Tutup Akhir Pekan, IHSG Diprediksi Menguat ke Arah 7.700
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi dalam kecenderungan menguat sepanjang perdagangan. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 7.651–7.720.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, penekan IHSG yang tadinya sudah berhasil bergerak di atas level 7.700 adalah saham-saham grup Barito, atau sekarang lebih dikenal saham-saham “PP”.
"Ya, karena efek bobot ini maka pelemahan BREN TPIA CUAN BRPT yang secara persentase masih bagus dan tidak mematahkan tren ini malah menjadi beban bagi IHSG," tulis William dalam analisisnya, Jumat (6/9/2024).
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.681 Tutup Sesi Akhir Perdagangan
Menurut William, kabar baiknya, jika penekannya hanya saham-saham ini maka itu menjadi indikasi bahwa tidak ada masalah pada saham lainnya. Masalah utama hanya pada saham-saham yang sejak awal memiliki tren tersendiri.
"Perdagangan kemarin disertai dengan net buy asing sebesar 584 miliar dan nilai transaksi yang tipis di bawah 10T. Ini tidak mengindikasikan panic selling," katanya.
Dengan demikian, arah IHSG masih bisa menguat jika dinilai dari data ini, namun perhatikan bahwa potensi koreksi tetap terbuka selama IHSG tidak mampu mengubah level 7.700 sebagai support baru.
Secara teknikal, pergerakan IHSG masih dalam kondisi strong uptrend, namun sejauh ini masih belum berhasil menjadikan level 7.700 sebagai support baru, sehingga area demand zone 7.488 – 7.594 masih perlu diperhatikan.
"Strateginya adalah buy on weakness apabila terjadi pelemahan namun masih bertahan di atas area demand zone ini," ungkap William.
Baca Juga: IHSG Pagi Ini Lanjutkan Tren Penguatan ke 7.679, Transaksi Awal Rp307,2 Miliar
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal;
APLN, buy, support 126, resistance 137.
Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
ASPI, wait and see, support 400, resistance 440.
Trend following dengan posisi candlestick melemah di bawah MA5 dan MA20.
CSRA, buy on weakness, support 630, resistance 715.
Potensi melemah terbatas dan membentuk support 630, di saat bersamaan terjadi penguatan saham-saham CPO sehingga membuat peluang untuk rebound.
SMGR, wait and see, support 3900, resistance 4210.
Potensi menguji support, apabila mampu bertahan di atas support ini baru disarankan beli dengan target pada resistance 4210.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, penekan IHSG yang tadinya sudah berhasil bergerak di atas level 7.700 adalah saham-saham grup Barito, atau sekarang lebih dikenal saham-saham “PP”.
"Ya, karena efek bobot ini maka pelemahan BREN TPIA CUAN BRPT yang secara persentase masih bagus dan tidak mematahkan tren ini malah menjadi beban bagi IHSG," tulis William dalam analisisnya, Jumat (6/9/2024).
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.681 Tutup Sesi Akhir Perdagangan
Menurut William, kabar baiknya, jika penekannya hanya saham-saham ini maka itu menjadi indikasi bahwa tidak ada masalah pada saham lainnya. Masalah utama hanya pada saham-saham yang sejak awal memiliki tren tersendiri.
"Perdagangan kemarin disertai dengan net buy asing sebesar 584 miliar dan nilai transaksi yang tipis di bawah 10T. Ini tidak mengindikasikan panic selling," katanya.
Dengan demikian, arah IHSG masih bisa menguat jika dinilai dari data ini, namun perhatikan bahwa potensi koreksi tetap terbuka selama IHSG tidak mampu mengubah level 7.700 sebagai support baru.
Secara teknikal, pergerakan IHSG masih dalam kondisi strong uptrend, namun sejauh ini masih belum berhasil menjadikan level 7.700 sebagai support baru, sehingga area demand zone 7.488 – 7.594 masih perlu diperhatikan.
"Strateginya adalah buy on weakness apabila terjadi pelemahan namun masih bertahan di atas area demand zone ini," ungkap William.
Baca Juga: IHSG Pagi Ini Lanjutkan Tren Penguatan ke 7.679, Transaksi Awal Rp307,2 Miliar
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal;
APLN, buy, support 126, resistance 137.
Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
ASPI, wait and see, support 400, resistance 440.
Trend following dengan posisi candlestick melemah di bawah MA5 dan MA20.
CSRA, buy on weakness, support 630, resistance 715.
Potensi melemah terbatas dan membentuk support 630, di saat bersamaan terjadi penguatan saham-saham CPO sehingga membuat peluang untuk rebound.
SMGR, wait and see, support 3900, resistance 4210.
Potensi menguji support, apabila mampu bertahan di atas support ini baru disarankan beli dengan target pada resistance 4210.
(nng)