Strategi Berbasis Data Topang Perusahaan di Era New Normal

Kamis, 27 Agustus 2020 - 17:27 WIB
loading...
Strategi Berbasis Data Topang Perusahaan di Era New Normal
Cybertrend memastikan bahwa strategi berbasis data saat ini akan menopang perusahaan dalam menghadapi perubahan di era new normal. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 menimbulkan ketidakpastian dan perubahan tidak menentu yang umumnya membawa ketidaknyamanan bagi pelaku bisnis. Dalam kondisi seperti ini, pemimpin perusahaan harus dapat mengambil keputusan cepat dan tepat untuk mengendalikan biaya operasional dan menjaga likuiditas.

"Mereka perlu menentukan prioritas dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan. Perusahaan perlu berfokus pada strategi menghadapi tantangan demi kelangsungan bisnis di era new normal ," ujar Founder PT Cybertrend Intrabuana Nadia Alatas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/08/20).

Menurut Nadia, beralih ke digital kini menjadi lebih penting dari sebelumnya. Bekerja dan berbisnis menggunakan teknologi digital telah menopang kelangsungan hidup banyak sektor bisnis. Transformasi digital tidak lagi menjadi sesuatu yang baik untuk dimiliki melainkan jadi sesuatu yang harus dimiliki. "Customer, supplier dan semua ekosistem yang berperan harus beralih ke platform digital. Inti dari tranformasi digital adalah data . Setiap transformasi digital adalah transformasi data," jelasnya.

Nadia mengatakan, segala sesuatu yang bersifat digital menghasilkan data, dan semua data tidak berarti apa-apa jika tidak ditindaklanjuti, dianalisa dan dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan bisnis, layanan publik, konsumen dan lainnya.

(Baca Juga: Daya Saing Digital Indonesia Tahun 2019 Rangking 8 Terbawah)

Data science, jelas dia, adalah bidang multi-disiplin yang menggunakan metode, proses, algoritma, dan sistem ilmiah untuk mengekstrak pengetahuan dan wawasan dari banyak data struktural dan tidak terstruktur. Dalam penerapannya data science banyak melibatkan ilmu programming, komputer, statistik, analisa prediktif, machine learning ditambah dengan pengetahuan tentang domain business dari subjek area yang menjadi focus solusi. Machine learning ini adalah bagian dari penerapan ilmu kecerdasan buatan/artificial intelligance (AI).

"Namun dalam penerapan teknologi data science dan AI masih banyak mengalami hambatan. Bukan hanya soal adaptasi teknologi, tetapi juga kesiapan budaya dari perusahaan," ujar Nadia.

Untuk itu, kata Nadia, diperlukan perubahan pola pikir (mindset), perilaku dan kebiasaan untuk menjadikan semua keputusan yang dibuat perusahaan harus berfakta atas data, dengan dukungan teknologi data science dan AI. Jika hal ini dipenuhi, maka akan memberikan keunggulan kompetitif buat perusahaan, terlebih lagi di masa krisis pandemi seperti saat ini.

"Ketahanan dan kesuksesan perusahaan dalam menghadapi krisis tergantung pada bagaimana kemampuannya sebagai perusahaan yang berbasis data," ujarnya. Nadia menjelaskan, dalam penerapan budaya atas data, membutuhkan beberapa komponen utama yakni strategi, sumber daya manusia (SDM), serta proses dan teknologi.

Pertama, pengembangan strategi yang tepat untuk menentukan prioritas, output dan tujuan yang selaras dengan rencana bisnis perusahaan. Kedua, pengembangan SDM juga menjadi sangat penting. Perusahaan harus memprioritaskan pengetahuan dan kemampuan data science pada proses rekrutmen serta pengembangan SDM dalam program-program pelatihan kerja yang diperlukan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1834 seconds (0.1#10.140)