Saatnya Menyerang Taiwan dengan Seribu Jurus Bujuk Rayu

Kamis, 27 Agustus 2020 - 11:35 WIB
loading...
Saatnya Menyerang Taiwan dengan Seribu Jurus Bujuk Rayu
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Terganggunya global supply chain akibat disrupsi ekonomi global dalam pandemi Covid-19 menyebabkan banyak negara dan perusahaan mempertanyakan ketergantungan mereka terhadap China . Salah satunya adalah Taiwan.

"Kerja sama ekonomi, baik dalam perdagangan dan investasi dengan Indonesia juga menjadi prioritas kami. Relokasi investasi Taiwan dari China juga akan menjadi peluang investasi untuk Indonesia," ujar Wakil Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) Indonesia Peter Lam dalam Indonesia-Taiwan Economic Webinar 2020 di Jakarta, Kamis (27/8/2020). ( Baca juga:Luncurkan Subsidi Gaji, Jokowi: Ini Penghargaan untuk yang Rajin Iuran BPJS )

Pada bulan Juli lalu misalnya, perusahaan manufaktur berbasis Taiwan yang bergerak di bidang audio system, PT Meiloon Technology, sudah memulai relokasi pabriknya dari China ke Indonesia.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Taiwan, Setyono Djuandi Darmono mengatakan, prospek kerja sama antara Indonesia dan Taiwan perlu dioptimalkan dalam momentum pandemi Covid-19.

"Terlebih lagi, Indonesia dan Taiwan sudah memiliki kerja sama yang baik di bidang perdagangan dan investasi," tambah Darmono.

Secara geografis, menurut Darmono, jarak antara Taiwan dan Indonesia juga tidak terlalu jauh, sehingga Taiwan bisa disebut sebagai negara tetangga Indonesia.

"Kita adalah tetangga yang dekat, sebenarnya. Selain itu, kontras antara Indonesia dan Taiwan juga kuat dalam hal latar belakang ekonomi dan geografis. Tapi, kita ada kesamaan, yaitu negara kepulauan yang memiliki aset kuat dalam hal kelautan dan perikanan," ungkap Darmono.

Deputi Bidang Perencanaan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ikmal Lukman juga mendorong Taiwan untuk berinvestasi di Indonesia dengan iklim investasi yang lebih mudah untuk asing. ( Baca juga:Reaksi Mulan Jameela soal Pencalonan Ahmad Dhani di Kota Pasuruan )

"Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan agar perusahaan asing tidak perlu mampir-mampir ke kementerian atau instansi lain untuk meminta lisensi, cukup menggunakan OSS ke BKPM saja," tutur Ikmal.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2493 seconds (0.1#10.140)