Dorong Pertumbuhan Ekosistem Teknologi, Jababeka dan Auk Industries Gelar Workshop
loading...
A
A
A
BEKASI - PT Jababeka Tbk sukses menggelar workshop untuk membantu para tenant Kawasan Industri Jababeka menjalankan operasional produksi yang lebih efisien, Selasa (6/8/2024). Workshop PT Jababeka Infrastruktur (anak perusahaan PT Jababeka Tbk) bekerja sama dengan Auk Industries ini digelar di Fablab Correctio, Kawasan Jababeka-Cikarang, Bekasi.
Mengusung tema Achieving Operational Excellence, workshop ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Jababeka dalam mendorong pertumbuhan ekosistem teknologi di Indonesia. Terutama di Correctio sebagai wadah pusat inovasi, solusi dan teknologi dalam mempertemukan startup dengan industri yang ada di Kawasan Jababeka.
Diketahui, Correctio adalah sebuah kawasan di Kawasan Jababeka Cikarang sebagai The New Sillicon Valley Indonesia dengan Fablab Jababeka sebagai driver bersama dengan pilar Society 5.0, Industry 4.0, dan Transit Oriented Development (TOD).
“Kami berkomitmen memberikan nilai tambah bagi para pelaku industri di Kawasan Jababeka melalui program-program yang bisa meningkatkan kualitas operasional mereka. Dengan menggandeng Auk Industries, kami yakin workshop ini akan membantu perusahaan-perusahaan di kawasan kami meraih keunggulan operasional melalui implementasi lean manufacturing,” kata Head of Fablab Correctio Iman Firmansyah, dalam sambutannya.
Head Business Development AUK Industries Indonesia Felius Yuseli mengatakan, produksi ramping (lean manufacturing) ialah upaya menghilangkan pemborosan di semua tingkat dalam seluruh sistem manufaktur dan merancang suatu metode atau tata letak yang membuat kinerja produksi jadi lebih baik.
Penghilangan pemborosan biasanya terkait sistem produksi, mulai dari waktu siklus, material, tenaga kerja, energi dan lain sebagainya. ”Di mana pemborosan ini tergolong kategori tersembunyi, yang berdampak kegiatan produksi terganggu,” ujarnya.
Felius – sapaan akrabnya– menerangkan bahwa cara menerapkan lean manufacturing ialah dengan mengadopsi teknologi industri 4.0. Sebab, saat ini sudah ada teknologi industri dengan sistem internet of Things (IoT) yang dengan mudah bisa membaca keadaan sebuah area produksi dan maintenance mesin.
Dengan perangkat yang dihubungkan ke mesin dan terhubung juga ke internet dan terintegrasi sistem cloud, "sistem" ini bisa membantu mengumpulkan data-data secara otomatis, transparan dan realtime. Alhasil, teknisi perusahaan pun bisa menganalisa dan mengambil keputusan yang cepat untuk operasional produksi yang lebih efisien.
Contoh konkret penggunaan “perangkat analisa” ini, setelah proses screening teknisi bisa mengetahui bahwa mesin yang seharusnya memproduksi 100 unit ternyata hanya mampu mencapai 80 unit karena ada bagian yang perlu diperbaiki. Sebaliknya, mungkin saja mesin tersebut mampu melebihi 100 unit. Selain itu, teknisi juga bisa menemukan bahwa mesin tidak bisa beroperasi maksimal selama delapan jam penuh karena ada komponen yang memerlukan perawatan.
Di samping itu, jika perawatan mesin produksi dahulu dilakukan secara manual. Tapi dengan perangkat analisa ini, mesin-mesin bisa secara otomatis mengumpulkan data secara detail dalam bentuk visual. “Sehingga, teknisi sudah tahu mana bagian mesin produksi yang perlu dilakukan perawatan, sehingga pengerjaan lebih tepat dan cepat,” urainya.
Saat ini sudah banyak perusahaan memakai perangkat ini untuk melakukan transformasi ke industri 4.0. Salah satu perusahaan penyedia solusi IoT yang banyak dipercayai ialah Auk Industries. Hal itu bisa terjadi, kata Felius, karena perangkat analisa mesin produksi pihaknya bisa membantu berbagai sektor industri, yaitu F&B, consumer products, metal processing dan precision engineer, cetakan polimer (molding), packaging, dan elektronik dan semicon.
"Mengapa lean manufacturing sangat penting diterapkan perusahaan saat ini? Karena bisa membuat bisnis tetap kompetitif di pasar. Dengan mengintegrasikan dengan alat yang kami miliki, perusahaan bisa mencapai peningkatan efisiensi dan penghematan biaya yang signifikan, yaitu 10-30%," jelasnya.
Animo dari workshop ini sangat luar biasa. Total partisipan mencapai 40-an tenant aktif bertanya implementasi lean manufacturing. Tak hanya itu, peserta juga akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam sesi interaktif dan kegiatan praktis untuk memperkuat pembelajaran mereka.
Mengusung tema Achieving Operational Excellence, workshop ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Jababeka dalam mendorong pertumbuhan ekosistem teknologi di Indonesia. Terutama di Correctio sebagai wadah pusat inovasi, solusi dan teknologi dalam mempertemukan startup dengan industri yang ada di Kawasan Jababeka.
Diketahui, Correctio adalah sebuah kawasan di Kawasan Jababeka Cikarang sebagai The New Sillicon Valley Indonesia dengan Fablab Jababeka sebagai driver bersama dengan pilar Society 5.0, Industry 4.0, dan Transit Oriented Development (TOD).
“Kami berkomitmen memberikan nilai tambah bagi para pelaku industri di Kawasan Jababeka melalui program-program yang bisa meningkatkan kualitas operasional mereka. Dengan menggandeng Auk Industries, kami yakin workshop ini akan membantu perusahaan-perusahaan di kawasan kami meraih keunggulan operasional melalui implementasi lean manufacturing,” kata Head of Fablab Correctio Iman Firmansyah, dalam sambutannya.
Head Business Development AUK Industries Indonesia Felius Yuseli mengatakan, produksi ramping (lean manufacturing) ialah upaya menghilangkan pemborosan di semua tingkat dalam seluruh sistem manufaktur dan merancang suatu metode atau tata letak yang membuat kinerja produksi jadi lebih baik.
Penghilangan pemborosan biasanya terkait sistem produksi, mulai dari waktu siklus, material, tenaga kerja, energi dan lain sebagainya. ”Di mana pemborosan ini tergolong kategori tersembunyi, yang berdampak kegiatan produksi terganggu,” ujarnya.
Felius – sapaan akrabnya– menerangkan bahwa cara menerapkan lean manufacturing ialah dengan mengadopsi teknologi industri 4.0. Sebab, saat ini sudah ada teknologi industri dengan sistem internet of Things (IoT) yang dengan mudah bisa membaca keadaan sebuah area produksi dan maintenance mesin.
Dengan perangkat yang dihubungkan ke mesin dan terhubung juga ke internet dan terintegrasi sistem cloud, "sistem" ini bisa membantu mengumpulkan data-data secara otomatis, transparan dan realtime. Alhasil, teknisi perusahaan pun bisa menganalisa dan mengambil keputusan yang cepat untuk operasional produksi yang lebih efisien.
Contoh konkret penggunaan “perangkat analisa” ini, setelah proses screening teknisi bisa mengetahui bahwa mesin yang seharusnya memproduksi 100 unit ternyata hanya mampu mencapai 80 unit karena ada bagian yang perlu diperbaiki. Sebaliknya, mungkin saja mesin tersebut mampu melebihi 100 unit. Selain itu, teknisi juga bisa menemukan bahwa mesin tidak bisa beroperasi maksimal selama delapan jam penuh karena ada komponen yang memerlukan perawatan.
Di samping itu, jika perawatan mesin produksi dahulu dilakukan secara manual. Tapi dengan perangkat analisa ini, mesin-mesin bisa secara otomatis mengumpulkan data secara detail dalam bentuk visual. “Sehingga, teknisi sudah tahu mana bagian mesin produksi yang perlu dilakukan perawatan, sehingga pengerjaan lebih tepat dan cepat,” urainya.
Saat ini sudah banyak perusahaan memakai perangkat ini untuk melakukan transformasi ke industri 4.0. Salah satu perusahaan penyedia solusi IoT yang banyak dipercayai ialah Auk Industries. Hal itu bisa terjadi, kata Felius, karena perangkat analisa mesin produksi pihaknya bisa membantu berbagai sektor industri, yaitu F&B, consumer products, metal processing dan precision engineer, cetakan polimer (molding), packaging, dan elektronik dan semicon.
"Mengapa lean manufacturing sangat penting diterapkan perusahaan saat ini? Karena bisa membuat bisnis tetap kompetitif di pasar. Dengan mengintegrasikan dengan alat yang kami miliki, perusahaan bisa mencapai peningkatan efisiensi dan penghematan biaya yang signifikan, yaitu 10-30%," jelasnya.
Animo dari workshop ini sangat luar biasa. Total partisipan mencapai 40-an tenant aktif bertanya implementasi lean manufacturing. Tak hanya itu, peserta juga akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam sesi interaktif dan kegiatan praktis untuk memperkuat pembelajaran mereka.
(poe)