timur, termasuk melewati Gading Serpong. Hal itu menurutnya akan meningkatkan akses antara koridor barat dan koridor timur hingga Sukabumi dan Purwakarta. "Selain itu kedua koridor akan terhubung dengan MRT fase west-east, sehingga pangsa pasar 3T ke depan adalah kelas menengah atas," imbuhnya.

Kendati begitu, Nirwono menambahkan, kawasan Paramount di Tangerang-Banten ini tetap harus memiliki diferensiasi dengan kawasan lain sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Paramount Gading Serpong bisa menjadi salah satu gambaran sebuah kawasan hunian dan komersial terintegrasi yang sukses dikembangkan dengan perencanaan yang matang.

Properti yang berada di kawasan perkotaan yang terintegrasi seperti di Paramount Gading Serpong ini menurutnya cenderung memiliki nilai investasi lebih tinggi. Ketersediaan fasilitas dan aksesibilitas yang baik meningkatkan daya tarik bagi calon konsumen, yang pada gilirannya akan bisa meningkatkan nilai properti di dari waktu ke waktu

Terkait dengan itu, dalam diskusi tersebut, Presiden Direktur Paramount Land M Nawawi mengatakan bahwa berdasarkan paparan riset properti "Market Beat Q2 2024: Unveiling Greater Jakartas Retail Landscape"disebutkan bahwa tren baru produk ritel atau komersial saat ini berfokus pada komunitas dan mixed use.



"Kota Gading Serpong kini sukses bertumbuh menjadi kota favorit masyarakat untuk tinggal, berbisnis dan berinvestasi. Dengan basis ekonomi industri kreatif, perdagangan dan jasa, kawasan Gading Serpong telah bertransformasi menjadi sebuah destinasi berskala regional," kata Nawawi.

Meneruskan kesuksesan Manhattan District, lanjut dia, Paramount Land mengembangkan Pasadena Central District di atas lahan seluas 40 hektare (ha). Proyek baru Paramount Land ini, jelas dia, akan dikembangkan sebagai 'City Within a City' di mana penghuni dapat memenuhi kebutuhan hariannya hanya dalam waktu sekitar 10 menit.

Direktur Paramount Land Norman Daulay menambahkan, Pasadena Central District merupakan kawasan terpadu seluas 40 ha yang memiliki 5 kekuatan utama yang saling terintegrasi, yakni Shophouses, Studio Loft, Residensial, Kavling Komersial, dan Pasadena Walk. "Dengan keunggulan tersebut kami memproyeksikan Pasadena Central District ini akan menjadi sebuah kawasan komersial dan residensial yang lengkap dengan penataan terpadu dan interaktif," paparnya.

Norman menambahkan, captive market di kawasan ini pun sudah terbentuk, sehingga calon pebisnis tinggal mencari jenis bisnis yang cocok untuk dikembangkan. Kehadiran CBD yang tersebar di Kota Gading Serpong, sambung Norman,menjadikannya sebagai pusat kuliner, bisnis, perkantoran dan hiburan terintegrasi yang tidakhanya mendongkrak roda perekonomian Gading Serpong dan sekitarnya, tapi juga Tangerang Raya.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1731 seconds (0.1#10.140)