Alarm Bahaya, Krisis Ekonomi Jerman Semakin Dalam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Jerman tidak dapat mengatasi krisis ekonomi di negara itu, seiring perang Rusia Ukraina yang berkepanjangan. Pengakuan ini disampaikan oleh Menteri Ekonomi, Robert Habeck seperti dilansir RT.
Pernyataan Robert Habeck mengiringi rilis indikator yang menunjukkan penurunan tajam dalam ekspektasi ekonomi Jerman. "Krisis ekonomi menjadi semakin mengakar pada tingkat stagnasi," dilaporkan Bild mengutip komentar Habeck.
"Langkah-langkah yang telah diambil selama ini tidak cukup untuk mengatasi suku bunga yang tinggi, kurangnya permintaan dari luar negeri, tetapi juga masalah struktural yang ada di Jerman," tambah menteri.
Sebagai informasi ekonomi terbesar Uni Eropa tersebut mengalami resesi tahun lalu usai berkontraksi 0,3%, menurut Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis). Tahun ini, aktivitas ekonomi Jerman diramalkan bakal stagnan pada posisi 0,1%, menurut Komisi Eropa.
Stagnasi didefinisikan sebagai perlambatan yang signifikan dalam aktivitas ekonomi, pertumbuhan, ataupun pembangunan. Baca Juga: Giliran Ekonomi Jerman Diramalkan Bakal Jatuh ke Jurang Resesi
Indeks sentimen ekonomi Eropa (ZEW) turun menjadi 19,2 pada Agustus, 22,6 poin di bawah nilai dari Juli, untuk menjadi penurunan tertajam dalam dua tahun.
Keyakinan konsumen terhadap perbaikan ekonomi menyusut pada bulan Agustus, sedangkan mereka yang memperkirakan bakal terjadi yang terburuk semakin meningkat. Penilaian keseluruhan situasi ekonomi di Jerman juga menurun, menurut laporan yang diterbitkan pada hari Selasa.
Untuk indeks bulanan, ZEW meminta para ahli dari bank, perusahaan asuransi, dan departemen keuangan perusahaan besar untuk analisis ekonomi mereka. "Prospek ekonomi untuk Jerman sedang turun," kata presiden ZEW, Achim Wambach dalam sebuah pernyataan.
Ekspektasi kemungkinan resesi dipengaruhi oleh "ketidakpastian yang didorong oleh kebijakan moneter yang ambigu, data bisnis yang mengecewakan dari ekonomi AS, dan meningkatnya kekhawatiran atas eskalasi konflik di Timur Tengah," jelas Wambach.
Resesi ekonomi diproyeksi bakal menyisakan anggaran federal 2025 dengan defisit 17 miliar euro (USD18,75 miliar), dilaporkan Reuters bulan lalu. Menurut Destatis, ekonomi Jerman menyusut 0,1% dalam tiga bulan hingga Juni, menyusul pertumbuhan 0,2% pada Januari-April tahun ini.
Pernyataan Robert Habeck mengiringi rilis indikator yang menunjukkan penurunan tajam dalam ekspektasi ekonomi Jerman. "Krisis ekonomi menjadi semakin mengakar pada tingkat stagnasi," dilaporkan Bild mengutip komentar Habeck.
"Langkah-langkah yang telah diambil selama ini tidak cukup untuk mengatasi suku bunga yang tinggi, kurangnya permintaan dari luar negeri, tetapi juga masalah struktural yang ada di Jerman," tambah menteri.
Sebagai informasi ekonomi terbesar Uni Eropa tersebut mengalami resesi tahun lalu usai berkontraksi 0,3%, menurut Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis). Tahun ini, aktivitas ekonomi Jerman diramalkan bakal stagnan pada posisi 0,1%, menurut Komisi Eropa.
Stagnasi didefinisikan sebagai perlambatan yang signifikan dalam aktivitas ekonomi, pertumbuhan, ataupun pembangunan. Baca Juga: Giliran Ekonomi Jerman Diramalkan Bakal Jatuh ke Jurang Resesi
Indeks sentimen ekonomi Eropa (ZEW) turun menjadi 19,2 pada Agustus, 22,6 poin di bawah nilai dari Juli, untuk menjadi penurunan tertajam dalam dua tahun.
Keyakinan konsumen terhadap perbaikan ekonomi menyusut pada bulan Agustus, sedangkan mereka yang memperkirakan bakal terjadi yang terburuk semakin meningkat. Penilaian keseluruhan situasi ekonomi di Jerman juga menurun, menurut laporan yang diterbitkan pada hari Selasa.
Untuk indeks bulanan, ZEW meminta para ahli dari bank, perusahaan asuransi, dan departemen keuangan perusahaan besar untuk analisis ekonomi mereka. "Prospek ekonomi untuk Jerman sedang turun," kata presiden ZEW, Achim Wambach dalam sebuah pernyataan.
Ekspektasi kemungkinan resesi dipengaruhi oleh "ketidakpastian yang didorong oleh kebijakan moneter yang ambigu, data bisnis yang mengecewakan dari ekonomi AS, dan meningkatnya kekhawatiran atas eskalasi konflik di Timur Tengah," jelas Wambach.
Resesi ekonomi diproyeksi bakal menyisakan anggaran federal 2025 dengan defisit 17 miliar euro (USD18,75 miliar), dilaporkan Reuters bulan lalu. Menurut Destatis, ekonomi Jerman menyusut 0,1% dalam tiga bulan hingga Juni, menyusul pertumbuhan 0,2% pada Januari-April tahun ini.
(akr)