Kesaksian Boeing Soal Dua Kecelakaan 737 MAX, CEO Akui Kesalahan

Selasa, 29 Oktober 2019 - 15:58 WIB
Kesaksian Boeing Soal Dua Kecelakaan 737 MAX, CEO Akui Kesalahan
Kesaksian Boeing Soal Dua Kecelakaan 737 MAX, CEO Akui Kesalahan
A A A
WASHINGTON - Kesaksian Boeing terkait dengan dua kecelakaan pesawat jenis 737 MAX yang totalnya menewaskan 346 jiwa menjadi sorotan, yakni Lion Air JT 610 di Indonesia dan Ethiopian Airlines 302 dengan masing-masing jumlah korban tewas sebanyak 189 orang dan 157 orang. Pengakuan bersalah Boeing tertuang dalam kesaksian tertulis CEO Dennis Muilenburg yang dipublikasikan kepada publik kemarin waktu setempat berdasarkan hasil sidang di depan Kongres Amerika Serikat.

Dalam pengakuan tersebut, CEO Boeing Dennis Muilenburg mengaku bahwa pabrikan pesawat itu telah membuat kesalahan. Dalam kesaksian itu ditambahkan keterangan bahwa perusahaan telah melakukan perbaikan pada pesawat 737 MAX dan "memastikan bahwa kecelakaan seperti yang telah terjadi tidak akan pernah terjadi lagi."

Muilenburg yang sebelumnya telah dicopot dari jabatannya sebagai pimpinan Boeing sejak awal bulan ini akan bersaksi di hadapan Komite Transportasi dan Infrastruktur DPR AS besok. "Kita telah belajar dan masih belajar dari kecelakaan ini," tulis kesaksian Muilenburg seperti dilansir Yahoofinance.

"Kami tahu, kami membuat kesalahan dan mendapatkan ada beberapa kesalahan. Kita akan terus memperbaikinya. Kami telah mengembangkan perbaikan untuk 737 MAX untuk memastikan bahwa kecelakaan seperti ini tidak pernah terjadi lagi," kata Muilenburg.

Muilenburg juga menambahkan, "Saya juga berkomitmen secara pribadi, bahwa saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk memastikan kita hidup dengan memegang janji itu."

Pada hari Rabu, Muilenburg juga akan menghadapi Komite transportasi DPR. Dalam kesaksian itu dia mengungkapkan simpati terdalam kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang meninggal dunia. Kesaksian yang disiapkan Muilenburg itu juga menyebutkan bahwa ketika pesawat Boeing 737 MAX selesai diperbaiki, maka pesawat itu akan menjadi salah satu pesawat teraman yang pernah terbang.

Sejak kecelakaan pada 10 Maret lalu, saham Boeing telah anjlok hingga 18%. Keuangan perusahaan juga telah mengambil masalah seiring larangan terbang untuk seluruh armada pesawat 737 Max.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3401 seconds (0.1#10.140)