Merampungkan Perjanjian Dagang RCEP Jadi Fokus Mendag

Selasa, 19 November 2019 - 16:18 WIB
Merampungkan Perjanjian Dagang RCEP Jadi Fokus Mendag
Merampungkan Perjanjian Dagang RCEP Jadi Fokus Mendag
A A A
JAKARTA - Merampungkan perjanjian perdagangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menjadi salah satu fokus yang dikejar oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto. Perjanjian dagang RCEP diyakini dapat selesai pada November 2020 mendatang, dengan harapan dapat menggenjot investasi ke Indonesia

"2020 ini kami akan finalisasi RCEP, yang telah kami sepakati di Bangkok kemarin. Ini juga berkaitan nanti di Vietnam terjadi kesepatan dan terhadap perjanjian tersebut," ujar Mendag Agus Suparmanto di Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Sambung dia menerangkan, penyelesaian RCEP ini akan sangat menguntungkan bagi dunia usaha terutama dalam upaya meningkatkan ekspor di pasar Asia dan Eropa. "RCEP ini berpengaruh kepada dunia usaha terutama pasar Asia dan Eropa," jelasnya.

Sebagai informasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan ada lima perjanjian dagang internasional yang bakal dikebut hingga akhir tahun 2020. Hal itu sesuai arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada kementerian tersebut.

Adapun, ke lima prioritas perjanjian perdagangan yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IU-CEPA), Indonesia-Moroko PTA (Preferential Trade Area), Indonesia-Tunisia PTA, Indonesia-Bangladesh PTA, dan Indonesia-Turki CEPA.

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang melibatkan 16 negara yakni 10 negara ASEAN dan 6 negara dari Asia Pasifik diyakini akan mendongkrak ekspor Indonesia hingga 11% dalam lima tahun pertama. Negara-negara yang tergabung dalam RCEP ini yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalalam, Laos, China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2340 seconds (0.1#10.140)