3 Negara yang Menggunakan Yuan untuk Transaksi Dagang selain China
loading...
A
A
A
JAKARTA - China terus mengirimkan pesan tegas mendorong penggunaan yuan di luar negeri menjadi prioritas utama menghadapi hegemoni dolar AS. Dorongan ini telah melibatkan upaya-upaya untuk meningkatkan daya tarik yuan sebagai alternatif dalam perdagangan internasional dan sebagai mata uang cadangan.
Sebagai hasilnya, China telah melihat peningkatan penggunaan mata uangnya dalam pembiayaan perdagangan, pembayaran internasional, transaksi valuta asing dan aset cadangan bank sentral.
Belakangan ini, semakin banyak negara yang telah melepas obligasi AS mereka, meningkatkan cadangan emas dan menyelesaikan perdagangan bilateral dalam mata uang lokal.
Melansir dari SCMP, pada Maret 2023, mata uang yuan, menjadi mata uang yang paling banyak digunakan untuk transaksi lintas batas di China, menyalip dolar AS untuk pertama kalinya.
Berikut 3 negara yang menggunakan yuan untuk transaksi dagangnya selain China;
1. Rusia
Konflik dengan Ukraina memaksa Moskow untuk mengadopsi penggunaan yuan yang lebih luas karena pembatasan yang dipimpin oleh Washington telah membatasi aksesnya kepada dolar AS.
Rusia telah memanfaatkan yuan secara signifikan setelah gelombang sanksi keuangan yang telah membuat cadangan mata uang asingnya dibekukan dan bank-bank besar Rusia dikeluarkan dari layanan pesan antar bank Swift, yang memfasilitasi pembayaran internasional.
Baca Juga: Arab Saudi Luncurkan Koalisi Global untuk Mendirikan Negara Palestina
Pada Oktober 2023, yuan melampaui dolar AS untuk pertama kalinya dan menjadi mata uang asing yang paling banyak diperdagangkan di bursa Moskow. Sementara pada April tahun lalu ekspor China ke Rusia naik 153,09%, sementara impor naik 8,06%. Yen kini menjadi mata uang melampaui dolar AS mengisi cadangan devisa Rusia.
2. Arab Saudi
Arab Saudi telah mempertimbangkan untuk menerima yuan dan bukannya dolar AS untuk penjualan minyak. Hal ini terjadi setelah Presiden Xi Jinping mengatakan dalam sebuah kunjungan ke Arab Saudi pada akhir tahun lalu bahwa harus ada paradigma baru untuk kerja sama energi, dan ia menyerukan untuk meningkatkan peran yuan sebagai mata uang untuk perdagangan minyak dan gas. Xi mengatakan bahwa platform Shanghai Petroleum and Natural Gas Exchange akan sepenuhnya digunakan untuk penyelesaian yuan dalam perdagangan minyak dan gas.
Baca Juga: BRICS Gerogoti Daya Beli Dolar AS, Momok Mengerikan bagi Negara Maju
3. Argentina
Argentina sejak akhir April 2023 berkomitmen membayar impor China dalam yuan, bukan lagi dalam dolar AS. Negara itu menggunakan yuan untuk membayar impor China senilai USD1,04 miliar pada April 2023.
People's Bank of China memperluas perjanjian pertukaran mata uangnya dengan Argentina sebesar 35 miliar yuan menjadi 165 miliar yuan.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Sebagai hasilnya, China telah melihat peningkatan penggunaan mata uangnya dalam pembiayaan perdagangan, pembayaran internasional, transaksi valuta asing dan aset cadangan bank sentral.
Belakangan ini, semakin banyak negara yang telah melepas obligasi AS mereka, meningkatkan cadangan emas dan menyelesaikan perdagangan bilateral dalam mata uang lokal.
Melansir dari SCMP, pada Maret 2023, mata uang yuan, menjadi mata uang yang paling banyak digunakan untuk transaksi lintas batas di China, menyalip dolar AS untuk pertama kalinya.
Berikut 3 negara yang menggunakan yuan untuk transaksi dagangnya selain China;
1. Rusia
Konflik dengan Ukraina memaksa Moskow untuk mengadopsi penggunaan yuan yang lebih luas karena pembatasan yang dipimpin oleh Washington telah membatasi aksesnya kepada dolar AS.
Rusia telah memanfaatkan yuan secara signifikan setelah gelombang sanksi keuangan yang telah membuat cadangan mata uang asingnya dibekukan dan bank-bank besar Rusia dikeluarkan dari layanan pesan antar bank Swift, yang memfasilitasi pembayaran internasional.
Baca Juga: Arab Saudi Luncurkan Koalisi Global untuk Mendirikan Negara Palestina
Pada Oktober 2023, yuan melampaui dolar AS untuk pertama kalinya dan menjadi mata uang asing yang paling banyak diperdagangkan di bursa Moskow. Sementara pada April tahun lalu ekspor China ke Rusia naik 153,09%, sementara impor naik 8,06%. Yen kini menjadi mata uang melampaui dolar AS mengisi cadangan devisa Rusia.
2. Arab Saudi
Arab Saudi telah mempertimbangkan untuk menerima yuan dan bukannya dolar AS untuk penjualan minyak. Hal ini terjadi setelah Presiden Xi Jinping mengatakan dalam sebuah kunjungan ke Arab Saudi pada akhir tahun lalu bahwa harus ada paradigma baru untuk kerja sama energi, dan ia menyerukan untuk meningkatkan peran yuan sebagai mata uang untuk perdagangan minyak dan gas. Xi mengatakan bahwa platform Shanghai Petroleum and Natural Gas Exchange akan sepenuhnya digunakan untuk penyelesaian yuan dalam perdagangan minyak dan gas.
Baca Juga: BRICS Gerogoti Daya Beli Dolar AS, Momok Mengerikan bagi Negara Maju
3. Argentina
Argentina sejak akhir April 2023 berkomitmen membayar impor China dalam yuan, bukan lagi dalam dolar AS. Negara itu menggunakan yuan untuk membayar impor China senilai USD1,04 miliar pada April 2023.
People's Bank of China memperluas perjanjian pertukaran mata uangnya dengan Argentina sebesar 35 miliar yuan menjadi 165 miliar yuan.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(nng)