LEN Bangun Stasiun Listrik Sampai Panel Surya Bersama PLN

Selasa, 03 Desember 2019 - 16:28 WIB
LEN Bangun Stasiun Listrik Sampai Panel Surya Bersama PLN
LEN Bangun Stasiun Listrik Sampai Panel Surya Bersama PLN
A A A
JAKARTA - PT Len Industri (Persero) menjajaki kerja sama pembuatan stasiun listrik hingga panel surya bersama dengan PT PLN (Persero). Pada awal tahun depan rencananya bakal dibangun 180 titik stasiun listrik untuk penyediaan infrastruktur mobil listrik.

Direktur Utama Len, Zakky Gamal Yasin mengatakan, telah menandatangani kerja sama dengan PLN dan BPPT untuk pengembangan dan pembangunan charging station (stasiun listrik). "PLN berencanana membangun sekitar 180 titik bekerja sama dengan Pertamina. Kita dan BPPT menyiapkan teknologi dan peralatannya. Teknologi dan pemilihan jenis charging masih terus menjadi dinamika untuk penerapannya," jelasnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Lebih lanjut Ia juga menerangkan, bakal membangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) pada bidang renewable energy dengan nama LenSolar dengan skema import dan export listrik dari dan ke jaringan lisrik regular, sehingga dapat menghemat tagihan listrik hingga 30% setiap bulannya. Produk baru lain Sistem Rooftop PV yang dipasang di atap untuk memenuh kebutuhan listrik di rumah maupun perkantoran.

“Kami juga baru saja bersama Pertamina dan PLN meneken kesepakatan kerja sama pembentukan suatu usaha patungan untuk melakukan pengelolaan proyek PLTS di lingkungan BUMN yang memiliki potensi 1,4 Giga Wattpeak, maupun untuk kebutuhan swasta. Sekarang sudah di tahap finalisasi skema bisnisnya,” paparnya.

Sambung dia menyayangkan, program Project PLTS belum berjalan maksimal. Padahal terang dia Indonesia negara khatulistiwa yang kaya akan limpahan sinar matahari, namun baru memanfaatkan kurang lebih 200 Mega Wattpeak dari sekitar 207,8 Giga Wattpeak potensi yang dimiliki, atau 6,5 Giga Wattpeak target di tahun 2025. Usaha kerjasama tersebut diharapkan mampu menggenjot pemanfaatan tenaga matahari di Indonesia secara keseluruhan.

Zakky mengklaim ada investor yang sudah tertarik untuk ikut berinvestasi. Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp1 Triliun. Diterangkan juga olehnya pada bidang pertahanan, BUMN Klaster Industri Pertahanan adalah salah satu yang didorong untuk terwujud di awal tahun depan.

"Kita baru saja ditunjuk menjadi ketua tim percepatan pengembangan industri pertahanan. Manfaatnya kalau kita bersatu mempermudah penetrasi pasar, aset dan ekuitas menjadi lebih besar sehingga mempermudah dalam pencarian pendanaan," jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4627 seconds (0.1#10.140)