Tembus Rekor, CEO Inggris Menikmati Gaji Jumbo di Tengah Krisis
loading...
A
A
A
LONDON - CEO perusahaan terbesar di Inggris menikmati rekor gaji tertinggi pada tahun 2023, dimana 9 perusahaan menawarkan paket lebih dari 10 juta pound (USD12,75 juta) setara Rp199 miliar (Kurs Rp15.611/USD). Hal ini berdasarkan penelitian terhadap pekerja Inggris , oleh lembaga think tank High Pay Centre.
Gaji rata-rata CEO perusahaan FTSE-100 naik 2,2% menjadi 4,19 juta pound tahun lalu, meskipun pertumbuhan gaji CEO terbilang melambat dibandingkan dua tahun sebelumnya. Rata-rata gaji CEO FTSE-100 mencapai 120 kali lipat dari rata-rata pekerja Inggris, diungkapkan oleh penelitian ini.
Di sisi lain ada demo pekerja tahun lalu yang menuntut kenaikan upah atau perbaikan kondisi kerja, di antaranya dilakukan oleh masinis kereta api hingga dokter keluarga di Inggris.
"Peningkatan gaji rata-rata CEO mencerminkan sejumlah kecil perusahaan yang memberikan penghargaan gaji yang sangat besar, bukan peningkatan besar secara keseluruhan," kata Luke Hildyard, direktur High Pay Centre seperti dilansir Reuters.
Hildyard menambahkan, bahwa Inggris memiliki "budaya bisnis yang menempatkan kepentingan investor di atas pekerja, pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya".
Kompensasi eksekutif di perusahaan-perusahaan besar Inggris telah memicu kemarahan para pemegang saham dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar menyoroti kesenjangan antara rata-rata pendapatan pekerja dan gaji CEO.
Tetapi beberapa manajer investasi di Inggris mendukung seruan untuk memberi dewan lebih banyak fleksibilitas dalam membayar talenta terbaik. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya eksodus SDM berkualitas ke negara-negara di mana isu gaji tinggi tidak begitu sensitif.
CEO Inggris dengan bayaran tertinggi adalah Pascal Soriot dari produsen obat AstraZeneca, yang menghasilkan 16,85 juta pound atau setara Rp337,8 miliar, data High Pay Centre yang menggunakan pengungkapan keuangan perusahaan. Selanjutnya ada Erik Engstrom dari grup informasi dan analitik RELX, dengan gaji 13,64 juta poundsterling yang jika dirupiahkan mencapai Rp273,5 miliar.
Gaji rata-rata CEO perusahaan FTSE-100 naik 2,2% menjadi 4,19 juta pound tahun lalu, meskipun pertumbuhan gaji CEO terbilang melambat dibandingkan dua tahun sebelumnya. Rata-rata gaji CEO FTSE-100 mencapai 120 kali lipat dari rata-rata pekerja Inggris, diungkapkan oleh penelitian ini.
Di sisi lain ada demo pekerja tahun lalu yang menuntut kenaikan upah atau perbaikan kondisi kerja, di antaranya dilakukan oleh masinis kereta api hingga dokter keluarga di Inggris.
"Peningkatan gaji rata-rata CEO mencerminkan sejumlah kecil perusahaan yang memberikan penghargaan gaji yang sangat besar, bukan peningkatan besar secara keseluruhan," kata Luke Hildyard, direktur High Pay Centre seperti dilansir Reuters.
Hildyard menambahkan, bahwa Inggris memiliki "budaya bisnis yang menempatkan kepentingan investor di atas pekerja, pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya".
Kompensasi eksekutif di perusahaan-perusahaan besar Inggris telah memicu kemarahan para pemegang saham dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar menyoroti kesenjangan antara rata-rata pendapatan pekerja dan gaji CEO.
Tetapi beberapa manajer investasi di Inggris mendukung seruan untuk memberi dewan lebih banyak fleksibilitas dalam membayar talenta terbaik. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya eksodus SDM berkualitas ke negara-negara di mana isu gaji tinggi tidak begitu sensitif.
CEO Inggris dengan bayaran tertinggi adalah Pascal Soriot dari produsen obat AstraZeneca, yang menghasilkan 16,85 juta pound atau setara Rp337,8 miliar, data High Pay Centre yang menggunakan pengungkapan keuangan perusahaan. Selanjutnya ada Erik Engstrom dari grup informasi dan analitik RELX, dengan gaji 13,64 juta poundsterling yang jika dirupiahkan mencapai Rp273,5 miliar.
(akr)