Harga Obat di RI Lebih Mahal 400%, Ini Arahan Jokowi ke Kepala BPOM

Selasa, 20 Agustus 2024 - 20:40 WIB
loading...
Harga Obat di RI Lebih...
Harga obat di tanah air bisa 400% lebih tinggi dibandingkan di luar negeri. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, yang baru saja dilantik untuk mengendalikan harga obat yang mahal. Pasalnya, harga obat di tanah air bisa 400% lebih tinggi dibandingkan di luar negeri.



“Beliau (Jokowi) instruksikan bagaimana harga obat ini bisa dikontrol setidaknya bisa mirip-mirip dengan harga generik atau harga obat di negara tetangga seperti Malaysia, Filipina atau Singapura,” ujar Taruna dalam keterangannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Taruna pun menegaskan dalam mengendalikan harga obat, BPOM tak bisa bekerja sendiri. Dia telah diminta Jokowi untuk berkolaborasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. “soal itu, beliau meminta untuk kolaborasi dengan Menkes. Pak Menkes nanti kami akan koordinasi soal hal ini untuk instruksi pertama ini kami akan upayakan berjalan dengan baik dan lintas sektor.”ujarnya



Selain itu, Jokowi juga mengingatkan perlunya pengembangan obat-obat inovasi. Pasalnya, banyak obat-obat dari negara produsen seperti Amerika, Jerman, Jepang yang dibutuhkan di dalam negeri. “(Banyak) dibutuhkan di negeri ini, tapi ternyata bertahun tahun tak bisa sampai sini, dia terdampar di negara tetangga, misalnya Singapura. Ini akan berdampak berat ke masyarakat kita.”

“Karena kalau mau pakai obat itu dia harus terbang ke luar negeri. Jadi saya melihat mungkin ada hubungannya juga dengan mafia obat internasional, hubungannya dengan bisnis pelayanan kesehatan internasional. Kitanggakmenuduh negara lain, tapi nampaknya seperti itu ataupun ada hal lain yang membuat obat itu tak bisa masuk sini,” kata Taruna.

“Kemudian ada juga masalah obat dalam negeri terlalu lama disahkan. Beliau (Jokowi) meminta guidance percepatanclinical trialagar obat yang harus dipercepat tak perlu dibuat lama disahkan,” pungkasnya.
(fch)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dinilai Gagal, Kepala...
Dinilai Gagal, Kepala Bapanas Perlu Ganti Orang yang Tepat dan Mumpuni
Beras Mahal Petani Miskin,...
Beras Mahal Petani Miskin, SPI Desak Kepala Bapanas Diganti
Ini Biaya-biaya yang...
Ini Biaya-biaya yang Disisipkan Bikin Harga Tiket Pesawat Mahal
Orang Tua Makin Sulit...
Orang Tua Makin Sulit Biayai Sekolah Anak, Ini Buktinya
Harga Tiket Pesawat...
Harga Tiket Pesawat Mahal, Sandiaga Uno: Kita Terus Koordinasi
Nah Loh! McDonalds dan...
Nah Loh! McDonalds dan KFC Cs Waswas dengan Obat yang Tengah Ngetrend
6 Uang Kuno Termahal...
6 Uang Kuno Termahal di Dunia, Harganya bisa Bikin Kaya Mendadak!
Kemenkes Larang Obat...
Kemenkes Larang Obat Sirup, Pedagang Tekor Ratusan Juta
5 Negara Pemasok Bahan...
5 Negara Pemasok Bahan Baku Obat Terbesar untuk Indonesia
Rekomendasi
Integritas
Integritas
Newcastle United Juara...
Newcastle United Juara Piala Liga Inggris 2024/2025
5 Skenario Timnas Indonesia...
5 Skenario Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Berita Terkini
Bank Indonesia Menghadirkan...
Bank Indonesia Menghadirkan Kemudahan Transaksi Pembayaran Digital Melalui QRIS TAP
33 menit yang lalu
Prediksi Harga Emas...
Prediksi Harga Emas Bakal Dekati Rp2 Juta per Gram
8 jam yang lalu
Kolaborasi Pelaku Industri,...
Kolaborasi Pelaku Industri, Mitra Bisnis dan Konsumen Perkuat Ekosistem Otomotif
8 jam yang lalu
Kadin Indonesia Siap...
Kadin Indonesia Siap Bangun Sistem Digital Pendataan Pekerja Migran
9 jam yang lalu
Kereta Lebaran Jarak...
Kereta Lebaran Jarak Jauh Masih Tersedia 1,4 Juta Kursi
11 jam yang lalu
Efek Perang Dagang,...
Efek Perang Dagang, Harga Emas Ukir Sejarah Baru Tembus Level USD3.000
12 jam yang lalu
Infografis
Dua Skenario HUT ke-79...
Dua Skenario HUT ke-79 RI: Bisa di Jakarta dan IKN
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved