Ekonomi Rusia di Ambang Bencana Demografi, Populasi Terancam Berkurang Setengah

Senin, 12 Agustus 2024 - 01:50 WIB
loading...
Ekonomi Rusia di Ambang...
Ekonomi Rusia disebutkan sedang berada di ambang bencana demografis yang bisa membuat populasi negara tersebut berkurang hingga setengahnya. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Ekonomi Rusia disebutkan sedang berada di ambang bencana demografi yang bisa membuat populasi negara tersebut berkurang hingga setengahnya pada akhir abad ini. Proyeksi ini disampaikan oleh Atlantic Council yakni think tank yang berbasis di Washington DC.



Para peneliti tersebut menekankan, penurunan populasi Rusia sudah terjadi untuk waktu yang lama. Menurut data Bank Dunia seperti dilansir Business Insider, pertumbuhan populasi di Rusia secara keseluruhan menyusut selama 10 tahun terakhir.

Penurunan ini diperburuk oleh pecahnya perang Rusia-Ukraina. Menurut pejabat Intelijen AS, korban dari pihak Rusia akibat perang meningkat hingga tembus 300.000 orang pada akhir 2023. Selain itu disebutkan sekitar satu juta orang Rusia keluar dari negara tersebut setelah Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.



Tren demografis menurut perkiraan dari Institut Ekonomi dan Ilmu Pengetahuan Rusia, bakal menambah beban bagi ekonomi Rusia di tengah berkurangnya tenaga kerja. Pada akhir tahun 2023, Rusia kekurangan 5 juta pekerja yang menjadi rekor terbesar.

Rusia kini disebutkan mulai beralih ke pekerja migran untuk melengkapi sektor ketenagakerjaan. "Pemerintah Putin terlihat belum terlalu khawatir soal peluang berkurangnya populasi Rusia hingga setangahnya pada akhir abad ini," ucap peneliti dalam sebuah laporan minggu ini.

"Kecuali para pemimpin Rusia dapat mengembangkan dan membiayai serangkaian kebijakan yang lebih efektif, satu-satunya solusi untuk penurunan populasi adalah kombinasi dengan memasukkan wilayah non-Rusia dan/atau imigrasi dari Asia atau Afrika," bebernya.

Menurut laporan itu menerangkan, ketika populasi Rusia terus menurun, maka imigran akan memainkan peran yang semakin penting untuk pemulihan ekonomi.

Para ahli mengatakan penyusutan populasi dapat berakhibat sejumlah masalah bagi ekonomi Rusia, seperti pertumbuhan dan produktivitas yang lebih rendah. Pada tahun 2026, kondisi itu bisa menempatkan ekonomi Rusia berada di jalur tertinggal dari Indonesia, saat populasinya meningkat, prediksi dari Dewan Atlantik.

"Pilihan waktu Putin untuk agresi militer di Ukraina mungkin mencerminkan pemahaman bahwa situasi demografis (dan ekonomi) Rusia tidak akan membaik dalam dua dekade ke depan. Namun, perang mengubah krisis yang berkembang menjadi bencana," tambah mereka.

Ekonomi Rusia tidak berada pada pijakan yang kokoh sejak awal, terutama karena invasinya ke Ukraina semakin mahal dan terganggunya hubungan ekonominya dengan pasar global. Moskow berada di jalur untuk jatuh ke dalam resesi parah pada akhir tahun, disampaikan seorang ekonom UC Berkeley sebelumnya kepada Business Insider, menunjuk pada perdagangan energi Rusia yang runtuh dan memudarnya akses ke dolar AS.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tarik Ulur Kenaikan...
Tarik Ulur Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Begini Kabar Terbarunya
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
Suku Bunga Acuan Ditahan...
Suku Bunga Acuan Ditahan 5,75 Persen, Begini Penjelasan Lengkap BI
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Cara Daftar Koperasi...
Cara Daftar Koperasi Merah Putih, Simak Panduan Lengkapnya
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Pengolahan Gabah Modern Garapan Waskita Hasilkan Beras Berkualitas
Indonesia Bukan Lagi...
Indonesia Bukan Lagi Tempat Parkir Kereta Bekas, Begini Kata Bos KCI
Wisatawan Asing Mulai...
Wisatawan Asing Mulai Berkurang, Ekonomi AS Diprediksi Rugi Rp1.511 Triliun
Rekomendasi
Lagi Asyik Makan di...
Lagi Asyik Makan di Restoran Seoul, Dubes Israel Ketakutan Diteriaki Genosida oleh Aktivis
Profil Ignatius Suharyo,...
Profil Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta yang Bisa Terpilih Jadi Paus Selanjutnya
Penambahan Kewenangan...
Penambahan Kewenangan Jaksa di RUU Kejaksaan Berpotensi Pelanggaran HAM
Berita Terkini
Bitcoin Lampaui Google...
Bitcoin Lampaui Google dan Amazon, Masuk 5 Besar Aset Global
47 menit yang lalu
IHSG Akhir Pekan Dibuka...
IHSG Akhir Pekan Dibuka Hijau ke 6.660, Unilever Pimpin Top Gainers
1 jam yang lalu
Negosiasi Gagal, Trump...
Negosiasi Gagal, Trump Siap Berlakukan Tarif Baru Dua Pekan ke Depan
1 jam yang lalu
Tarif Tol Semarang A,B,C...
Tarif Tol Semarang A,B,C Naik Mulai 26 April, Segini Besarannya
2 jam yang lalu
China Desak AS Cabut...
China Desak AS Cabut Kebijakan Tarif Sepihak, Bantah Sudah Bicara dengan Trump
3 jam yang lalu
Jadi Inspirasi Negara...
Jadi Inspirasi Negara Lain, Delegasi SSTC Dalami Model Pemberdayaan Petani Muda Berteknologi Kementan
3 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved